Bandung, Pesantren.id – Pada Hari Sabtu (16/9/2023), dalam rangka menyongsong peringatan Hari Santri Nasional pada 22 Oktober 2023, Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Dirjen Pendis Kemenag RI mengadakan Kopdar Pengelola Media pesantren untuk Penguatan Moderasi Beragama. Adapun tema yang diangkat adalah “Penguatan Media untuk Publikasi Hari Santri Nasional 2023”. Acara tersebut diakan di KIMAYA Hotel Bandung pada 16-18 September 2023.

Turut hadir di acara tersebut Dirjen Pendis Kemenag RI Bapak Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdhani, MT. sekaligus membuka acara pada hari pertama. Kemudian juga hadir Dr. H. M. Nuruzzaman, M.Si. selaku Stafsus Menteri Agama, Prof. Dr. H. Waryono, M.Ag. selaku Plt. Direktur PD Pontren, Dr. Hasanuddin Ali selaku Tenaga Ahli Menteri Agama, dan juga para pemateri dari berbagai media serta perwakilan media Islam dan pemberitaan.

Pada pembukaan kegiatan Prof. Waryono menyampaikan bahwa kegiatan Kopdar Pengelola Media Pesantren merupakan ajang untuk menyampaikan dan mendiskusikan strategi publikasi Hari santri Nasional 2023 nanti. Hal itu dikarenakan kick off Hari Santri akan diadakan sebulan sebelum hari peringatan pada 22 Oktober.

“Pesantren harus menunjukkan eksistensinya kepada publik lewat momen peringatan Hari Santri Nasional. Dan juga disini membutuhkan peran media pesantren untuk mempublikasikan kegiatan tersebut agar HSN 2023 lebih kuat gaungnya di masyarakat. Karena pesantren menjadi pilar persatuan di Indonesia lewat kiprah para santri dengan berbagi kemampuan di bidangnya.” ujar Prof. Waryono.

Kemudian Pak Dirjen, Prof. Muhammad Ali Ramdani juga memberikan sebuah pesan kepada semua undangan yang hadir agar benar-benar memanfaatkan momen Hari santri. Menurut beliau santri dan pesantren tidak terpisahkan dalam menjaga NKRI. Pesantren menjadi episentrum pendidikan dalam mempertahankan ajaran Islam yang damai dan nilai-nila keagamaan yang utuh dan kuat.

Baca Juga:  PCINU Suriah Sukses Gelar Webinar Hari Santri Bertema “Moderat dalam Berprinsip, Rabbaniyah dalam Berperilaku”

“Pesantren selalu memberikan kebaikan. Akan tetapi selalu mengisi ruang-ruang sunyi karena yang yang nampak keluar saat ini ketika ada keburukan sedangkan kebaikan pesantren hanya berada di ruang sunyi tersebut. Pesantren harus diamplifikasi kemandirian pesantrennya dan juga dinampakkan prestasi-prestasinya seperti lewat PBSB telah lahir 1.000 dokter dari para alumni pesantren.” ujar Pak Dirjen.

Beliau juga menuturkan “Dana abadi pesantren yang besarnya adalah 5 Triliyun dan dana 250 Miliar baru dipakai sebesar 80 Miliar. Dana tersebut harus ditendang dan dimanfaatkan penuh sebesar 250 M itu. Sehingga pesantren dapat tumbuh kuat dan harus kita amplifikasi pesantren-pesantren kita agar dapat mendorong kemandiriannya”.

Selanjutnya Stafsus Menag Dr. H. Nuruzzaman menyampaikan agara Kemenag RI dapat menyelenggarakan Soft Course selama 4-6 bulan untuk belajar Coding. Karena saat ini Coding menjadi sangat penting untuk mengetahui algoritma dunia maya. Menurut survei hari ini, sebanyak 30 juta new moeslim urbant 87 % konten yang diakses di media sosial adalah intoleran. Apalagi fenomena anak sekarang yang belajar agama lewat mesin pencari seperti ChatGPT. Semacam ini tentunya sangat miris sekali dan harus kita cari solusinya.

“Saat ini anak-anak sudah jarang yang belajar agama kepada Kiai secara langsung. Mereka lebih condong mencari materi lewat online. Sehingga pesantren saat ini harus bisa mensiasati dengan membuat konten-konten lewat media sosial untuk menandingi konten yang kurang baik tersebut.” ujar Stafsus Menag H. Nuruzzaman.

Pembicara terakhir pembukaan Kopdar Dr. Hasanuddin Ali juga menuturkan sebuah pesan penting kepada semua pegiat media yaitu untuk mem-framing dan mem-branding pesantren. Lewat branding eksistensi pesantren dapat menggelegar gaungnya di masyarakat umum. Bagaimanapun juga pesantren lewat branding membentuk sebuah persepsi, differensiasi, dan dapat mengasosiasi masyarakat. Dan tentunya semua itu harus didukung pola komunikasi yang baik dari semua pihak yang berkecimpung dalam pesantren.

Baca Juga:  Momentum Hari Santri, Pagar Nusa Selenggarakan Ijazah Kubro dan Pengukuhan

Pesantren menjadi pilar penting dalam menjaga NKRI dari serangan-serangan konten intoleran yang mencuat di media sosial. Sehingga peran media sangat penting untuk mem-branding pesantren menjadi pelopor kebaikan. Lewat Hari Santri Nasional 2023 pesantren dan santri harus dimunculkan kepada publik agar semua mengetahui bahwa pesantren merupakan pusat pemberdayaan dan kemajuan bangsa Indonesia.

Redaksi
Redaksi PesantrenID

Rekomendasi

Tinggalkan Komentar

More in Berita