Jika kita mendengar nama “Gus Sholah” identik dengan tokoh Kiai yang sekaligus insinyur, Gus Wafiyul Ahdi mengatakan bahwa Gus Sholah selain seorang kiai insinyur juga seorang manajer yang hebat, mempunyai karakter fokus pada sebuah pekerjaan, beliau adalah orang yang ihlas dan profesional, skill yang jarang dimiliki oleh seorang kiai ungkapnya. Pondok Pesantren Tebuireng selama dipimpin beliau mengalami banyak perkembangan salah satunya di bidang infrastruktur dan manajemen pesantren, infrastruktur pesantren lebih bagus, menejemen pesantren tertata lebih modern dan rapi pungkas ketua Yayasan Bahrul Ulum Tambakberas Jombang.
KH. Salahuddin Wahid (Gus Sholah) ditunjuk sebagai pimpinan Pesantren Tebuireng Jombang setelah menggantikan KH. Yusuf Hasyim (Gus Ud). Secara definitif Pesantren Tebuireng untuk pertama kalinya dipimpin oleh Hadrotus Syeikh Hasyim Asy`ari, lalu digantikan oleh puteranya KH. Wahid Hasyim setelah Kiai Wahid Hasyim meninggal dunia. Lalu, digantikan oleh KH. Ahmad Baidlowi dan selanjutnya KH. A. Baidlowi ke KH. Choliq dan ke KH. Yusuf Hasyim.
Gus Sholah meninggal dunia pada usia 78 tahun (1942-2020) di Rumah Sakit Harapan Kita Pukul 20.59 Wib setelah mengalami kritis, jenazah akan dibawa ke Jombang besok pagi Senin 3/02/20, Pukul 10.00 Wib dan akan dimakamkan pada pukul 15.00 Wib di komplek pemakaman keluarga Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, kita telah ditinggal oleh tokoh teladan yang multitalenta, kepada gus Sholah mari kita teladani dan hantarkan beliau dengan alfatihah