Dalam salah satu edisi pengaosan Ahad-an Kitab al-Mizan al-Kubra karya Syekh Abdul Wahhab Sya’rani, Abah KH Ahmad Nafi’ Abdillah Salam menceritakan tentang kuatnya hafalan salah seorang Imam Madzhab Fiqih, yaitu Imam Abu Hanifah. Beliau kemudian mengisahkan, bahwa Imam Hanafi itu, ketika melihat teks sekali saja, bisa langsung hafal. Salah satu sebabnya, antara lain, bahwa Imam Abu Hanifah betul-betul seorang yang wira’i dan sangat menjaga kedua matanya dari maksiat. Saking bersihnya pandangan mata Imam Abu Hanifah, beliau bisa melihat hal-hal yang tak bisa dilihat oleh kebanyakan manusia.
Suatu ketika, Imam Abu Hanifah melihat seseorang berwudhu. Dari bekas air wudhunya, Imam Abu Hanifah yang kala itu dianugerahi oleh Allah Swt. mata batin, melihat adanya kotoran yang mengendap di dasar bak tempat orang tersebut berwudhu. Kotoran itu tak lain adalah dosa-dosa yang pernah dilakukan orang tersebut, yang berguguran karena ia telah berwudhu. Setelah mengalami kejadian itu, Imam Abu Hanifah lalu berdoa kepada Allah Swt., supaya ilmu mata beliau yang mampu menyingkap rahasia-rahasia batin yang tidak dilihat oleh orang awam itu dicabut darinya. Sebab, Imam Abu Hanifah sama sekali tidak ingin melihat kesalahan orang lain, walaupun hanya melalui air wudhu. Imam Abu Hanifah berpendapat, dengan melihat kesalahan orang lain, seseorang bisa menjadi merasa lebih baik dari orang lain, atau menganggap orang itu lebih buruk darinya, sehingga perlakuan dan sikapnya terhadap orang tersebut menjadi tidak baik. Kejadian ini merupakan salah satu alasan yang menyebabkan Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa air musta’mal itu tidak boleh dipergunakan untuk bersuci.
Setelah menjelaskan kisah Imam Abu Hanifah tersebut, Abah Nafi’ mengijazahkan Ijazah ‘Ammah, yang bisa dibaca siapa saja setelah shalat 5 waktu, supaya diberikan kemudahan dalam menghafalkan, diberikan futuh dan dijauhkan dari pikun. Ijazah ini bisa diamalkan siapa saja bagi yang mau mengamalkan. Saya sudah mempraktikkan, dan memang sangat membantu memudahkan dalam menghafal. Semoga Ijazah ini menjadi amal jariyah Abah Nafe’, yang malam ini diperingati wafatnya. Kagem beliau, al Fatihah.
إجازة للحفظ والفتوح ودفع الهرم من الشيخ أحمد نافع عبد الله سلام
يقرأ بعد المكتوبة
إِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَسَيِّدِنَا الْخَضِرِ عَلَيْهِ السَّلَامُ، وَسَيِّدِنَا عَلِيٍّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ، وَالْإِمَامِ أَبِي الْحَسَنِ الشَّاذِلِيِّ، وَالْحَبِيْبِ طَهَ بْنِ حَسَنٍ بْنِ يَحْيَى، اَلْفَاتِحَةْ….
– حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ × 10
– سُبْحَانَكَ لَا عِلْمَ لَنَا إِلاَّ مَا عَلَّمْتَنَا إِنَّكَ أَنْتَ الْعَلِيْمُ الْحَكِيْمُ × 3
– يَا هَادِيْ يَا خَبِيْرُ يَا مَتِيْنُ يَا عَلَّامَ الْغُيُوْبِ × 10
– اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ كَمَا لَا نِهَايَةَ لِكَمَالِكَ وَعَدَدِ كَمَالِهِ × 10 (خصوص بعد مغرب ديباچا لبيه بانياك لاڮي)
Kajen, 21 November 2024