Pusat Kajian dan Pengembangan Pesantren Nusantara IAIN Surakarta (PKPPN) mengadakan Sarasehan Takmir Masjid Solo Raya. Acara tersebut mengangkat tema, “Masjid Merdeka (Moderat dan Berwawasan Kebangsaan) pada Selasa, 03/11/2020

Abdul Halim, M. Hum, selaku ketua acara berharap dengan terselenggaranya acara sarasehan bersama takmir masjid Solo Raya, dapat meningkatkan tali silaturrahim, persaudaraan, serta keimanan. Kemudian, turut hadir Rektor IAIN Surakarta, Prof. Dr. Mudhafir, M.Pd untuk membuka kegiatan tersebut.

“Acaranya ini kami minta dan harap untuk menyerap pemahaman mazhab-mazhab di luar kita sehingga tumbuh toleransi, inklusivitas, terbuka untuk menerima perbedaan, dan menghindarkan caci maki dan seterusnya”, tutur Rektor.

Menurutnya, dalam konteks hari ini dan seterusnya, penguatan moderasi sangat penting digencarkan. Di tengah tantangan menghadapi wabah Corona-19 dan pemaham ekstrem yang seringkali bersahutan dengan kehidupan masyarakat awam, termasuk masyarakat akademisnya, kita dituntut untuk meremoderasikan pemahaman Islam kembali berbasis kultural.

Rektor IAIN Surakarta melihat, tantangan-tantangan Muslim hari ini kian membuncak. Bukan saja terjadi pada ranah agama, tetapi dalam konteks ilmu pengetahuan, teknologi, politik dan budaya.

Daripada itu, di akhir sambutannya, rektor berharap acara sarasehan bersama takmir masjid Solo Raya ini dapat melihat tantangan dan peluang umat Muslim dewasa ini. Kiranya, kegiatan PKPPN ini dapat menyusun strategi untuk untuk menjawab dan memberikan kontribusi utuh dalam kebutuhan-kebutuhan umat manusia kini dan mendatang.

Acara sarasehan juga menghasilkan Deklarasi Takmir Masjid Solo Raya. Semua takmir masjid yang hadir setuju dengan menandatangani dan membacakan deklarasi tersebut. Berikut isinya:

Bismillahrrahmanirrahim

Asyhadu an laa ilaaha illallahu, wa asyhaduanna muhammadar rasuulullah

Deklarasi Takmir Masjid Solo Raya

Pada hari Selasa, tanggal 3 November 2020, kami Takmir Masjid Solo Raya berkomitmen untuk:

  1. Selalu menebar Islam yang Rahmatan Lil ‘Alamin.
  2. Kami menolak tindakan kekerasan atas nama apapun.
  3. Selalu berkomitmen untuk berperan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan, kemanusiaan, dan keislaman.
  4. Selalu berkomitmen untuk menjalin persaudaraan baik sesama Muslim maupun penganut agama lain sebagai sesama warga Negara Indonesia.
  5. Menolak segala bentuk upaya yang merusak cintra Islam. (IZ)

Rekomendasi

Kisah

Tiga Jurus Gus Dur

Ada tiga jurus kunci yang digunakan Gus Dur dalam bersikap: keIslaman, keIndonesiaan dan ...
Tawaduk dalam Berilmu
Hikmah

Tawaduk dalam Berilmu

“Marwah orang yang berilmu ditentukan oleh ke-tawaduk-annya” – Rochmat Wahab Pada dasarnya setiap ...

Tinggalkan Komentar

More in Berita