Foto : Bilal/Dok. KMF

Semarang – Pengurus Pusat Keluarga Mathaliul Falah (KMF) mengadakan Halal bihalal (HBH) dan Ijazah Kubro di Aula Gedung Fakultas Kedokteran, Universitas Wahid Hasyim, Gunung Pati, Semarang, Minggu (26/5/2024).

Acara tersebut dihadiri oleh Direktur Perguruan Islam Mathaliul Falah (PIM) Kajen Pati, K.H. Muhammad Abbad Nafi’, Rektor Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA) Pati, K.H. Abdul Ghaffar Rozin, para kyai, serta alumni dari berbagai daerah yang turut hadir meramaikan acara.

HBH yang mengusung tema “Silaturahmi, Sinergi dan Kolaborasi menuju Inovasi Kelembagaan Alumni” ini sekaligus menyampaikan rencana pembangunan SMP dan SMA internasional berbasis pesantren kepada para alumni.

Dihadapan hampir 400 audiens yang hadir, Ketua Pengurus Pusat Keluarga Mathaliul Falah (PP KMF) Marwan Ja’far, menyampaikan rencana pendirian sekolah internasional berbasis pesantren.

“Kita semua sedang merintis untuk masa depan anak-anak dan masyarakat luas untuk meningkatkan pendidikan. Oleh karenanya pembangunan SMP dan SMA Internasional school membutuhkan perjuangan yang besar serta dukungan dari semua pihak,” ucapnya.

Lebih lanjut, Marwan mengatakan bahwa rencana pembangunan SMP dan SMA International sudah direstui oleh berbagai pihak.

“Alhamdulillah para kyai Kajen sudah merestui,” ujarnya.

Marwan berharap agar rencana pembangunan SMP dan SMA internasional dapat didukung penuh oleh semua pihak baik KMF maupun muhibbin Mathali’ul Falah.

“Ini adalah sebuah proyek yang mempunyai tujuan besar. Cita-cita pendidikan yang bermartabat yang memiliki nilai-nilai kepesantrenan yang sangat kuat. Tentu membutuhkan solidaritas yang kuat. Mungkin ada pesimisme tapi kita harus yakin,” ujar Marwan.

Sebelumnya PP KMF sudah mengadakan Focus Group Discussion (FGD) yang membahas pendirian lembaga pendidikan SMP dan SMA internasional ini. Pemilihan lokasi di Ambawara juga menjadi pertimbangan agar masih dekat dengan para kyai dan kultur Jawa Tengah. Selain itu, kurikulum juga tengah dipersiapkan, baik mengadopsi kurikulum barat maupun timur.

Direktur Mathali’ul Falah, KH. Muhammad Abbad Nafi’, menyebutkan baru kali ini merasakan kolaborasi antara KMF, PIM, dan IPMAFA. K.H. Abbad berpesan agar pembangunan ini ada riyadhoh. Sebagaimana dahulu pendirian Mathali’ul Falah dan IPMAFA.

“Tidak hanya fundraising tapi juga riyadhoh, agar nantinya seperti Mathali’ul Falah,” katanya.

Rektor IPMAFA, KH. Abdul Ghaffar Rozin menyebutkan, Mathali’ul Falah yang sudah ada sejak 1912, maka sudah saatnya Mathali’ul Falah melebar dan meluas.

Setelah PIM ikut menginisiasi madrasah lain di Pati maupun luar Pati, seperti Mathali’ul Falah di Pucakwangi Pati, lalu pada 2008 memperluas medan khidmahnya dengan IPMAFA.

Sudah lebih satu perempat abad, maka sudah perlu membangun medan Khidmah Mathali’ul Falah. Karena Khidmah bagian dari Mathali’ul Falah. Maka silaturahmi dan kolaborasi kita munculkan.

“PIM sudah besar dan keperluan yang besar kita perlu layani tanpa tercerabut dari akar. Tidak ada pilihan lain Ipmafa akan mendukung 1000% acara ini,” tegas Gus Rozin.

Acara tersebut ditutup dengan pembacaan ijazah kubro dan do’a yang dipimpin oleh Dewan Pertimbangan Direktur (DPD) Mathaliul Falah, K.H. Ahmad Yasir.

K.H. Ahmad Yasir dalam sambutannya menyebutkan pendidikan sekarang mungkin akan berbeda dengan dahulu. Sekarang sudah globalisasi. Namun harus diikuti dengan riyadhoh, agar tetap nyambung dengan Syaikh Ahmad Mutamakkin, waliyullah di Kajen.

“Siapapun tidak hanya KMF, baik yang ziarah, Muhibbin, insyaallah semua diakui santrine Mbah Mutamakkin,” jelasnya.(*)

Caption foto: Ketua PP KMF Marwan Jafar sedang menyampaikan sambutan pada acara Halal bihalal dan Ijazah Kubro di Aula Fakultas Kedokteran, Universitas Wahid Hasyim (UNWAHAS), Gunung Pati Semarang. Minggu, 26/5/2024.

(Foto : Bilal/Dok. KMF)

Redaksi
Redaksi PesantrenID

Rekomendasi

Tinggalkan Komentar

More in Berita