“Jangan menunggu bahagia untuk bersyukur, tetapi bersyukurlah maka akan bahagia”. Kata ini sangat menarik untuk dicermati, bahwa kebahagiaan itu akan diperoleh bila seseorang senang bersyukur. Semakin banyak bersyukur semakin merasakan banyak kebahagian.
Bersyukur sering diungkapkan dengan kata “Alhamdulillah”, yang bermakna “Segala puji bagi Allah”. Memuji Sang Maha, memuji atas apa yang telah diberikan kepada kita, yang telah diberikan kepada makhluk yang ada di muka bumi. Mengapa menggunakan “Hamdalah” kok tidak “As-syukru” dan apa perbedaan Hamdalah dan Syukur?. Keduanya digunakan dalam Al-Qur’an, misal;
Kata Hamdalah
قُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ وَسَلامٌ عَلَى عِبَادِهِ الَّذِينَ اصْطَفَى
Kata Syukur
رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحاً تَرْضَاهُ
Perbedaannya adalah, hamdalah menunjukkan pada dua hal yaitu keyakinan hati kemudian diungkapkan dengan lisan. Sedangkan syukur (الشكر) adalah keyakinan hati, diungkapkan dengan lisan dan dibuktikan dengan pengamalan.
Memuji Allah dengan ungkapan Alhamdulillah salah satu bentuk dari rasa syukur. Perbedaannya, kalau memuji tidak mesti bersamaan dengan kenikmatan dan kebahagiaan, sedangkan rasa syukur mengiringi suatu kenikmatan dan anugerah.
Dalam Al-Qur’an terdapat beberapa surat yang di dahului oleh Hamdalah dan juga terdapat beberapa surat yang diakhiri dengannnya. Ada pula ayat-ayat al-Qur’an yang terdapat di dalamnya kata hamdalah.
5 Surat dalam Al-Qur’an yang didahului dengan hamdalah:
Pertama, surat Al-Fatihah
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ
Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam
Kedua, surah Al-An’am.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَجَعَلَ الظُّلُمٰتِ وَالنُّوْرَ ەۗ ثُمَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُوْنَ
Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan langit dan bumi, dan menjadikan gelap dan terang, namun demikian orang-orang kafir masih mempersekutukan Tuhan mereka dengan sesuatu.
Ketiga, surah Al-Kahf
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ عَلٰى عَبْدِهِ الْكِتٰبَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَّهٗ عِوَجًا ۜ
Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab (Al-Qur’an) kepada hamba-Nya dan Dia tidak menjadikannya bengkok;
Keempat, surah Saba’
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ وَلَهُ الْحَمْدُ فِى الْاٰخِرَةِۗ وَهُوَ الْحَكِيْمُ الْخَبِيْرُ
Segala puji bagi Allah yang memiliki apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan segala puji di akhirat bagi Allah. Dan Dialah Yang Mahabijaksana, Mahateliti.
Kelima, surah Fathir
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ فَاطِرِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ جَاعِلِ الْمَلٰۤىِٕكَةِ رُسُلًاۙ اُولِيْٓ اَجْنِحَةٍ مَّثْنٰى وَثُلٰثَ وَرُبٰعَۗ يَزِيْدُ فِى الْخَلْقِ مَا يَشَاۤءُۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
5 surat yang diakhiri dengan hamdalah, yaitu surat Al-Isra’, surat An-Naml, surat Ash-Shaffat, surat Az-Zumar dan Al-Jatsiyah.
Tentang hamdalah dalam Al-Qur’an, banyak sekali tafsir dan kajian-kajian yang mengulasnya dengan menarik. Misalnya tentang hurufnya yang berjumlah 8 yang menggambarkan jumlah surga. Dan kalimat-kalimat yang berada setelah hamdalah. Dan lainnya.
Allahua’alam bisshawab.