KUDUS, Pesantren.id – NU Care LazisNU Kabupaten menggelar khitanan umum, yang dilaksanakan di Aula Pondok Tahfidh Yanbu’ul Qur’an (PTYQ) Kudus, Pada Ahad (26/12/2021).
Sebanyak 86 anak ikut serta dalam khitanan umum ini. Mereka terdiri atas 52 anak dari Kabupaten Kudus, 25 anak dari Kabupaten Demak, lima anak dari Kabupaten Jepara, tiga dari Kabupaten Pati dan satu anak kelahiran Pekalongan.
Sebelum proses khitan dimulai, dibuka dengan tahlil dan doa Bersama, yang antara lain dihadiri oleh KH Mc Ulinnuha Arwani, KH M Ulil Albab Arwani, KH Hasan Fauzi Maskan, KH Aniq Nafisah, KH Syaiun Adhim, H Fajar Nugroho, Kiai Sya’roni, H Ihdi Fahmi Tamami dan H Asyrofi.
Iftitahul majelis pada pembukaan khitanan umum itu dilakukan oleh KH Mc Ulinnuha Arwani, doa Rasul dipimpin KH Hasan Fauzi Maskan, tahlil oleh KH Syaiun Adhim, doa dipimpin KH Aniq Nafisah, dan doa penutup dipimpin KH M Ulil Albab Arwani.
Ketua panitia khitanan umum, Ismail Musthofa, menyampaikan, bahwa selain doa rasul dan tahlil, sebelumnya juga dilakukan khatmil Quran. “Untuk khatmil Quran ini dilaksanakan oleh para santri Yanbu’ul Quran,” terangnya.
Dia menambahkan, lantaran masih dalam situasi pandemi, maka proses khitanan umum pub dibagi dalam dua shift. Prosesi khitan shift pertama pukul 07.30 – 09.30 WIB, sedang shift kedua pukul 09.30 – 11.30 WIB.
Sementara itu, jika pada shift pertama berkesempatan mengikuti doa rasul, maka untuk peserta shift kedua diajak ziarah ke makam KH M Arwani Amin terlebih dahulu sebelum dikhitan.
Untuk tenaga medis dalam khitanan umum ini, berasal dari Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Kabupaten Kudus. Mereka terdiri atas dr Hariyanto, dr Afro, dr Doni Wicaksono, dr Guntur, dr Trisna, dr Johan, dan dr Iqbal.
Selain itu, masih melibatkan sejumlah dokter anastesi dan tim medis lain, yakni dr Nur Hadi, dr Seno, dr Aris, Abdul Hamid, dan Hadi Sofiyan.
H Asyrofi, ketua PCNU Kabupaten Kudus, dalam sambutannya mengutarakan, bahwa anak – anak peserta khitanan umum memiliki sejarah hidup dan ikatan emosional dengan Nahdlatul Ulama (NU).
“Maka kami berharap ke depan anak – anak punya kepedulian terhadap organisasi NU. Dan saat ini, Anda dikhitan di tempat yang istimewa (di Pondok Yanbu’ul Qur’an). Semoga ini bisa memotivasi supaya ke depan menjadi penghafal al-Quran,” tuturnya. (*)