Mungkin sebagian dari kita pernah dalam posisi keadaan di mana kita saat sedang melakukan sesuatu tiba-tiba mengeluh, putus asa hingga ingin menyerah. Saat dalam posisi demikian, alangkah baiknya menenangkan diri sejenak, dan mencoba mencarai sesuatu yang dapat meningkatkan semangat anda. Misalnya ingatlah ibu anda, bagaimana perjuangannya hingga anda mampu sampai pada titik saat ini. Sebab ibu atau orangtua kita adalah seorang motivator dalam kehidupan anda.
Misal jika anda berasal dari desa, ibu atau orangtua anda seorang petani, maka cobalah berusaha mengingat kerja kerasnya dalam membesarkan dan mendidik anda. Ibu anda adalah seorang perempuan yang sangat kuat.
Umumnya seorang ibu-ibu di desa, yang mayoritas adalah istri dari seorang petani, setiap pagi hingga siang turut bekerja mendampingi suaminya merawat tanaman. Bahkan, ada kalanya Ibu-ibu itu merangkap sebagai buruh tani yang bekerja di ladang milik tetangganya.
Sejatinya dalam pikiran dan prinsip mereka apapun dilakukan demi untuk menghidupi anak dan keluarga, hingga kata lelah akan luntur saat melihat apa yang dilakukan bermanfaat bagi sang anak dan keluarga.
Dengan jalan menanam sebagai mata pencahariannya, pada setiap biji yang mereka tanam, terselip doa dan harapan baik bagi anak dan keluarga, di samping doa untuk sekadar bertahan hidup.
Para ibu-ibu itu, sebelum pergi ke ladang, mereka akan bergelut dengan asap dapur yang mengepul. Tanda bahwa ibu-ibu itu sedang mempersiapkan sarapan untuk sang suami dan anak-anaknya.
Sehabis pulang dari ladang, para ibu-ibu sudah ditunggu oleh pekerjaan rumah, yakni mencuci piring, masak, mencuci baju, menyapu atau bersih-bersih rumah. Meskipun budaya patriarki menjeratnya, tapi secara tidak langsung mereka bisa melawannya, dengan kegagahan (kekuatan) yang dimiliki mereka bisa melakukan kerja apapun yang itu juga dikerjakan oleh para suaminya.
Ibu-ibu itu cerdas, mereka bukan seorang organisatoris, bukan pula akuntan, tetapi mereka hebat dalam hal manajemen waktu, pekerjaan, ataupun tanggungjawab atas setiap pengeluaran serta pengelolaan uang.
Ibu-ibu itu bukan dokter, tapi mereka terus memastikan bahwa suami dan anak-anaknya harus selalu sehat, dengan pilihan makanan yang setiap kali (hari) Ia sajikan di meja makan.
Masihkah kita akan mengeluh dan putus asa, jika kita mengetahui perkataan dan segala perilaku ibu menggambarkan bahwa mereka adalah seorang motivator ulung (terbaik) dalam hidup kita. [HW]