Urgensi Pembelajaran Daring di Era Pandemi Covid-19

Sejak November 2019 dunia digemparkan dengan adanya suatu virus yang mematikan. Virus yang menyerang pada sistem pernapasan manusia mulai dari tenggorokan hingga paru-paru manusia. Virus yang berdasarkan penelitian berasal dari pasar hewan di daerah Wuhan suatu kota di Negara China ini menyebar di seluruh penjuru dunia sehingga menyebabkan terganggunya aktivitas-aktivitas penduduk dunia.

Virus covid-19 atau Corona Virus Disease 2019  adalah salah satu viru yang menyebabkan keadaan ekonomi, pendidikan, sosial dan lain sebagainya menjadi terbengkalai terutama pada bidang pendidikan dan ekonomi. Banyak Negara yang kondisi ekonomi pemerintahannya menurun drastis. Dalam dunia pendidikan banyak sekolah yang ditutup dengan tujuan pencegahan penyebaran virus covid-19 ini. Berbulan-bulan anak-anak tidak mendapatkan pelajaran di sekolah, hal ini tentu saja memiliki dampak yang tidak baik terlebih pada anak-anak yang tidak mendapat bimbingan dari orang tua atau keluarga untuk tetap belajar meskipun di rumah. Mengetahui hal ini pemerintah mendesain sistem pelajaran yang sesuai dengan kondisi pandemi saat ini yaitu dengan melakukan pembelajaran daring atau dalam jaringan, hal ini dilakukan agar pembelajaran tetap terlaksana dengan baik meskipun di tengah pandemic yang tak kunjung mereda.

Pembelajaran daring menuai kontra dari masyarakat terutama pada masyarakat di area pedesaan pasalnya masyarakat pedesaan masih minim pengetahuan tekhnologi tidak paham dengan aplikasi-aplikasi yang dipakai untuk belajar daring. Banyak juga diantara mereka tidak memiliki smartphone atau gadget yang memadai untuk belajar daring. Kebanyakan orang tua menolak akan adanya pembelajaran daring, hal ini disebabkan mereka sibuk untuk mencari nafkah dan memang tidak memiliki pengetahuan ketika harus mendampingi anak belajar secara daring.

Pembelajaran daring tak lepas dari jaringan internet yang mana membutuhkan kuota data untuk bisa mengakses internet. Koneksi jaringan yang tidak stabil menyebabkan pembelajaran daring tidak dapat berjalan dengan baik, sehingga bagi anak didik yang tempat tinggalnya jauh dari perkotaan dan tidak memiliki sinyal yang bagus untuk mengikuti pembelajaran daring sehingga mereka harus jauh-jauh mencari sinyal demi tidak ketinggalan pelajaran. Kendala lain bagi peserta didik dari golongan masyarakat yang tidak mampu untuk membeli smartphone merupakan sesuatu yang sangat berat. Namun disisi lain, jika kita tidak melaksanakan pembelajaran secara daring maka anak-anak hanya akan menghabiskan waktunya untuk bermain karena tidak ada bimbingan dari guru secara langsung.

Baca Juga:  Kepemimpinan Orang Jawa Ketika Menghadapi Pagebluk

Dengan adanya pembelajaran yang bersifat daring pembelajaran di sekolah tetap dapat dilakukan sehingga anak-anak tetap mendapatkan pelajaran meskipun tidak seperti saat kondisi dunia baik-baik saja. Pembelajaran daring sangat penting dilakukan saat ini karena mengingat pandemic yang tidak tau sampai kapan akan berakhir. Ketika pembelajaran daring ditiadakan maka peserta didik akan merasa bebas karena sekolah diliburkan dan meminimalisir pertemuan face to face antara peserta didik dan guru.

Tanpa disadari, dampak dari virus covid-19 mengenai berbagai pihak. Seorang guru dan peserta didik yang terbiasa akan pembelajaran tatap muka secara tiba-tiba harus melaksanakan pembelajaran daring. Kegagapan akan persiapan pembelajaran daring nampak jelas di sekitar kita, tidak hanya satu atau dua sekolah saja yang perlu pembenahan pelaksanaan pembelajaran daring. Hal ini menyebabkan mereka semakin malas dan bosan untuk melaksanakan pembelajaran daring, sehingga banyak sekolah-sekolah non Negeri yang melaksanakan pembelajaran tatap muka tanpa izin dari pemerintah setempat. Hal ini dilakukan karena terbatasnya kemampuan tekhnologi dan fasilitas yang tidak memadai.

Solusi dari permasalahan yang ada pemerintah harus menerapkan kurikulum baru berbasis daring, memberikan kebijakan dengan membuka pelayanan gratis tentang aplikasi daring, memberi arahan bagi masyarakat yang mimim pengetahuan tekhnologi. Dalam proses pembelajaran daring berlangsung sangat diperlukan pesan-pesan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan di era pandemic Covid-19 ini sehingga wabah virus ini segera berakhir dan kondisi pendidikan serta keadaan dunia kembali normal seperti semula.

Dari ulasan diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tatap muka lebih efektif dibanding dengan pembelajaran yang dilakukan secara daring meskipun kita hidup di era serba digital. Namun, kembali mengingat wabah covid-19 belum berakhir pembelajaran daring perlu dilakukan dengan menuntut kretifitas dan inovasi dari guru sehingga pembelajaran dapat berlangsung secara menarik dan menyenangkan. []

Jauharotun Nafisah
Mahasiswa PBA Institut Pesantren Mathali’ul Falah Pati

    Rekomendasi

    Tinggalkan Komentar

    More in Opini