Opini

Guru Berkualitas, Pendidikan Berkualitas

“The mediocre teacher tells. The good teacher explains. The superior teacher demonstrates. The great teacher inspires.” (William Arthur Ward)

Dalam berbagai riset diperoleh kesimpulan bahwa kualitas guru berkontribusi secara signifikan terhadap kualitas pendididikan. Memang berdasarkan survai bahwa Indonesia sudah menunjukkan meningkat secara berarti akses pendidikannya, namun dilihat dari mutunya masih relatif rendah yang dibuktikan dengan hasil PISA dari tahun ke tahun, capaian skornya masih berada di kelompok terbawah.

Bahwa meningkatnya akses yang ditandai dengan meningkatnya pendaftaran sekolah, sehingga angka partisipasinya meningkat, apakah APK dan APM-nya, tidaklah serta merta, mereka itu melakukan aktivitas belajar dengan baik. Karena kehadiran anak-anak itu belum tentu melakukan aktivitas belajar yang sebenarnya, sehingga prestasi siswa dan kualitas pendidikannya rendah. Berdasarkan riset bahwa keberhasilan siswa dikontribusi oleh kompetensi dan kinerja guru sekitar 30%.

Pemerintah sebenarnya telah memberikan perhatian yang cukup berarti terhadap guru dengan menaikkan insentif, gaji dan kesejahteraan sebanyak 54% dari budget pendidikan. Namun insentif dan gaji yang tinggi ternyata belum diikuti dengan peningkatan kualitas diri dan kinerjanya. Hal ini sangat disayangkan, karena guru belum, bahkan tidak melakukan perubahan dan perbaikan kinerja secara signifikan. Mestinya guru harus berani mempertanggungjawabkan kepada rakyat yang telah membayar pajak dengan setia untuk kesejahteraan guru. Walaupun demikian ada sejumlah guru yang sudah bekerja secara profesional dan mengabdi secara sungguh-sungguh. Namun agregatnya secara nasional mereka, para guru yang demikian jumlahnya belum signifikan.

Guru yang baik dan efektif akan mampu meningkatkan kualitas pendidikan, pembelajaran dan mampu meningkatkan semangat dan kualitas belajar siswa, yang berujung dengan prestasi belajar siswa dan perbaikan pribadi dan sosial serta semangat belajar siswa. Siswa akan memiliki cara belajar yang efektif dan mampu menjadi pembelajar sepanjang hayat serta berakhlaq mulia.

Baca Juga:  Kematian Begitu Dekat

Guru yang baik dan efektif terutama di antara banyak karakteristiknya adalah passion terhadap tugas mendidik dan mengajar. Guru yang passion tidak memaksakan apapun kepada siswa, melainkan menfasilitasi dan membimbing siswa sesuai dengan kebutuhan dan potensinya dengan mengarahkan pada perkembangan jaman yang ada kini dan mendatang.

Guru yang passion selalu melakukan updating diri, continuous improvement, seiring dengan perkembangan yang ada. Melakukan seleksi dan adaptasi metode pembelajaran seiring dengan era mellinial dengan tetapi mrnginternalisasikan nilai-nilai, baik nilai spiritual, akademik, dan kebangsaan.

Passion terhadap profesi mendidik dan mengajar, harus sudah bisa diditeksi sejak proses pendidikan guru, rekrutmen guru dan pengembangan profesional. Passion guru yang sudah terbangun sejak proses pendidikan sangatlah penting, sehingga selama proses pendidikan mampu tunjukkan keseriusannya dalam penguasaan profesionalisme dalam mendidik dan mengajar. Demikian pula model seleksi dan instrumen tesnya harus benar-benar banyak menggambarkan tentang kesiapan calon guru dalam menghadapi tugas mendidik dan mengajar. Yang akhirnya passion guru perlu dijaga dan ditingkatkan secara terus menerus untuk menyesuaikan dengan tantangan jaman.

Akhirnya kualitas guru, di samping perlu didukung dengan kompetensi pedagogik, profesional, personal, dan sosial, guru harus tunjukkan passion-nya terhadap tugas mendidik dan mengajar, di samping perlunya guru menjadi model. Hal ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pribadi melainkan juga menjadi tanggung organisasi profesi. Perlu ada gerakan guru berkualitas. Untuk itu sangat diperlukan penegakan kode etik guru, yang saat ini belum nampak, sehingga kualitas guru belum berkontribusi terhadap kualitas pendidikan Indonesia.

Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A.
Beliau adalah Guru Besar dalam Bidang Ilmu Pendidikan Anak Berbakat pada Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta. Ia menjabat Rektor Universitas Negeri Yogyakarta untuk periode 2009-2017, Ketua III Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) masa bakti 2014-2019, Ketua Umum Asosiasi Profesi Pendidikan Khusus Indonesia (APPKhI) periode 2011-2016, dan Ketua Tanfidliyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama DIY masa bakti 2011-2016

    Rekomendasi

    Tinggalkan Komentar

    More in Opini