Menurut Wikipedia Artificial Intelligence adalah kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu sistem yang bisa diatur dalam konteks ilmiah.

Di era berkembang pesatnya teknologi seperti sekarang ini sudah banyak aplikasi yang menggunakan AI seperti Google Docs, Canva dan yang paling populer adalah aplikasi ChatGPT, hanya dalam seminggu peluncuran ChatGPT diunduh 1 juta pengguna. Aplikasi ini dapat menjawab semua pertanyaan kita dalam hal apapun secara otomatis, cepat dan akurat.

Di sisi lain Artificial Intelligence banyak disalah gunakan untuk hal-hal yang tidak baik contohnya seperti deepfake.

Dikutip dari CNN Indonesia “Kementerian Komunikasi dan Informatika mengungkap perempuan kerap jadi sasaran penyalahgunaan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dalam bentuk deepfake bertema pornografi.”

Dapat kami simpulkan dari keterangan di atas bahwa Artificial Intelligence memiliki dampak positif dan dampak negatif tapi yang harus kita ketahui Artificial Intelligence adalah alat, dalam agama alat itu bersifat netral. Artinya, bergantung bagaimana alat itu digunakan. Sepertihalnya pisau, kalau pisau digunakan untuk masak tentu boleh dalam sudut pandang agama, tapi kalau pisau digunakan untuk membunuh manusia maka itu termasuk dosa besar. dalam kaidah fikih dijelaskan :

   للوسائل حكم المقاصد

  “Setiap wasilah/alat tergantung tujuannya.”

 

Oleh karena itu kita harus bijaksana dalam menggunakan Artificial Intelligence jangan sampai digunakan untuk hal yang melanggar syariat atau ilegal di negara kita.

Baca Juga:  Menjadi Kyai di Zaman ‘Artificial Intelligence’
M. Afthon Tomi Ubaidillah.
PP Besuk Pasuruan, Aktif di Dunia Santri Community, Mutakhorijin Fathul Wahhab PP Alfalah Ploso.

    Rekomendasi

    Tinggalkan Komentar

    More in Opini