dua puluh santri menjadi peneliti muda

Pesantren.ID – Pada 13 Febuari 2020 lalu Kemenag RI kembali mengadakan kegiatan Ilmiah “Penguatan Karya Tulis Santri Ma’had Aly”, yang ditujukan bagi para santri se-Indonesia. Tidak lain tujuan ini guna melestarikan tardisi ilmiah para ulama’ dibidang literasi. Puncak hasil penelitian tersebut dipresentasikan pada 14-15 Oktober 2020 yang bertempat di Hotel The 101 Kota Yogyakarta. Sehubungan hal ini, terkait bekal penelitian, transportasi, penginapan dan semacamnya ditanggung oleh Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan RI.

Mereka (Santri Ma’had Aly) yang hadir di Yogyakarta adalah para peneliti muda yang dipilih oleh Puslitbang Pendidikan Agama dan Kegamaan tahun 2020 untuk melakukan penelitian yang didanai oleh Kemenag RI. Ujar kementrian Agama RI meski muda, mereka mampu mengikuti kompetisi penulisan di beberapa lomba baik tingkat lokal maupun nasional.

Kegiatan ini tidak lain memiliki beberapa tujuan diantaranya yaitu: untuk menyiapkan penulis-penulis handal di lingkungan Ma’had Aly, menjadi media komunikasi/jaringan keilmuwan antar pesantren dan mempublikasikan karya tulis ilmiah Santri Ma’had Aly.

Berikut nama 20 santri dari berbagai Ma’had Aly se-Indonesia yang terpilih serta mempresentasikan  hasil penelitianya di hadapan Para Pakar, dan Peneliti Senior Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan,  yaitu :

  1. Dicky Adi Setiawan dari Pesantren al-Salafi al-Fitrah Surabaya,
  2. Muhammad Zakky dari Pesantren al-Salafi al-Fitrah Surabaya,
  3. A Faiqil Faqih,
  4. Hilmi Ridho,
  5. Ahmad Rijalul Fikri ,
  6. Siti Rohmah  dari Pondok Salafiyyah Syafi’iyah Situbondo,
  7. Agus Supriyadi dari pondok Nurul Qodim Probolinggo,
  8. Alfin Haidar Ali dari pondok Nurul Jadid Probolinggo,
  9. Siti Nur Iffah Kamila Dewi dari pondok al-Idrisiyah  Tasikmalaya,
  10. M Mahfudz Fauzi dari Tbs Kudus,
  11. Nurmilasari dari Parabek Bukittinggi,
  12. M Azfal dari Mudi Mesra Beirun Aceh,
  13. M Yusriadi dari As’adiyah Sengkang Wajo,
  14. M Fajrul Falah dari Lirboyo,
  15. M Ihyaul fikro dari  Nurul Qornain Jember,
  16. Irsyadul Ibad dari Krapyak Yogykarta,
  17. Ibnu Nazar dari Sa’idusshidiqiyyah Jakarta,
  18. Ianatut Tazkiyah dari al-Zamakhsyari Malang.
  19. Dimas Saputra dari Tebuireng Jombang,
  20. M Fadil Wasakil Khosi dari Pondok Sa’idusshidiqiyyah Jakarta.
Baca Juga:  Santri dan Mahasiswa dalam Neraca Dikotomi

Ujar salah satu peneliti senior Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan RI kegiatan ini bukan merupakan lomba, akan tetapi lebih pada pendampingan bagi para santri untuk melahirkan karya tulis ilmiah yang komprehensif. Walhasil, dalam kegiatan ini santri selain dilatih menulis juga dilatih menjadi peneliti handal guna meneruskan serta melestarikan tradisi para ulama’ terdahulu yang aktif dibidang literasi. []

Redaksi
Redaksi PesantrenID

Rekomendasi

Pohon Kurma Ajaib
Kisah

Pohon Kurma Ajaib

Diceritakan tentang sahabat Abu Dujanah, bahwa setiapkali setelah melakukan sholat subuh, ia keluar ...
Opini

Menangisi Kebodohan

“Menangisi kebodohan bukanlah suatu sikap tercela, melainkan sesuatu yang terpuji sebagai wujud ketawadluan ...

Tinggalkan Komentar

More in Berita