Penyakit Membawa Berkah

Kehidupan manusia dapat dipastikan akan mengalami sakit, baik batin ataupun jasmani, sebenarnya dua macam penyakit ini tentunya sudah disebutkan diberbagai kitab-kitab bahkan dalam kajian kedokteran. Hingga penyakit jiwa juga merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat. terutama dalam kehidupan di era yang serba materi ini.

Kalau merujuk terhadap hadis Nabi bahwa penyakit yang diturunkan Allah kepada Hambanya akan membersihkan dosa, namun dalam kenyataannya, ketika penyakit melanda manusia baik penyakit menahun maupun ringan, mereka tidak akan senang kecuali mereka yang imannya kokoh. Dalam hal ini Penulis mencoba  mengadakan survie kecil-kecilan dengan membuat 1 angket pertanyaan. “Apakah kamu senang diberikan penyakit?” Ternyata dari 10 orang dengan jawaban yang sama, mereka lebih senang sehat dari pada sakit.

Menyaksikan  masyarakat Indonesia di Tahun 2021 ini,  membuatnya kaget karena di berbagai berita penyakit yang diderita manusia kian hari kian beranika ragam mulai dari penyakit kolestrol yang menahun, asam lambung berat dan lainnya hingga penyakit Insomania yang dideritanya.

Kenapa kok seperti itu. Apakah mereka lemah iman? Tentunya karena lebih mendekati terhadap naluriah manusia yang tidak ingin dirinya tersiksa oleh penyakit. Maka disinilah muncul pertanyaan baru. Bagaimana dengan Hadis Nabi yang menyatakan bahwa penyakit yang dideritanya dapat menebus dosa. Bahkan  didalam  hadis yang lain Rasulullah  bersabda  “ Allah akan memberikan pahala kepada orang yang sakit dengan pahala yang terus mengalir sebagaimana amaliyahnya di waktu sehat.  Seperti hadis yang diriwayatkan dari Abu Umamah Al-Bakhili dalam kitab Usfuriyah Hal 16.

عن ابي إمامة الباهلي رضي الله تعالي عنه ان رسول الله صل الله عليه وسلم قال اذا مرض العبد امر الله تعالي الملائكة أن كتبوا لعبدي أحسن ماكان يعمل في الصحة والرخاء

Baca Juga:  Prediksi Imam Ghazali Tentang Ujian Iman Generasi Milenial (1)

Artinya: “Dari Abu Umamah al-Bakhiliy Ra sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda apabila seorang hamba sakit, maka Allah memerintahkan Malaikatnya untuk menulis paling baiknya amal di waktu sehat dan lapang.” (Syekh Muhammad Bin Abi Bakar, Usfuriyah , Cetakan Al-Hidayah).

Dari hadis tersebut menjadi landasan bagi kita agar penyakit yang diturunkan Allah kepada kita itulah yang terbaik, dengan demikian setiap penyakit, baik ringan maupun berat seperti struk, gagal ginjal dan lainya merupakan anugrah Allah, yang tidak boleh kita buruk sangka kepada-Nya.

Kita harus bersyukur dengan timpalan berbagai penyakit, bahkan pada masa akhir-akhir ini Allah mengirim penyakit berupa virus corona atau dikenal dengan covid-19. Kita harus Khusnudzan jangan  Syu’udzan  bahwa semuanya  sebagai I’tibar, bahwa  dibalik skenario Allah pasti mengandung hikmah. Atau dalam bahasa  dakwahnya, Allah mengingatkan melalui wabah penyakit covid ini. sebab dalam dekade ini manusia mulai melupakan penciptanya,  mereka lebih mengedepankan harta duniawi dari pada amalan ukhrawi.

Penulis mengangkat tema ini dalam rangka mereview kembali bahwa manusia  sebenarnya tidak memiliki daya apapun disisi-Nya.  Kekuatan adalah mutlak milik Allah, hamba tidak berhak menyandang  sombong.  Apalagi penyakit yang kecil ini manusia tidak mampu menghelaknya maka disinlah Penulis ingat dengan perkataan ulama’ bahwa banyaknya penyakit yang diturunkan Allah merupakan kasih sayang Allah.(K. Musahri Torbang Gelugur).

Sebenarnya limpahan berbagai penyakit adalah bentuk perhatian Allah kepada kita sebagai hambanya, maka disinilah penulis lebih menekankan semua penyakit yang diturunkan Allah merupakan sebuah barakah dalam rangka menghapus dosa semoga kita kuat dalam menghadapinya. Semoga bermanfaat. []

Hamdi
Abdi Di PP Tarbiyatul Banat Moncek Tengah, Aktif di Organisasi Kepemudaan, Minat/ Hobi Membaca dan sebagian tulisannya dimuat di berbagai media online, selain itu aktif membuat konten youtube tentang pendidikan.

    Rekomendasi

    Tinggalkan Komentar

    More in Hikmah