Pesantren.ID – Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) kembali menerima penghargaan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), atas intensitas, konsistensi dan inovasi terhadap berbagai bencana baik bencana alam maupun bencana wabah yang terjadi di Indonesia. Penyerahan penghargaan ini berlangsung Rabu (10/3) di Jakarta.
Ketua LPBINU M Ali Yusuf mengatakan, penghargaan ini adalah apresiasi dari BNPB atas peran dan kontribusi LPBI NU sebagai institusi non pemerintah dalam upayanya melakukan kegiatan dan program Penanggulangan Bencana (PB) dan Pengurangan Risiko Bencana (PRB).
“Alhamdulillah semoga penghargaan tidak hanya sebagai tanda prestasi tapi juga sebagai evaluasi agar kedepannya LPBI NU semakin memberikan kontribusi nyata dalam aksi kemanusiaan,” katanya.
Ali Yusuf menjelaskan, selama pandemi LPBI NU juga telah melakukan sekian banyak upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19 di tengah masyarakat dan mendukung masyarakat untuk mengurangi dampak Covid-19 melalui aneka ragam kegiatan.
“Penyemprotan disinfektan secara simultan, pengadaan fasilitas cuci tangan, hand sanitizer, masker kepada jamaah yang melakukan ibadah. Selain itu juga dibuatkan protokol jaga jarak dalam ibadah, serta sosialisasi dan edukasi kepada jamaah secara rutin dilakukan agar jamaah waspada terhadap Covid-19,” jelas Ali.
Pemberian penghargaan itu diserahkan dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) BNPB 2021. Penyelenggaraan acara tahun ini sebagian dilaksanakan secara virtual mengingat masih berada di masa pandemi Covid-19.
Sementara itu, Kepala BNPB Doni Monardo berharap NU terus membantu pemerintah dalam hal penanggulangan bencana yang kerap terjadi. Pemerintah dan NU harus berkolaborasi untuk memperkuat upaya pengurangan risiko bencana.
Doni Monardo mengatakan, acara ini bermaksud untuk menggalakkan lagi kolaborasi pentaheliks di tengah pandemi Covid-19. Hal ini menjadi teramat penting sebagai kunci keluar dari pandemi dan bencana alam lainnya.
Ia menekankan bahwa perlu menumbuhkan kesadaran kolektif terhadap penanggulangan bencana. Pemahaman kebencanaan tidak hanya disampaikan sejak usia dini, tetapi juga perlu keterlibatan aktif dari semua elemen masyarakat, seperti yang sudah dilakukan oleh LPBINU. []