Wanita Akhir Zaman, Sibuk Percantik Diri dan Persoalkan Jodoh

Perihal mempercantik diri sebenarnya sudah menjadi bahasan komunitas umum manapun, khususnya bagi kaum hawa. Setiap dari muslimah ini, tentu ingin tampil cantik dan indah dipandang mata. Mempercantik diri memang disunnahkan dalam islam, karena Allah SWT maha indah dan mencintai akan keindahan. Cantik dalam islam bukan hanya sekadar fisik, melainkan juga cantik karena Allah dari jiwa dan hati. Tentunya, mempercantik diri ini sudah seharusnya dilakukan dengan cara yang benar menurut dan sesuai dengan syariah Islam. Definisi sesungguhnya “mempercantik” ini tidak hanya memoles atau merawat diri tetapi juga membenahi diri dan hijrah menjadi yang lebih baik. Mulai dari membenahi pakaian sesuai syariah, memperbaiki sikap, memperkuat iman hingga memberbanyak ibadah. Karena sekali lagi perlu dipahami, pada dasarnya seorang wanita dikatakan cantik dalam islam bukan yang hanya sekadar cantik di rupa melainkan juga cantik hati dan akhlaknya.

Mempercantik maupun membenahi diri untuk menyenangkan diri sendiri adalah hal yang sangat baik dan dianjurkan. Apalagi jika niatnya karena Allah SWT. Akan tetapi, sungguh disayangkan jika kegiatan mempercantik itu dilakukan hanya sekedar untuk memikat lawan jenis. Beralasan karena belum ketemu jodoh, maka dari itu harus mempercantik diri dan membenahi diri. Bahkan ada yang terpicu ketika mendengar dari kajian – kajian islam terkait sebuah firman Allah SWT dimana untuk mendapatkan jodoh yang baik, maka diri kita juga harus baik. Sehingga, memutuskan untuk berbenah dan mempercantik diri tanpa mengkaji makna lebih didalamnya. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an : “wanita-wanita yang keji adalah untuk laki laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), sedangkan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).” (Q.S. An – Nur ayat 26).

Baca Juga:  Berketuhanan Perempuan #1

Jika menelaah dari ayat tersebut sedikit dikatakan dan menjadi peringatan bagi kita akan seperti apa jodoh kita nanti, serta pesan tersiratnya bahwa jodoh adalah cerminan diri. Nah permasalahannya, kita sebagai umat Nabi Muhammad SAW yang sangat dimuliakan Allah SWT ini ingin mendapat jodoh yang seperti apa. Pastinya ingin jodoh yang baik dan bertakwa kan. Maka dari itu dengan mengacu pada firman Allah SWT tersebut, banyak sekali dari kita khususnya kaum hawa yang mempercantik, membenahi dan merawat diri agar nantinya terlihat baik untuk mendapatkan pasangan yang baik pula.  Memang benar, tetapi ada sedikit kesalahpahaman. Coba tanya lagi pada diri sendiri tujuan dan niat sebenarnya dari mempercantik maupun membenahi diri ini. Sadar nggak sih, kalau niatnya mempercantik diri hanya untuk jodoh, memang nantinya pasti bakalan dapat jodoh yang baik?

Rasulullah Shallahualaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya di antara tanda-tanda akan datangnya hari kiamat adalah diangkatnya ilmu, merebaknya kebodohan, merajalelanya perzinahan, merajalelanya khamr, sedikitnya jumlah laki laki, banyaknya jumlah wanita sehingga limapuluh wanita dipimpin oleh satu orang laki-laki”. (H.R Bukhari).

Salah satu tanda akhir zaman adalah lebih banyaknya jumlah kaum hawa dibandingkan keseluruhan jumlah kaum adam. Sehingga banyak dari kaum hawa yang mengkhawatirkan pasangannya nanti. Dalam hal ini, juga semakin diperkuat pula bahwasannya sifat wanita akhir zaman yang terlalu sibuk memikirkan jodoh dan mementingkan urusan kecantikannya  tapi jahil dalam hal agama. Tidak bisa dipungkiri, sudah seringkali bukan kita mendengar dari teman perempuan atau dari sosial media ataupun dari lingkungan sekitar bahkan bisa berasal dari diri kita sendiri, banyak sekali yang merisauhkan soal jodoh bagaikan tidak pernah belajar ilmu agama. Mereka sibuk memikirkan dan mengejar jodoh hingga melupakan kodrat manusiamya yang seharusnya semakin mendekat kepada-Nya, menambah pahala dan amalan mengingat akhir aman sudah sangat dekat.

Baca Juga:  Mengenang Pengabdian Abadi Nyai Hj Ratna Dairaturrahmah

Faktanya, banyak dari kaum hawa yang mempersoalkan bagaimana jodohnya nanti, seperti apa, dan sebagainya. Bahkan ada yang menentukan kriteria jodoh yang didambakan, maunya yang baik yang sholeh agar bisa jadi imam yang bisa menuntun diri ke jalan yang lebih baik. Jalan pintasnya adalah mencoba dengan membenahi dan mempercantik diri. Hingga saat beribadah pun tujuannya selalu fokus hanya dikhususkan untuk segera diberi jodoh yang baik, tetapi bahkan melupakan memanjatkan rasa syukurnya kepada Allah SWT. Bukannya mendapat pahala malah memupuk dosa. Kalau bisa dikatakan, jika seperti itu sama halnya hanya sekadar pura-pura membenahi diri agar segera mendapatkan jodoh yang baik.

Jikalau niat dari dalam hati membenahi diri tidak sesuai anjuran bukan karena dan untuk Allah melainkan hanya berharap Allah pasangkan dengan yang terbaik, lantas jodohmu juga akan sama sepertimu yang membenahi diri hanya karena mencari pasangan. Seharusnya, kalau igin mempercantik dan memperbaiki diri, niatkan hanya karena dan untuk semakin dekat dengan Allah. Rasulullah Shallahualaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya amal perbuatan tergantung pada niat, dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan yang ia niatkan. Barangsiapa yang berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya maka ia akan mendapat pahala hijrah menuju Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya, maka ia mendapatkan hal sesuai dengan apa yang ia niatkan.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).

Segala sesuatu yang kita perbuat, niatkan hanya untuk Allah SWT dan Rasul-Nya. Selalu ingatkan dalam diri bahwa rizki, jodoh dan maut sudah diatur dan ditetapkan sang pencipta. Kita sebagai umat islam hanya perlu mempersiapkan diri dengan mendekat kepada-Nya dan membenahi diri hanya karena-Nya. Dari sini, mulailah untuk merubah mindset dan niat. Niatkan diri kita untuk mencari rahmat dan ridho Allah, dekatkan dengan Allah, percantik dan benahi diri ini hanya untuk Allah. Jangan persoalkan dan risauhkan jodoh, Allah bahkan sudah menetapkannya sebelum kita lahir. Ketimbang merisaukannya, lebih baik memperbanyak amalan dan giatkan ibadah kita serta mendoakan jodoh yang sudah ditetapkan di lauhul mahfudz. Insyaallah, jika diniatkan menjadi lebih baik hanya untuk Allah, pasti Allah juga berikan yang terbaik untuk kita. []

Silvia Rosydatul A’ima
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya

    Rekomendasi

    1 Comment

    1. […] Segala sesuatu yang kita perbuat, niatkan hanya untuk Allah SWT dan Rasul-Nya. Selalu ingatkan dalam diri bahwa rizki, jodoh dan maut sudah diatur dan ditetapkan sang pencipta. Kita sebagai umat islam hanya perlu mempersiapkan diri dengan mendekat kepada-Nya dan membenahi diri hanya karena-Nya. Dari sini, mulailah untuk merubah mindset dan niat. Niatkan diri kita untuk mencari rahmat dan ridho Allah, dekatkan dengan Allah, percantik dan benahi diri ini hanya untuk Allah. Jangan persoalkan dan risauhkan jodoh, Allah bahkan sudah menetapkannya sebelum kita lahir. Ketimbang merisaukannya, lebih baik memperbanyak amalan dan giatkan ibadah kita serta mendoakan jodoh yang sudah ditetapkan di lauhul mahfudz. Insyaallah, jika diniatkan menjadi lebih baik hanya untuk Allah, pasti Allah juga berikan yang terbaik untuk kita.[pesantren] […]

    Tinggalkan Komentar

    More in Perempuan