Berita

Ribuan Siswa MI Ikuti Wisuda Tahfidz Juz 30, Semringah Diuji Langsung Menteri Agama

Menteri Agama Rl Prof Dr KH Nasaruddin Umar menghadiri Wisuda Tahfidz Juz 30 Siswa Madrasah lbtidaiyah (MI) Se-Kabupaten Jombang. Kegiatan digelar di Masjid Agung Baitul Mukminin, Minggu (22/12).

Pengukuhan wisuda dilakukan oleh KH Wahfiyul Ahdi, Ketua Pengurus Cabang (PC) Jamiyyah Qurra’ wal Huffadz (JQH) Kabupaten Jombang. Acara tersebut diikuti 2.032 wisudawan baik putra maupun putri.

Jumlah itu berasal dari 276 MI yang berasal dari seluruh kecamatan di Jombang. “Dari jumlah total keseluruhan 48.669 siswa MI di Jombang, baik negeri maupun swasta,” ujar Adi Purnomo, humas panitia.

Dia menambahkan bahwa wisuda ini kedua kalinya digelar. “Alhamdulillah, tahun ini dihadiri dan diuji publik langsung oleh Bapak Menteri Agama Rl,” ujarnya.

Proses ujian, lanjutnya, sudah dilakukan sebelumnya di masing-masing kecamatan. “Saat ujian munaqosyah di kecamatan pasti melibatkan penguji dari JQH,” imbuhnya.

Meski demikian, uji publik tetap dilakukan langsung oleh Menteri Agama. Berdasar pengamatan, belasan wisudawan dipanggil ke depan podium. Beberapa wisudawan diminta melanjutkan ayat yang sudah dibaca Menteri Agama.

Peserta Wisuda Tahfidz Diuji Langsung oleh Menag Nasaruddin Umar

Para wisudawan lainnya diuji dengan cara membaca beberapa surat pilihan. Para peserta dengan serius menyimak bacaan wisudawan yang dipanggil maju.

Menteri Agama Rl mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh Kelompok Kerja Kepala Madrasah lbtidaiyah (KKMI) Jombang. “Coba bayangkan anak-anak ini sudah besar, pasti masjid dan mushala tidak akan kebingungan mencari imam shalat,” ujarnya.

lmam besar Masjid lstiqlal Jakarta ini berkisah para ulama terdahulu yang juga penghafal Al-Qur’an. “Bahkan di antara mereka ada yang berusia lima tahun sudah hafal Al-Qur’an,” imbuhnya.

Dirinya mengaku bangga dan berterima kasih kepada para guru di taman pendidikan Al-Qur’an. “Saya sangat bangga karena beliau-beliau serius membimbing anak-anak membaca dan menghafal Al-Qur’an,” katanya.

Baca Juga:  Menteri Agama (Islam)

Kebanggaan ini juga diakui oleh Ahmad Taufik, guru dari MI Darul Ulum Desa Kebondalem Kecamatan Bareng. Dia dan para guru membersamai 16 siswanya yang diwisuda.

“Mereka semua dari kelas enam,” katanya. Dia mengakui bahwa pembinaan hapalan Al-Qur’an dilakukan sejak kelas satu.

“Sehingga saat kelas enam tinggal pemantapan saja,” jelasnya. Dirinya berharap agar ke depan makin banyak peserta wisudawannya. “Biar anak-anak makin semangat belajar Al-Qur’an,” pungkasnya.

Redaksi
Redaksi PesantrenID

Rekomendasi

Tinggalkan Komentar

More in Berita