Melirik Asal Kata "Bani" (Bani Israel, Bani Adam dan Judzur Bani)

“Bani” dalam KBBI diartikan dengan anak, keturunan dan anak cucu. Dalam tulisan ini, saya mencoba untuk membaca asal muasal kata “Bani” dalam judzur (akar) bahasa Arab dengan membaca beberapa mu’jam (kamus), serta menguak makna asal dari kata Bani.

Kita sering mendengar istilah Bani Adam yang diartikan dengan keturunan Nabi Adam (seluruh manusia), berbeda dengan kata Kaum Adam. Bani atau Banu juga diartikan dengan Kaum. Tapi, Kaum Adam dalam bahasa Indonesia diartikan dengan komunitas laki-laki, sebagai lawan dari Kaum Hawa. Bani Adam, adalah manusia, yang memiliki sinonim dengan Basyar, Unas, Nasun, Bariyah, Khaliqah, ‘Alam dan Qaum.

Bani Israel berbeda dengan Bani Yahudi, terkadang disebut dengan Kaum Yahudi. Mengapa tidak Bani Yahudi?, sedangkan Yahuda adalah nama dari seorang laki-laki dari putra ke empat Nabi Ya’kub yang menurunkan anak cucu terbanyak dari saudara-suadara yang lainnya. Bani Israel nama lain dari keturunan Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim. Israel adalah julukan dari Nabi Ya’qub.

Bani Israel dan Bani Yahudi, sebenarnya sama. Bani Israel diambil dari Ayahnya Yahuda yaitu Nabi Ya’qub, sedangkan Bani Yahudi adalah keturunan dari Yahuda. Tetapi, penggunaan Bani Yahudi ini tidak digunakan, lebih kepada bangsa (sya’b), kaum atau agama Yahudi. Dan kini, penggunaan kata Yahudi tergantung pendekatannya.Bagaimana dengan Israel hari ini? Jawabannya berbeda-beda, sesuai dengan pendekatan yang digunakan.

Kata “Bani” juga banyak digunakan di Indonesia yang merujuk kepada seseorang yang sudah wafat dan menurunkan banyak keturunan (dzurriyah). Seperti Bani Khozin, Bani Nasruddin, Bani Syarqawi dan nama-nama Bani lainnya. Kata Bani dalam bahasa Indonesia sinonim dengan ibnu, kaum, rumpun, saudara, dzuriyat, kerabat, anak, anak cucu, saudara dan anak bangsa. Penggunaan bani di Indonesia agak berbeda dengan Bani Hasyim, Bani Quraisy, Bani Qahthan yang sudah mengakar kuat dari beberapa keturunan. Sedangkan di Indonesia, banyak sekali bani yang dicipta, bahkan dalam bani ada bani.

Baca Juga:  Bani Israel (2)

Apa asal kata Bani? Bani, berasal dari kata “Ibnu, إبن” yang bermakna anak. Dan Ibnu bermakna “wahua syai’ yatawalladu ‘an syai’, sesuatu yang dilahirkan dari sesuatu”. Tetapi sebaliknya, kata “Ibnu” ada yang berpendapat berasal dari kata “Banu, بنو dan Bani“. Banin menjadi Bani yang kemudian dibuang ya’ terakhir menjadi “Bani” karena mudha’af. Sedangkan jama’ (plural) nya adalah Abna’. Ada pula yang berpendapat berasal dari “Binu” dengan mengkasrahkan fa’ fi’il-nya, seperti Bintu. Ibnu bermakna seorang anak laki-laki.

Dalam kitab Mufrat fi Gharib al-Qur’an, kata ini, berasal dari Banu karena ketika di-jama’-kan menjadi Abna’, dan apabila di-tashghir menjadi Bunai. Disebut dengan “Ibnu” karena dibangun (didasarkan, dikaitkan) pada Bapak (Aab). Karena Bapak yang membuat anak (membangun), dan Allah yang menjadikannya sebab diciptakannya.

Banyak sekali pendapat terkait dengan penamaan dan asal kata ini, bisa dibaca di Mu’jam Maqayis Lughah karya Ibnu Faris, Misbah Munir Karya al-Fayumi, dan beberapa Mu’jam lainnya.

Istiqaq (derivasi) dari kata ini sangat banyak sekali, ada “Baniyyah” (Makkah) sebuah bangunan. Ada “Bunyan” bangunan, Bina’, Mabni, Banun. Dan dari kata Ibnu sederet kata-kata lainnya memiliki makna yang berbeda; Ibnu sabil (musafir), Ibnu Lail (pencuri), Ibnu Harb (pemberani), Ibnu Haram (anak zina), Ibnu Sab’ah (pemarah), Ibnu Balad (dermawan) dan lainnya.

Ibnu, yang berderivasi dengan bana-yabni-binaan yang memiliki arti membangun dengan berbagai variasi artinya. []

Halimi Zuhdy
Dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, dan Pengasuh Pondok Literasi PP. Darun Nun Malang, Jawa Timur.

Rekomendasi

Tinggalkan Komentar

More in Pustaka