Berita

Sindiran Keras kepada Suami yang Tukang Pukul

Di antara faktor penyebab timbulnya pertengakaran antara suami dan istri adalah sifat suami yang kasar dan keras hati (kejam) dalam mempergauli istrinya. Sebuah sikap yang boleh jadi tidak ada unsur pembenarnya. Diantara sikap buruk tersebut adalah suami cenderung bersikap otoriter sebagai pemimpin keluarga, dan begitu menampakkan kekuasaannya.

Namun demikian, Islam telah memerangi sikap kasar dan keras hati yang diarahkan kepada seluruh umat manusia, terkhusus kepada istri dan seluruh anggota keluarga. Islam, dengan ajaran yang dimilikinya, mengajarkan sifat lembut dan kasih sayang kepada seluruh manusia, terlebih kepada istri dan anak-anak dirumah.

Sebagaimana dalam Al-Qur’an Allah SWT berfirman:

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (QS. Ali-imran:159).

Ada suami yang berhati keras dan berperangai kasar serta melampaui batas. Pemahaman agamanya buruk. Dia memukul istrinya layaknya memukul onta yang tidak bisa diatur dan menyiksanya gara-gara hal sepele.

Ada pula di antara mereka yang berpendapat bahwa hal itu tergolong kejantanan karena kejantanan dalam pandangan mereka adalah kemampuan berbuat dzalim, memaksa, mendominasi, menguasai, dan menjadi diktator. Sementara kewenangan menurut mereka adalah mencengkeram leher istri untuk menundukkan dan merendahkannya.

Baca Juga:  Membina Rumah Tangga Samawa, Berikut Penjelasan Imam Ghazali

Istri bukanlah suatu yang disia-siakan, bukan pula sampah yang dilecehkan, dan bukan binatang ternak yang diperjualbelikan sehingga bisa diperlakukan tuannya sesuka hati. Pergaulan yang baik kepada istri bukanlah opsi yang bisa dipilih atau tidak dipilih suami sekehendaknya, melainkan suatu kewajiban.

Kelembutan kepada istri pun tidak sama seperti kelembutan kepada hewan, tetapi itu merupakan hak istri yang wajib ditunaikan suami karena istri sama mulianya dengan suami sebagai makhluk Allah, dengan rupa yang sama elok, dengan penciptaan yang sama sempurna.

Istri juga mulia dengan memiliki nalar dan akal serta kemampuan memikul amanah. Semua kelebihan ini sama-sama dimiliki setiap laki-laki dan perempuan . barangsiapa hendak memperlakukan istrinya layaknya memukul hamba sahaya, berarti dia telah mengingkari nikmat Allah serta menjerumuskan dirinya kepada hukuman.

Dalam hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari dalam shahih-nya (no.hadis 4992, 5259, dan 6042) Rasulullah SAW bersabda:

لاَيَجْلِدُ أَحَد ُكُمْ امْرَأَتَهُ جَلْدَ الْعَبْدِ، ثُمَّ يُجَا مِعُهَا فِي آخِرِالْيَوْمِ

“Janganlah seseorang di antara kamu memukul istrinya layaknya memukul hamba sahaya, (padahal) ia menggaulinya di ujung hari.” (Shahih al-Bukhari)

Hadis ini salah satu perkataan paling efektif untuk mencela pemukulan terhadap istri. Bagaimana pantas suami menghinkan istrinya, layaknya menghinakan budaknya dan memukulnya dengan cambuknya atau tangannya, padahal dia tahu dirinya mesti berkumpul dengannya dan melakukan hubungan khusus dengannya.

Hadis ini juga menegaskan bahwa suami yang menyayangi dan mencintai istrinya akan memperlakukannya dengan baik dan penuh cinta. Sehingga tidak ada unsur kekerasan dalam rumah tangga.

Kepada para istri yang diuji Allah dengan bersuamikan laki-laki yang memiliki sifat dan perangai kasar, keras hati, dan kejam, hendaknya dengan bijak dapat berupaya mendidik suaminya serta memberi nasihat yang baik. Dis itu, sebisa mungkin ia tetap sabar dan tabah.

Nurtitin
Mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

Rekomendasi

Tinggalkan Komentar

More in Berita