“Hidup adalah pilihan, saat kau tak memilih, itulah pilihanmu" (Monkey D Luffy – One Piece)
Hidup terkadang hanya berisi pilihan-pilihan yang mengantarkan kita pada sebuah keputusan yang harus kita ambil. Meski nyatanya memilih pilihan itu tak mudah, banyak hal yang mesti di pertimbangkan. Begitulah kiranya kita sering dipaksa untuk memilih salah satu jawaban atas permasalahan yang ada. Hidup selalu menawarkan beragam persimpangan, di mana kita harus menentukan arah yang akan kita tempuh. Bahkan ketika kita memilih untuk tidak memilih, sejatinya kita telah membuat sebuah keputusan.
Sebagai manusia kita diberi kelebihan oleh Tuhan berupa akal, yang mana kita pergunakan akal itu untuk berfikir, memilih dan memilah, serta untuk menjalankan tugas kita Sejak lahir, manusia sudah ditakdirkan untuk memilih. Setiap hari kita dihadapkan pada keputusan, baik yang sederhana maupun yang besar.
Dalam perjalanan hidup, kita sering kali bertemu dengan situasi sulit, di mana tiga pilihan utama muncul: menyerah, bertahan, atau berjuang lebih baik lagi? Pilihan itu sering kali muncul disaat terjadi kegagalan ataupun kendala ditengah jalan. Dan seringnya hal tersebut membuat kita ragu, malas melangkah, ingin mundur, dan keinginan lainnya yang membuat langkah ini terasa berat untuk maju.
Lantas harus bagaimana? apa yang harus kita pilih, memperjuangkan apa yang selama ini telah kita kerjakan dengan harapan semoga kelak bisa mendapatkan sesuatu yang besar, tapi apakah iya jika kita berjuang pasti akan mendapatkan hal besar itu. Boleh jadi kita malah menyesali hal tersebut sebab yang kita perjuangkan hanyalah kesia-sian yang tak ada artinya, padahal disisi lain ada sesuatu yang lebih pantas kita perjuangkan. Terus berjuang di jalan yang salah hanya membuang-buang waktu kita.
Lalu, apakah harus menyerah jika tak kunjung berhasil? tapi siapa yang menjamin kalau di hadapan kita hanyalah sebuah kesia-sian yang tak pernah ada hal besar didalamnya, bisa jadi kita malah menyesali keputusan untuk menyerah bahwasanya sejengkal lagi dihadapan kita telah disiapkan hal besar yang selama ini kita dambakan.
Maka Pada akhirnya, tak ada yang salah dengan kedua pilihan itu; memilih mundur agar tidak mensia-siakan waktu di jalan yang salah itu baik, atau memilih berjuang dengan harapan bisa mendapatkan hal besar didepan sana pun baik, sebab diantara semua ketidakpastian itu kita hanya bisa merencanakan dan berusaha melakukannya dengan baik, bukan menentukan bagaimana hasil akhirnya, atau kita harus sadar bahwa kegagalan yang kita alami merupakan sesuatu yang dikehendaki Tuhan, sekalipun hal itu tak pernah kita inginkan, begitupun sebaliknya.
Maka pilihlah pilihanmu, jangan sampai kita terlambat menyadari bahwa kapal telah berlayar jauh ke tengah samudra sedangkan kita masih saja melamun menunggu di bibir pantai.