Berita

Pesantren Roudlatus Sholihin Jepara, Pesantren Salaf Pertama yang Ajarkan Bahasa Mandarin di Jawa Tengah

Sejumlah pesantren di Indonesia sekarang ini banyak yang mengajarkan bahasa asing, seperti inggris, korea, bahkan bahasa mandarin. Lulusan pondok pesantren tersebut melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi baik regional maupun internasional, khususnya di negara China. Lewat jalur reguler maupun beasiswa, Baik strata 1 Sarjana, strata 2 magister bahkan Strata 3 Doktor.

Di Jepara sekarang ini sudah ada Pondok Pesantren Ahlussunnah Waljamaah “Pon Pes Roudlatus Sholihin” Asuhan Kiai Abdul Hamid Al- Hafidz, tidak hanya belajar Al-Qur’an dan Salaf akan tetapi mengajarkan belajar bahasa Mandarin. Pesantren ini berlokasi di Desa Menganti Rt 16 Rw4 Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Hal ini tercatat sebagai pondok pesantren Salaf pertama di Jawa Tengah yang mempunyai tahasus keunggulan santri bisa bahasa Mandarin.

Dewan guru Ustadz Sholikul Hadi bahagia dan senang sebagai pengajar di Pon Pes Roudlatus Sholihin tersebut. Kedepannya diharapkan santri tidak hanya bisa baca kitab kuning dan hafal Al-Quran akan tetapi unggul secara intelektual dalam bahasa Mandarin sehingga menerima realitas zaman, “Dalam konteks inilah, maka Islam akan selalu Sholihun Li Kulli Zaman Wa Makan”.

Pon Pes Roudlatus Sholikhin yang terletak di kampung lembah manah yang dulu diasuh Kiai Kasmijan teman Akrab Kiai Shobiburrohman Menganti Kedung Jepara yang sejak dulu eksis akan tetapi dikembangkan sesuai mengikuti zaman.

Diharapkan ke depan Pon Pes Roudlatus Sholikin sebagai pemicu lahirnya pondok pesatren yang ada berbasis bahasa mandarin di Jawa Tengah, seperti Pon Pes Nurul Jadid purbolinggo, Amantul Ummah dan Gontor.

Sebagai umumnya pesantren menawarkan pendidikan berjenjang dan beragam, ke depan Pondok Pesantren Roudlatus Sholihin mengajarkan materi salaf, Al- Quran dan HSK Hanyu Shuiping Kaoshì ( level ujian bahasa Mandarin) guna menjadikan santri yang unggul dalam belajar, teladan bagi masyarakat.

Baca Juga:  Kaum Bersarung di Tengah Arus Modernitas

Diharapkan Setelah lulus dari pondok bisa mengakses pendidikan yang lebih baik dan dapat beasiswa ke China dari PBNU ataupun kedutaan Embassy sehingga santri mempunyai pekerjaan yang layak.

Tidak hanya itu saja, para santri Pon Pes Roudlatus Sholihin diwajibkan di asrama pondok dan berbahasa mandarin selama 24 jam guna untuk mengasah santri bisa bahasa Mandarin lancar.

Untuk pendidikan formal para santri bisa belajar di madrasah Matholi’ul Huda Bugel Jepara atau di Darul Hikmah Menganti untuk jenjang Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah, bagi yang santri ingin belajar bahasa mandarin dan sekolah di perguruan tinggi bisa di Unisnu Jepara.

Setelah pulang dari sekolah para santri diwajibkan belajar bicara bahasa Mandarin sesuai dengan gender masing-masing, laki-laki dan perempuan.

Ke depannya diharapakan bahasa mandarin bisa men-challenge reproduksi sosial. Dengan belajar bahasa Mandarin status sosial mereka bisa berubah menjadi lebih baik, jadi kita harus berfikir positif, bisa mengangkat kesejahteraan dan menjadi insan yang intelektual berkarakter Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja).

Penulis: Faishol NU

Redaksi
Redaksi PesantrenID

Rekomendasi

Tinggalkan Komentar

More in Berita