Menjadi Pemimpin Yang baik

Innovation distinguishes between a leader and a follower.” – Steve Jobs

As we look ahead into the next century, leaders will be those who empower others.” – Bill Gates

Setiap di antara kita diciptakan oleh Tuhan menjadi hamba Allah, di samping itu menjadi khalifah, pemimpin di atas bumi. Karena setiap kita itu pemimpin, sedangkan sebagai pemimpin kita bukanlah untuk menikmati keagungan pemimpin saja, tapi yang jauh lebih penting adalah mempertanggungjawabkan kepemimpinan. Untuk bisa mempertanggungjawabkan kepemimpinan kita perlu terus berusaha menjadi pemimpin yang baik.

Pemimpin yang baik menjamin energi anggota tim tetap berada pada posisi tinggi dalam penampilan kerjanya untuk meraih yang terbaik. Pemimpin yang efisien mampu memotivasi anggota timnya untuk membangun kepercayaan baik pada pemimpin sendiri maupun pada anggota tim, sehingga memiliki kontribusi positif terhadap institusinya. Dengan begitu kehadiran pemimpin yang baik sangat dirindukan dalam suatu institusi atau organisasi.

Chris Edmonds (2020) mengemukakan bahwa dalam dunia bisnis, ada sejumlah rasional akan pentingnya pemimpin yang baik. Pertama, pemimpin yang baik menginspirasi pertumbuhan. Pemimpin yang baik dapat menciptakan suatu jalan bagi anggota tim untuk belajar pendekatan baru, mengembangkan keterampilan baru, dan memperoleh kepercayaan untuk menetapkan keterampilannya ke dalam aktivitas yang ada di tempat kerja.

Kedua, pemimpin yang baik menghargai hubungan. Pemimpin yang baik mengetahui bahwa hubungan positif yang didasarkan pada nilai bersama akan mampu menciptakan saling percaya dan respek di tempat kerja. Mereka menciptakan dan memelihara hubungan positif dengan angggota tim dan mengharapkan yang sama di antara anggota tim.

Ketiga, pemimpin yang baik menginspirasi keunggulan. Pemimpin yang baik menetapkan harapan penampilan yang jelas dan mengarahkan anggota tim untuk mencapai penampilan yang unggul setiap waktu. Pemenuhan standar yang tinggi secara konsisten sangat membantu untuk fokus kontribusi tim terhadap institusi dan pelanggan.

Baca Juga:  Kebijakan Pemimpin Harus Berorientasi Maslahah

Keempat, pemimpin yang baik menjamin akuntabilitas. Pemimpin yang baik mengetahui bahwa manajemen yang konsekuen adalah jalan menuju tim yang memiliki penampilan berstandar tinggi dan sarat dengan nilai. Mereka menghargai dan mendorong kemajuan dan keunggulan baik terkait dengan tujuan maupun perilaku yang bermoral. Karena itu pemimpin yang baik secara konsisten menjamin tegaknya akuntabilitas, baik pada tataran personal maupun institusional.

Kelima, Pemimpin yang baik itu memacu teamwork. Pemimpin yang baik mengetahui bahwa interaksi kooperatif diantara angggota tim memelihara kepercayaan dan respek yang lebih baik daripada interaksi yang bersifat kompetitif. Mereka menciptakan norma yang memungkinkan tukar informasi, keterampilan, dan dukungan lintas anggota tim.

Memperhatikan sejumlah rasional semakin meyakinkan bahwa kehadiran pemimpin yang baik itu sangatlah penting bagi suatu institusi bisnis. Karena kehadiran pemimpin yang baik dapat meningkatkan produktivitas institusi baik itu yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Center of Creative Leadership (2020) mengidentifikasi ada sepuluh karakteristik yang harus dimiliki oleh pemimpin yang kreatif, yaitu (1) Integritas, (2) Kemampuan mendelegasikan, (3) Komunikasi, (4) Kesadaran-diri, (5) Perasaan bersyukur, (6) Kelincahan belajar, (7) Kemampuan mempengaruhi, (8) Empati, (9) Keberanian, dan (10) Respek. Selain sifat-sifat ini dalam pandangan Islam, seorang pemimpin yang baik, setidak-tidaknya memiliki sifat (1) As-Siddiq (selalu benar atau jujur), (2) Al-Amanah (selalu dapat dipercaya), (3) At-Tabligh (selalu menyampaikan misi/berita), dan (4) Al-Fatanah (mempunyai kecerdasan yang tinggi). Selanjutnya juga bahwa orangtua atau guru sebagai pemimpin di samping memiliki semua sifat yang telah disebutkan, perlu juga menunjukkan, diantaranya yaitu (1) sifat sayang, (2) sifat sabar, dan (3) sifat peduli. Akhirnya sebagai pemimpin yang baik, sebenarnya sangat memerlukan sifat visioner.

Baca Juga:  Mencari Calon Kepala Daerah yang Memiliki Disability Awareness

Untuk menjadi pemimpin yang baik tidaklah bersifat tiba-tiba, melainkan membutuhkan suatu proses. Collingwood (2005) menyarankan ada 10 faktor utama untuk menjadi pemimpin yang baik, yaitu : (1) menentukan contoh atau model yang benar sebagai pemimpin, (2) adanya pengembangan secara berkelanjutan berkenaan dengan keterampilan kepemimpinan, (3) menunjukkan kemampuan secara teknik dalam kepemimpinan, (4) membuat keputusan yang masuk akal dan tepat pada waktunya, (5) bertanggung jawab terhadap tindakan, (6) bersikap positif, (7) menjaga tim selalu mengetahui perkembangan tim, (8) mengetahui mengenai kondisi tim secara lengkap, (9) tidak takut mendelegasikan ke anggota tim, dan (10) menjamin bahwa tugas-tugas yang diberikan itu dipahami, disupervisi dan diselesaikan. Selain faktor-faktor ini ada faktor lain yang tidak kalah pentingnya untuk membangun diri sebagai pemimpin yang baik. Bahwa seorang pemimpin baik juga perlu tunjukkan perilaku disiplin dalam segala hal. Juga kesediaan untuk melayani semua anggota tim dan stakeholder, bukan dilayani.

Demikianlah beberapa hal-hal pokok terkait dengan pentingnya dan profil pemimpin yang baik. Tentu pemimpin yang baik tidak lepas di dalam konteksnya, baik waktu, tempat maupun kondisinya. Yang jelas kehadiran pemimpin yang baik tidak hanya bermanfaat bagi yang dipimpin, melainkan juga bagi dirinya sendiri. Pemimpin yang baik cenderung mengalami rasa kepercayaan yang tinggi jika trust dari yang dipimpin dan stakeholder lainnya masih terjaga. Karena itu perlu diupayakan terus untuk menjaga trust itu, sehingga kepemimpinan dapat berlangsung terus dengan baik. [HW]

Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A.
Beliau adalah Guru Besar dalam Bidang Ilmu Pendidikan Anak Berbakat pada Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta. Ia menjabat Rektor Universitas Negeri Yogyakarta untuk periode 2009-2017, Ketua III Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) masa bakti 2014-2019, Ketua Umum Asosiasi Profesi Pendidikan Khusus Indonesia (APPKhI) periode 2011-2016, dan Ketua Tanfidliyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama DIY masa bakti 2011-2016

    Rekomendasi

    Manusia dan Masalah
    Hikmah

    Manusia dan Masalah

    Manusia sejak diciptakan oleh Allah sudah disoal, dipermasalahkan, bahkan digugat keberadaannya oleh Malaikat. ...

    Tinggalkan Komentar

    More in Opini