Kiai Marzuki Dahlan adalah pengasuh pesantren Lirboyo dari generasi kedua setelah wafatnya sang pendiri, yakni KH. Abdul Karim dan Nyai Dlomroh. Kiai Marzuki Dahlan asli Jampes, Kediri. Beliau memiliki garis kekerabatan dengan Syekh Ihsan Jampes, salah satu ulama nusantara yang karyanya mendunia.
Kiai Marzuki Dahlan adalah menantu KH. Abdul Karim. Beliau pernah menikah dengan dua putri pendiri Pesantren Lirboyo tersebut. Pertama Kiai Marzuki menikah dengan Nyai Maryam binti KH. Abdul Karim. Di tengah kehidupan perkawinan yang indah, Nyai Maryam dipanggil terlebih dahulu oleh Allah SWT.
Bersama Nyai Maryam, KH. Marzuki Dahlan memiliki banyak putra dan putri. Salah satu putra beliau adalah KH. Idris Marzuki, Pengasuh Pesantren Lirboyo dari generasi ketiga. KH. Marzuki Dahlan sendiri dalam satu masa, mengasuh Pesantren Lirboyo bersama dengan menantu KH. Abdul Karim lainnya, Yakni KH. Mahrus Ali (Garwo Nyai Zaenab binti KH. Abdul Karim).
Setelah istri tercinta wafat, KH. Marzuki Dahlan kemudian menikah kedua kalinya dengan adik bungsu mendiang istrinya. Yakni Nyai Qomariyah binti KH. Abdul Karim. Saat itu Nyai Qomariyah adalah janda 3 putra dari suami sebelumnya, yakni KH. Zaini Munawwir, Krapyak. Bersama Nyai Qomariyah, KH. Marzuki Dahlan memiliki satu putra yang meninggal di usia balita. Nyai Qomariyah mendampingi KH. Marzuki Dahlan hingga akhir hayat.
Semua kesaksian dari orang-orang yang pernah bertemu dengan KH. Marzuki Dahlan, selalu memiliki kesan yang sama. Bahwa Kiai Marzuki Dahlan adalah sosok yang sangat sederhana, berilmu luas namun tetap dalam sikap hidup yang penuh tawaduk. Tawaduk terhadap ilmu, tawaduk dalam praktek hidup keseharian. Ada banyak pesan beliau yang terpatri di hati para santri. Yang disampaikan oleh para santri beliau kepada santrinya, dan santrinya lagi.
Kagem KH. Marzuki Dahlan dan orang-orang kesayangan yang telah mendahului kita. Al-Fatihah. [HW]