Peringatan Haul Syaikh Abu Bakar bin Salim di Gedung Dalail Khoirot, Kebayoran Lama, Jakarta Minggu, (22/9/2019), dihadiri langsung oleh Habib Umar bin Hafidz dari Hadramaut, Yaman.
Dalam Haul tersebut, Habib Umar, biasa beliau disapa memberikan banyak hikmah dan teladan kepada jam’iyyah yang hadir. Di antaranya tidak menjadi orang yang sombong dan lupa diri.
“Bahwa sesungguhnya dahulu Qorun diberikan harta yang banyak akan tetapi ia menyia-nyiakan amanah dan lupa terhadap Sang pemberinya. Ia nisbatkan segalanya kepada dirinya. “Ini adalah hasil dari ilmuku, Ini hasil jerih payahku.” Ucapan seperti ini adalah bohong dan orang yang seperti ini adalah orang orang yang tertipu,” pesan Habib Umar.
Pemikiran seperti ini, lanjut Habib Umar, sudah ada sejak dahulu hinga ada sampai saat ini pula. Dan mereka akan ditimpa atas kejahatan yang diperbuat.
Habib Umar bin Hafidz juga mengenang sifat-sifat Sohibul Haul Syaikh Abu Bakar bin Salim.
Pertama, Dahulu Syaikh Abu Bakar bin Salim, didatangi dorang dari segala penjuru untuk bersama sama ziarah Nabi Hud.
Dengan banyaknya yang ikut ziarah.
Syaikh Abu Bakar bin Salim mengulang-ngulang ayat ini sambil menangis.
إِنْ هُوَ إِلَّا عَبْدٌ أَنْعَمْنَا عَلَيْهِ
Bahwasanya ini adalah semata-mata nikmat yang diberikan oleh Allah kepada hambanya.
Sifat ini adalah warisan yang beliau warisi dari Nabi Muhammad.
Nabi bersabda dengan segala kerendahan hatinya:
إِنَّمَا أَنَا عَبْدٌ، آكُلُ كَمَا يَأْكُلُ الْعَبْدُ» «وَأَجْلِسُ كَمَا يَجْلِسُ الْعَبْدُ»
Sesunggunya saya adalah seorang hamba, makan seperti halnya seorang hamba makan dan duduk seperti halnya seorang hamba duduk.
Kedua, Syaikh Abu Bakar bin Salim setiap hari menyediakan roti 500, 700, sampai 1000 untuk dibagi-bagikan kepada para tamu.
Semoga kita semua bisa mencontoh kebaikan yang dilakukan oleh guru-guru kita, Ulama-ulama kita semua. Aamiin.