Menyambut Konfercab PCINU Mesir Ke-11 (24/10), beberapa lembaga di bawah naungan PCINU Mesir turut menyemarakkan dengan mengadakan berbagai acara yang dinilai positif. Salah satunya, GP Ansor Mesir bersama LWNU memiliki program melakukan pemugaran ke beberapa makam auliya di Mesir yang kondisinya kapiran. Program ini merupakan gebrakan baru sebagai bentuk hormat warga Nahdliyin kepada para ulama yang telah berjasa dalam menghidupkan khazanah keilmuan Islam.
Sebagai langkah awal, program ini dilakukan pada hari Jumat, 16 Oktober 2020, dengan diikuti sepuluh orang dari pengurus GP Ansor Mesir dan LWNU. Sebelumnya (7/10), LWNU Mesir, yang diketuai oleh Gus Ashari, Lc., telah melakukan lawatan ke Darul Ifta’ Mesir untuk membahas program ini.
Syukurnya, iktikad baik ini mendapat apresiasi dari Syekh Mukhtar Muhsin, selaku Ketua Bidang Hisab Syar’i di Darul Ifta’ Mesir. Bahkan, beliau siap menjadi mediator LWNU Mesir untuk menghadap ke Kementerian Wakaf dan Kementerian Purbakala sebagai pembahasan lanjutannya.
Para pengurus GP Ansor Mesir dan LWNU mengawalinya dengan melakukan ziarah dan mengecek kondisi makam terlebih dahulu. Beberapa makam yang menjadi list untuk dilakukan pemugaran yaitu makam Imam Muzanni, Imam Suyuthi, Imam Syathiby, Imam Izudin bin Abdusalam dan Imam Waqi’. Dari beberapa makam tersebut, ada salah satu makam, Imam Izuddin bin Abdusalam, yang dinilai kondisinya cukup memprihatinkan. Padahal, beliau merupakan ulama produktif yang karya-karyanya cukup fenomenal. Di antara karya beliau ialah, Qawâ’id al-Ahkâm fî Mashâlih An’am, Syajarah al-Ma’ârif dan lain sebagainya.
Program ini diharapkan agar terus dilakukan ke depannya dan tidak hanya berhenti pasca-Konfercab saja. Gus Ali al-Ghifari, selaku Ketua Umum GP Ansor Mesir 2019-2021, mengatakan bahwa, “Progres dari program ini ke depannya adalah, menjadi awal untuk pemugaran makam ulama. Jadi, tanggal 29 (Oktober) nanti, akan di-launching pemugaran tahap pertama, yaitu pemugaran di makam Imam Waqi’ dengan mengganti karpet, kiswah pusara beliau dan mengecat tembok yang sudah tidak layak. Nah, ini terus berlanjut ke makam Imam Izzuddin dan lainnya. Tentunya, memohon dukungan doa dan materi dari muhsinin Nahdliyin, baik di Mesir ataupun di Indonesia,” imbuhnya.
Cukup disayangkan, kondisi beberapa makam yang tidak terurus ini, menjadi permasalahan besar dibutuhkannya biaya pemugaran yang akan dikeluarkan. Beberapa makam memang di bawah naungan Kementerian Wakaf dan Kementerian Purbakala, namun tidak semua makam dalam kondisi baik dan terurus. Jika dikalkulasikan, pemugaran tahap pertama untuk makam Imam Waqi’ dibutuhkan dana sekitar 16-17 juta Rupiah. Sedangkan untuk tahap kedua, kira-kira menghabiskan dana sebesar 100 jutaan lebih. Dengan alasan, bahwa makam Imam Izzuddin perlu dipugar total.
Para jajaran pengurus GP Ansor Mesir dan LWNU optimis akan terealisasikannya program ini. Sebab, atensi warga Nahdliyin cukup besar untuk menjaga makam auliya di mana pun berada. “Apalagi, para ulama-ulama yang kita tinjau kemarin jasanya sangat besar sekali di kalangan masyarakat muslim Indonesia. Ada Imam Suyuthi pengarang Tafsîr Jalâlain, Imam Waqi’ guru Imam Syafii dan lain-lain,” tutur Gus Ali.
Kemudian, Gus Ashari, Lc., menambahkan, “Program ini tentunya bertujuan sebagai perekat hubungan antara Indonesia dan Mesir, pun juga membawa nama baik NU. Ya, sebagai upaya take and give lah,” imbuh Direktur Operasional LWNU Mesir. Pun, GP Ansor Mesir dan LWNU membuka donasi kepada para donatur, baik di Indonesia maupun di Mesir, agar turut serta merealisasikan program ini.
Donasi dapat disalurkan melalui nomor rekening BCA 2160728496 A/N: Mohammad Fajrul Falah ataupun menghubungi CP. GP Ansor Mesir: +201558202156 dan CP. LWNU Mesir: +201140510099.