Bertempat di Hotel Aria Gajayana Kota Malang (31/07) mantan Ketua PCI NU Belanda pertama periode 2015-2017 diamanahi dan dilantik menjadi Ketua Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama Kota Malang, 2022 hingga 2027. Fachrizal yang juga dosen Fakultas Hukum Universitas Brawijaya ini menyebut awalnya agak berat menerima amanah ini karena kesibukan pekerjaan profesional yang sudah cukup menyita waktu. Namun karena teguran halus dari keluarga, dia mengiyakan namun dengan menyesuaikan waktu dan tenaga yang terbatas.
Beruntung kata Fachrizal, Ketua PCNU Kota Malang, KH Dr. Isroqunnajah mendukung LPBH ini dengan tim yang tangguh. Selain H Bachtiar dan Eko Arif, advokat senior yang ada di jajaran pengurus, ada M Fajar Santoso advokat mantan Komisioner KPU Malang sebagai sekretaris, Fahruddin Ardiansyah, mantan koordinator Malang Corruption Watch sebagai wakil sekretaris, Neo Adi Kurniawan, Dosen Hukum UM sebagai Bendahara. Di bidang Litbang terdapat M Dahlan Dosen FH UB menjadi koordinator, bidang advokasi ada Miftahurrahman dan bidang penyuluhan hukum ada Imam Sukadi dosen UIN Malang sebagai koordinator, Bahrul Ulum peneliti senior PP Otoda FH UB, Muhammad Yunus, Abdul Rahman, Hisbul Asrori dan Ahmad Musaddad.
Dengan komposisi seperti ini, Fachrizal berharap dapat melakukan optimalisasi khidmah NU di bidang penguatan terhadap akses keadilan kepada masyarakat yang tidak mampu. Doktor Hukum lulusan Universitas Leiden Belanda ini menyebut program prioritas tahun 2022 adalah melakukan pendataan Advokat NU yang ada di kota Malang yang mau berkhidmat secara prodeo mendampingi warga miskin yang terkena perkara secara litigasi dan non litigasi juga menyiapkan infrastruktur LPBHNU Kota Malang untuk mendapatkan akreditasi Organisasi Bantuan Hukum dari Kementerian Hukum dan HAM dalam beberapa tahun ke depan. Fachrizal menyebut komitmen LPBHNU Kota Malang untuk menyeleksi perkara yang akan didampingi tidak termasuk perkara korupsi dan pelaku kekerasan seksual. []
