MISAKA (Madrasah Islam Syarifatul Ulum Katerban) 6 Tahun Ngawi Selenggarakan Pelatihan Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dalam Upaya meningkatkan Kompetensi dan Literasi Digital Guru

Pesantren.id, Ngawi – Perkembangan teknologi yang sangat pesat di era revolusi industri 4.0 telah merambah hampir semua aspek kehidupan, termasuk bidang Pendidikan yang juga tidak luput dari transformasi ini. Madrasah Islam Syarifatul ‘Ulum Katerban (MISAKA) 6 Tahun Ngawi Jawa Timur yang merupakan salah satu unit Pendidikan formal dari Yayasan Pondok Pesantren Syarifatul ‘Ulum Katerban Ngawi tidak hanya ingin berdiri sebagai penonton, tetapi juga berupaya sebagai pemain utama dalam menghadapi tantangan ini. Tantangan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka di era globalisasi tentu menuntut adanya upaya untuk menggabungkan teknologi ke dalam proses pembelajaran guna menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik dan bermakna bagi para siswa/santri. Salah satu upaya untuk menggabungkan teknologi ke dalam proses pembelajaran ini dilakukan dengan memanfaatkan kecanggihan alat teknologi yang relevan saat ini yaitu kecerdasan buatan (AI – Artificial Intelligence).

Peran sumber daya manusia (SDM) dalam Bidang Pendidikan dalam hal ini guru memegang peranan sangat penting untuk memastikan pembelajaran berjalan dengan baik, menarik dan bermakna . Oleh karena itu, kualitas SDM menjadi salah satu faktor yang sangat krusial dalam memastikan efektivitas dan kualitas pendidikan yang diberikan oleh lembaga pendidikan tersebut. Peranan dan penerapan Teknologi Informasi juga dapat memainkan peran penting dalam mendukung operasionalisasi Pendidikan terutama di satuan pendidikan tingkat menengah. Pemanfaatan teknologi AI sebagai alat bantu bagi para guru diharapkan dapat memberikan pengaruh yang nyata dalam membantu mereka untuk dapat melaksanakan  tugas dengan lebih efektif dan efisien. Salah satu jenis teknologi yang dapat diterapkan sebagai asisten guru dalam proses pembelajarannya adalah dengan memanfaatkan AI (Kecerdasan Buatan) ini.

Kondisi saat ini memperlihatkan adanya permasalahan yakni adanya jarak/gap yang cukup jauh antara pendidikan yang diberikan dalam sistem tradisional ( sistem pendidikan yang sudah kita gunakan sejak dulu) dengan sistem yang dibutuhkan kebutuhan generasi masa depan (dalam sistem Pendidikan Modern).

Pada zaman di mana teknologi terus berkembang dengan sangat cepat saat ini, Tentu para pendidik/Guru menghadapi tantangan yang lebih besar dari sebelumnya. Guru dituntut memiliki kemampuan dan keluwesan dalam beradaptasi terhadap kemajuan teknologi dengan mengintegrasikan teknologi canggih yang terus berkembang seiring perkembangan teknologi seperti AI, ke dalam metode pembelajaran agar siswa dapat terlayani lebih baik dan outputnya siswa dapat memiliki pengalamn belajar yang bervariatif, bermakna dan menarik.

Baca Juga:  Para Penggerak

Realitasnya, saat ini masih banyak Lembaga Pendidikan/sekolah yang menunjukkan bahwa sebagian besar guru-gurunya belum sepenuhnya memahami potensi teknologi seperti halnya AI ini, dan belum memahami cara yang efektif menggunakannya dalam pembelajaran. Kecerdasan buatan (AI) masih dipandang sebagai konsep yang cukup baru dalam dunia Pendidikan atau bahkan ada yang menganggap pesaing manusia itu sendiri. Para pendidik/guru yang kurang berpengalaman sering menghadapi kesulitan dalam beradaptasi/memberikan respons aktif, cepat dan efektif terhadap penggunaan teknologi seperti halnya penerapan AI dalam pembelajaran, yang akhirnya menyebabkan adanya ketidaknyamanan dan resistensi terhadap teknologi seperti AI ini .

Tantangan yang dihadapi oleh guru-guru tidak hanya terbatas pada aspek teknis penggunaan atau pemanfaatan AI dalam pembelajaran, tetapi juga mencakup aspek kritis seperti etika dalam penggunaan teknologi, keamanan siber, dan pengembangan kurikulum yang sesuai dengan era 4.0.

Maka dari itu, sebuah inisiatif penting dari pimpinan MISAKA 6 Tahun Katerban Ngawi yang dipimpin oleh Hj. Ning Lum’atul Khoirot, Lc., M.Pd., itu pun muncul, yaitu dengan mendorong adanya pelatihan yang dilakukan pada hari Sabtu, 07 September 2024 bagi para guru-guru MISAKA 6 Tahun yang berupa Pelatihan Pemanfaatan AI untuk pengembangan dan pembuatan media pembelajaran sekaligus sebagai Upaya meningkatkan literasi digital guru di MISAKA 6 Tahun Ngawi. Kegiatan ini mengundang Narasumber yang memiliki keahlian di bidang Pengembangan Teknologi Pembelajaran dari UIN Sunan Ampel Surabaya Yaitu Dr. Abdulloh Hamid, M.Pd.  Selain berprofesi sebagai dosen, beliau merupakan direktur Dunia Santri  Community. narasumber ke-2 nya adalah  Grantika Pujianto yang merupakan Sutradara Film Sarung (Santri Untuk Negeri).

Senada dengan harapan Kepala MISAKA 6 Tahun, Ketua Yayasan Syarifatul Ulum, Agus M. Noval Al Haidar, M.Pd, dalam sambutan pembukaan kegiatan pelatihan ini beliau menyampaikan bahwa adanya pelatihan AI ini diharapkan dapat membekali guru dalam menjawab tantangan zaman dengan percaya diri dan mampu membimbing siswa/santri secara efektif, efisien, bermakna sebagai salah satu ikhtiar guru/pendidik dalam mempersiapkan masa depan siswa/santri dengan kecakapan digital yang diawali dengan digitalisasi dalam pembelajaran yang diantaranya dapat dilakukan melalui pemanfaatan teknologi terkini seperti AI ini.

Baca Juga:  Bisakah Pondok Pesantren Menerapkan Pendidikan Via Daring?

Madrasah Islam Syarifatul Ulum Katerban 6 Tahun berupaya adaptif dan tanggap terhadap kemajuan teknologi dengan cara menyelaraskan kebutuhan para guru saat ini dengan teknologi sebagai salah satu ikhtiar dalam menghadapi tantangan besar era 4.0.

Pelatihan ini diawali dengan pengenalan apa itu AI, klasifikasinya, kelebihan dan kekurangannya, serta etika dan dampak sosial penggunaan AI. Kemudian sebagai inti materi disampaikan bagaimana AI dapat digunakan dalam pengembangan Pembelajaran.

Dalam Pelatihan ini Para Guru MISAKA 6 Tahun Ngawi dikenalkan tentang berbagai Aplikasi Kecerdassan Buatan diantaranya Chat GPT, Lumen5, Gamma, serta Quizizz. Chat GPT (Generative Pre-training Transformer) adalah platform/ sistem kecerdasan buatan yang didukung oleh kecerdasan buatan AI yang memungkinkan interaksi percakapan berbasis teks. Chat GPT memiliki berbagai fungsi, termasuk terjemahan bahasa, memberikan rekomendasi, meningkatkan produktivitas, dan membantu dalam bidang pendidikan. Penggunaan Chat GPT dalam pendidikan menawarkan manfaat seperti pembelajaran personal, aksesibilitas dan terjangkau, sumber daya pembelajaran interaktif, serta bantuan tugas dan pemecahan masalah.

Lumen5 adalah salah satu contoh aplikasi AI yang memiliki kemampuan dalam membuat video secara otomatis dari teks. Aplikasi ini memanfaatkan kecerdasan buatan untuk menganalisis teks dan mengubahnya menjadi video yang menarik secara visual. Untuk Aplikasi Gamma bisa dimanfaatkan oleh guru dan tenaga pendidik, dosen untuk membuat bahan presentasi yang terautomatisasi tanpa perlu ribet memikirkan desain, tata letak, warna, gambar dan sekaligus konten dari tema dan ide yang akan dipresentasikan. Semuanya dikerjakan secara otomatis oleh Gamma. Untuk platform Quizizz merupakan platform yang bisa digunakan guru untuk membuat kuis dengan mudah yang disesuaikan dengan kurikulum mereka, sementara siswa dapat belajar dengan cara yang menarik dan melibatkan. Dengan fitur AI, Quizizz dapat menyesuaikan tingkat kesulitan pertanyaan sesuai dengan kemampuan siswa, memastikan bahwa pembelajaran tetap menantang namun tetap dapat dijangkau. Melalui optimasi AI ini guru dapat melakukan tugasnya dengan lebih efisien. Mereka tidak akan menghabiskan banyak waktu untuk menyiapkan materi dan administrasi pembelajaran yang dapat menyebabkan pembelajaran di kelas berjalan kurang optimal.

Baca Juga:  Pesantren dan Kemandirian Bangsa

Pelatihan pemanfaatan AI di Madrasah Islam Syarifatul Ulum Katerban 6 Tahun ini melibatkan 50an guru dari berbagai mata pelajaran dengan kategori usia yang beragam. Antusiasme para guru dalam mengikuti pelatihan sangat tinggi. Guru-guru antusias mengikuti pelatihan AI ini. Pada pelatihan ini narasumber memberikan pelatihan tentang penggunaan AI yang terintegrasi dalam aplikasi pembelajaran. Mulai dari membuat narasi teks sebagai bahan ajar secara otomatis, membuat slide presentasi dengan mudah, membuat gambar dengan mengetikkan kata-kata dan membuat video presenter dari foto menjadi gambar yang bergerak dan berbicara.

Peningkatan literasi digital menjadi suatu keharusan di era ini, dan hal ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru di masa depan. Dalam pelatihan ini, guru telah memperoleh pengetahuan dasar tentang bagaimana menggunakan aplikasi AI sebagai alat pembelajaran, Kecakapan literasi digital guru yang meningkat akan berpengaruh pada kualitas pembelajaran di kelas yang lebih interaktif, menyenangkan dan bermakna.

Kemudahan yang ditawarkan oleh teknologi AI dapat lebih dioptimalkan pemanfaatannya. AI sebagai alat bantu guru atau asisten bagi Guru diharapkan dapat mendukung peran serta guru untuk mengimplementasikan ketrampilan yang dimiliki dalam pembelajaran. Pemanfaatan AI guru dapat hadir untuk memenuhi kebutuhan siswa yang senantiasa  relevan dengan zamannya dan Bukan menjadi pengganti peran guru dalam mendidik siswa.

Teknologi seperti halnya AI ini hanyalah sebuah alat yang dapat mempermudah guru dalam melaksanakan tugasnya dan tidak mungkin bisa menggantikan peran guru dalam membentuk karakter, emosional, memberikan inspirasi dan pemahaman yang mendalam kepada siswa. Hal ini sesuai dengan pesan Ali Bin Abu Thalib “Didiklah anak sesuai dengan zamannya karena mereka hidup pada zamannya bukan pada zamanmu”. Wallohu A’lam bishowab. (M.M)

Redaksi
Redaksi PesantrenID

Rekomendasi

Tinggalkan Komentar

More in Berita