Zainab al-Kubro

Zainab al-Kubra, begitulah masyarakat memanggil al-Haura’ Zainab binti ‘Ali bin ‘Abi Thalib cucu perempuan pertama Rasulullah SAW. Beliau adalah anak ketiga dari pasangan ‘Ali bin Abi Thalib dengan Sayyidah Fathimah, berselang satu satu tahun pasca kelahiran dua cucu mulia Rasulullah SAW, Sayyid Hasan dan Sayyid Husein.

Sayidah Zainab sa lahir di kota Madinah pada 5 Jumadil Awal 5 H [Umar Ridha Kahhalah, A’lām an-Nisā, 2008, jilid.2, hlm.91] dan di Iran diperingati sebagai “Hari Perawat”. Berdasarkan beberapa riwayat, penamaan Sayidah Zainab sa dilakukan oleh Nabi saw. Dikatakan bahwa malaikat Jibril atas perintah Allah swt datang dan memberikan nama tersebut kepada Nabi saw.[Syarif al-Qurasyi, As-Sayidah Zainab, 1422H, hlm. 39]

Dalam buku al-Khashāish al-Zainabiyah dimuat bahwa Nabi saw menciumnya dan bersabda, “Aku berwasiat kepada umatku yang hadir dan yang tidak hadir untuk menjaga kehormatan anak perempuan ini. Karena sesungguhnya dia bagaikan Khadijah al-Kubra sa. [Jazairi, al-Khashāish al-Zainabiyah, 1425H, hlm.44]

Beliau merupakan perempuan khusus yang memiliki derajat yang suci, begitulah kata Syi’ah ‘Asyar. Bukan tanpa sebab, tetapi karena beberapa sebab, antara lain;

  • karena beliau adalah ahlu bait.
  • kiprahnya di perang Karbala’ bersama Sayyid Hasan dan Sayyid Husein di Karbala’.
  • terjaganya pribadi dari melakukan dosa
  • inlektualitas yang dalam, bahkan keponakannya, ‘Ali bin Sayyid Husein memujinya dengan kata-kata “Wahai Bini, engkau sangat ‘alim tanpa dididik oleh siapapun, engkau mempunyai pemahaman yang luas tanpa digurui siapapun”.
Arti Nama Zainab dan Julukannya

Ada dua ungkapan dalam arti kata Zainab. Pertama adalah bahwa “Zainab” adalah gabungan kata dari Zain dan AbKedua, “zainab” adalah kata yang sederhana dan bukan kata majemuk, melainkan sebutan untuk pohon atau bunga mawar. Inilah yang dikatakan Majd al-Din al-Fayrouzabadi dalam kamus sekitarnya, mengatakan: “Bunga adalah tumbuhan perdu abadi dari keluarga narsisis, bunganya indah, putih dan harum warnanya .

Baca Juga:  Perempuan dan Budaya yang Membelenggunya

Sayyidah Zainab memiliki beberapa julukan, antara lain (al-Qazwiniy : Zainab al-Kubra Min al-Mahdi Ila al-lahdi, 38,36. Al-Ashfihani : Maqaatil al-Thalibin, 60) :

  1. Umm al-Hassan” dan “Umm Kulthum“. Diketahui bahwa ada dua anak perempuan oleh Ali bin Abi Thalib dari istrinya Fatima al-Zahra, Zaynab dan Umm Kulthum.
  2. Aqiilah“. Aqeelah adalah deskripsi tentang sifat-sifat keilmuan yang melekat padanya. Abu al-Faraj al-Isfahani berkata: “Aqeelah adalah seseorang yang diriwayatkan oleh Ibn Abbas tentang ungkapan-ungkapan Sayyidah Fathimah pada Zainab al-Kubra di Fadak, jadi Sayyidah Fathimah berkata: Wanita terhormat kami, Zainab Binti Ali memberi tahu kami“. Aqeelah memiliki banyak arti dalam bahasa tersebut, antara lain: wanita yang murah hati, berharga, dan membius.
  3. Zainab Al-Kubra, untuk membedakan antara dia dan saudara perempuannya yang diberi nama dengan nama yang sama dengannya.
  4. Al-Hawra, yang berarti ibu dari bencana, Beliau mendapati julukan ini karena Beliau menyaksikan banyak kemalangan, mulai dari kematian datuknya, Nabi Muhammad SAW, kematian ibunya Fathimah al-Zahra, kematian ayahnya, Ali bin Abi Thalib, menyaksikan saudaranya Hassan bin Ali yang diracun hingga peristiwa besar membuat saudaranya, Hussein bin Ali, mulai awal peperangan hingga akhir. Selain itu dia juga menyaksikan terbunuhnya kedua putranya di depan matanya, ‘Aun dan Muhammad bersamaan dengan saudara Beliau. Dia membawa tawanan dari Karbala ke Kufah, menuju ke hadapan Ibn Ziyad yang kala itu dihauskan oleh rasa kebencian dan kekejaman terhadap keluarga Sahabat Ali bin Abi Thalib.
  5. Beliau juga mempunyai beberapa nama lain, seperti al-Gharibah (perempuan asing), al-‘Alimah Ghairu Mu’allamah (perempuan yang sangat ‘alim) Al- Tahira (perempuan suci) dan al-Sayyidah Zainab sebagaimana gelar untuk keluarga Nabi Muhammad yang lainnya, Sayyid untuk laki-laki dan Sayyidah untuk perempuan.
Baca Juga:  Perempuan-Perempuan Mesir Pelopor Pendidikan
Perkawinan Zainab al-Kubra

Pada tahun 17 H, Beliau dipersunting oleh ‘Abdullah bin Ja’far bin Abi Thalib atau lebih dikenal dengan nama Ja’far al-Thayyar, yang mana dia adalah sepupunya sendiri. (Ibnu ‘Asakir, A’lam al-Nisa’, 190).

Dari perkawinan ini, beliau mempunyai empat putra dengan nama Ali, Aun, Abbas, Muhammad dan seorang putri bernama Ummu Kultsum, telah dicatat sebagai putra putri Zainab dan Abdullah. [Ibnu al-Atsir, Usd al-Ghābah, 1409H, jld.6, hlm.133.] Aun dan Muhammad mati syahid dalam tragedi Karbala. [Mufid, al-Irsyād, 1993, jld.2, hlm.125.] keturunan dari anak-anak Ali disebut dengan Zainabiyun. [Umar Ridha Kahhalah, Mu’jam Qabail al-Arab, 1414H, jld.2, hlm.493]

Wafatnya Beliau

Mayoritas sejarawan mengatakan bahwa Beliau wafat pada tahun 62 H [25]. Banyak sejarawan dan berita menyebutkan bahwa dia meninggal dan dimakamkan di Damaskus, dan ada pula yang mengatakan bahwa Beliau dimakamkan di Kairo. [26] adapun makamnya, ada beberapa riwayat mengenai itu, antara lain :

Syam: Secara masyhur diketahui bahwa makam Sayidah Zainab sa berada di Syam. Sekarang tempat ini berada di bagian selatan Damaskus. dikarenakan adanya Haram Sayidah Zainab, daerah ini disebut dengan “kota kecil Sayidah Zainab”. [Al-Qurasyi, al-Sayidah Zainab, 1422H, hlm.299.]

Mesir: Sebagian sejarawan meyakini bahwa makam Sayidah Zainab sa berada di Mesir. [Al-Qurasyi, al-Sayidah Zainab, 1422H, hlm.299.] makam ini terletak di Kairo, di daerah kawasan Sayidah Zainab, dan dibangun kembali pada tahun 1173 H. Tempat ini dikenal dengan makam al-Sayidah Zainab dan Masjid al-Sayidah Zainab. [Umar Ridha Kahhalah, A’lām an-Nisā, 2008, jld.2, hlm.99.]

Pemakaman Baqi: Sebagian dari ahli sejarah menganggap pemakaman Baqi di Madinah adalah tempat pemakaman Sayidah Zainab sa. Sayid Mohsen Amin menerima perkataan ini dan menyatakan beberapa alasan untuk menolak dua perkataan lainnya. [Amin, A’yan al-Syiah jld.7, hlm. 140-141.]

Muhammad Ibtihajudin
Menamatkan Pendidikan S1 Ahwal Syakhsiyyah IAIBAFA Jombang, S2 Ahwal Syakhsiyyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dan kini mengabdi sebagai Guru di Muallimin Muallimat Bahrul Ulum Tambakberas Jombang.

    Rekomendasi

    Tinggalkan Komentar

    More in Perempuan