Pesantren.id-Pengurus Pusat Ikatan Siswa Abiturien Tasywiquth Thullab Salafiyah (PP IKSAB) mengadakan webinar alumni sekaligus launching forum diskusi bernama “Gandrung Ngaji”. Acara yang mengusung tema pembahasan “Ngajakin Kenalan IKSAB” tersebut dihadiri secara virtual oleh H.M. Haidar Ulinnuha selaku Ketua PP IKSAB dan Maulana Ismail selaku Ketua Bidang Pemberdayaan dan Penguatan Alumni.

Acara yang berlangsung pukul 20.00-22.00 WIB pada Rabu (24/2/2021) tersebut dipimpin langsung oleh Koordinator “Gandrung Ngaji”, Ferhadz A Muhammad. Dalam kalimat pembukanya, pria jebolan MA NU TBS Kudus itu menjelaskan tentang spirit dibentuknya “Gandrung Ngaji”.

Kami mengamati, kok ternyata banyak sekali alumni-alumni TBS yang berhasil menorehkan capaian keren, baik di ranah dakwah, pemberdayaan sosial, kebudayaan, ekonomi, politik, dan lain-lain. Ini keren lho, maka sayang sekali kalau tidak dipanggungkan”.

Ferhadz melanjutkan, dari pengamatan tersebut, muncul inisiatif untuk membuat wadah ‘ngaji’ yang menjadi tempat berbagi pengetahuan antar alumni dari beragam profesi.

Harapannya semua alumni, mulai dari yang sudah menjadi kiai, guru, dosen, pengusaha, politisi, pejabat, seniman, sampai pemain bola (semoga ada) bisa menyapa dan membagikan beberapa ilmunya kepada para alumni lainnya, terutama alumni yang masih muda. Siapa tahu berkat forum ini, adik-adik termotivasi untuk selalu optimis berproses” terang Ferhadz.

Adapun mengenai nama “Gandrung Ngaji”, pihaknya mengaku terinspirasi dari arti Tasywiq dalam rangkaian nama almamater madrasah yang memiliki arti gandrung. Dalam KBBI kata itu berarti “sangat cinta, rindu (kasih) akan…”. Mudahnya gandrung bisa dimaknai gairah cinta yang luar biasa sehingga saat diikutkan dengan tambahan kata ‘ngaji’, maka dapat diambil arti bahwa “para alumni sangat cinta dan bergairah akan kegiatan ngaji (belajar)”.

Baca Juga:  Dekatkan Alumni pada Dunia Kerja Diktis Jajagi Penerapan model Co-operative Education

Selanjutnya, Haidar Ulinnuha membuka acara sekaligus meresmikan “Gandrung Ngaji” sebelum acara diskusi dimulai. Ia pun membacakan al-Fatihah sebagai tanda peresmian “Gandrung Ngaji” sebagai bagian dari kegiatan PP IKSAB periode kepemimpinannya.

Saat diskusi berlangsung, Ketua Umum asal DKI Jakarta tersebut berulang kali menegaskan bahwa IKSAB merupakan organisasi alumni yang sangat terbuka terhadap saran, masukan dan kritik. IKSAB akan senantiasa membuka ruang dialog antara pengurus dan anggota supaya bisa saling menguatkan. “Untuk menjalankan roda kepengurusan IKSAB hal yang terpenting adalah sabar dan ikhlas” katanya saat ditanya mengenai semangatnya menjalankan roda kepengurusan PP IKSAB.

Maulana Ismail, pemantik lain, menyampaikan penegasan positioning dari IKSAB yang sebentar lagi akan dihadapkan dengan momen 1 abad usia almamaternya.

Organisasi alumni merupakan sebuah kumpulan yang terhimpun sebab berangkat dari ruang belajar yang sama. Peran madrasah sejak sebelum kemerdekaan sampai hari ini tidak bisa dilupakan, karena pendiri madrasah sebagian besar juga aktivis Nadhatul Ulama. Terutama dalam bidang pendidikan dan penguatan prinsip Akidah Ahlusunnah Waljamaah dari masa penajajahan sampai hari ini. Jadi harus dipahami, kita ini punya sumbangsih” tuturnya.

Setelah pemaparan materi, ngaji dilanjutkan lewat sesi tanya jawab. Banyak sekali pembahasan yang muncul, di antaranya pengadaan fasilitas informasi terkait jenjang pendidikan dan kerja termasuk beasiswa, pembentukan wadah usaha para alumni dan lainnya.

Kegiatan “Gandrung Ngaji” direncanakan berlangsung rutin setiap satu minggu sekali dengan bermacam tema seperti ke-TBS-an, ke-NU-an ke-Aswaja-an, kajian sosial dan politik, pemberdayaan ekonomi, sharing pengalaman dan motivasi dari alumni yang sudah menjadi tokoh hingga obrolan ringan lainnya.

Redaksi
Redaksi PesantrenID

Rekomendasi

Tinggalkan Komentar

More in Berita