Mengingat Kembali Pentingnya Tali Persaudaraan

Dalam ajaran agama Islam, ukhuwwah atau persaudaraan merupakan suatu hubungan yang tidak hanya terdapat dalam hubungan saudara kandung atau faktor keturunan saja, namun juga hubungan sesama umat muslim yang saling mengikat dan dilandasi semata-mata karena Allah Swt. Kita tahu bahwa zaman sekarang ini banyak sekali terjadi keributan, permusuhan, dan perkelahian antara saudara bahkan ada yang berakhir dengan pembunuhan.  Biasanya hal itu terjadi hanya karena beberapa masalah sepele, misalnya pembagian harta warisan dan hak milik tanah.

Diriwayatkan dalam sebuah hadits mengenai persaudaraan oleh Abdullah Ibnu Yusuf, dari Malik, dari Ibnu Syihab dari Anas Ibnu Malik, Rasulullah SAW bersabda :

Janganlah kalian saling membenci, mendengki, dan membelakangi. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Ingat haram bagi seseorang muslim tak bicara kepada saudaranya lebih dari tiga hari.” (HR. Al-Bukhari).

Dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa haram hukumnya apabila ada sesama muslim yang enggan menyapa saudaranya selama lebih dari tiga hari. Namun, hal ini tidak dapat dielakkan dan tentunya sering terjadi dalam setiap hubungan persaudaraan sesama muslim. Perlu kita ketahui bahwa dibalik itu semua ada satu hal utama yang mendasari, yaitu sakit hati. Ketika seseorang sakit hati, dia akan kesulitan untuk membedakan antara sesuatu yang baik dengan yang buruk. Diawali dari hati, kemudian lisan yang mengucap perkataan yang tidak baik sampai tega melakukan hal yang tidak manusiawi.

Terdapat juga dalam surat Al-Hujurat ayat 10. Allah Swt berfirman :

إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا۟ بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

Artinya: “Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat”.

Baca Juga:  Mempersaudarakan Agama-Agama

Dari ayat di atas dapat disimpulkan bahwa betapa pentingnya menjaga hubungan tali persaudaraan agar kita senantiasa mendapatkan rahmat dari Allah Swt. Selain itu, tujuan menjaga hubungan persaudaraan adalah untuk tolong menolong pada hal kebaikan agar nantinya dapat menciptakan kedamaian dan ketentraman. Misalnya ketika kita kesusahan atau mendapat musibah, pasti ada orang lain yang menolong kita karena sifat alami manusia yang selalu membutukan pertolongan dari orang lain dan tidak dapat hidup sendiri.

Kita tidak tahu bagaimana kondisi kita ke depannya. Bisa saja hari ini kita adalah orang yang paling sukses diantara yang lain, meskipun begitu jangan pernah meremehkan orang lain karena kita juga tidak tahu apa yang terjadi nanti. Bisa saja kondisi kita terbalik dengan kondisi saat ini. Sesukses apapun seseorang mau tidak mau pasti membutuhkan bantuan orang lain, karena tidak semua hal dapat kita lakukan sendiri. Untuk itu kita harus senantiasa menjaga hubungan baik dengan orang lain. Mungkin saat di dunia kita tidak membutuhkan bantuan saudara kita, tetapi siapa yang tahu di akhirat nanti seperti apa. Wallahu ‘alam bishawab. []

Silvia Ayu Dwi Ratnasari
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya

    Rekomendasi

    Historisasi Khittah NU
    Opini

    Historisasi Khittah NU

    Berawal dari teman-teman Gusdur (KH. Abdurrahman Wahid) yang banyak mengatasnamakan diri sebagai pencinta ...

    Tinggalkan Komentar

    More in Opini