Ramadan Kareem! Menggapai Kedermawanan Tuhan dalam Hingar Bingar Ramadan ke Ramadan 1442 H

مرحبا يا رمضان كريم

مرحبا يا ضيوفنا

Ramadan kembali mengunjungi kita sebagai penerang segenap hati yang redup dan sebagai pemutih bagi sekian noda kotoran badani yang melekat di jiwa. Terangkai kata dengan kalimat bismillah, terucap salam berkirim harapan. Mari perbaiki ibadah dan perbanyak amal kebaikan. Walhamdulillah…

Bulan penuh berkah dan ampunan kini kembali tiba. Sudah barang pasti menjadi saving grace tersendiri bagi yang menunaikan. Ini sebagai momen yang tepat untuk menyucikan diri dari segala dosa dan sifat kebinatangan lainnya. Selamat datang ramadan, kunjunganmu adalah kabar gembira teruntuk sekalian ummat Muhammad (insan paripurna dan sebagai penutup para nabi).

sekuntum lagu ramadan yang dinyanyikan berbumbukan bahasa Indonesia dan arab oleh pelantun nasyid multi talenta Mosthofa Atef mampu menyihir para penyimak setianya, begitupan saya tak jarang memutarnya berbekal rindu akan hingar bingar Susana ramadan.

Hilalmu datang menerangi
Hariku yang terasa sunyi
Oooh ramadan
Berkahmu kuutunggu angkat musibahku

هل الهلال ليعلن أننا

في شهر رمضان الكريم فأبشروا

هيا فهل من مذكر؟ أيا عباد الله

Reff….

Ramadan
Hadirmu anugrah dari sang maha rahman
Denganmu beribu ribu dosa dihapuskan
Semua amalan
Dilipat gandakan bagi ummat rasulullah….

(lirik lengkapnya bisa dilihat di: https://sumeks.co)

Sungguh lirik yang cantik bukan? posif  as a beautiful song. Masyaa Allah, sungguh merupakan syair keindahan yang memuat metafora sahdu dalam setiap bait liriknya. Terima kasih Mosthofa Atef, Allah bless you! Semoga menjadi inspirasi sekaligus motivator guna menumbuhkembangkan kualitas dan kuantitas ibadah keberpuasaan kita di bulan suci Ramadan ini.

Sungguh setiap sesuatu itu memiliki refleksi tersendiri, sebagaimana halnya puasa kali ini secara kacamata kesehatan bahwa dalam berpuasa terdapat banyak manfaat lain selain sebagai ibadah. Jadi, di samping beroleh pahala khusus yang dijanjikan Allah, dapat juga  menggapai kesehatan jasmani. Sebagiannya adalah berguna meningkatkan fungsi otak, sebagaimana dikatakan oleh seorang ilmuan dari Amerika Serikat bahwa selama berpuasa faktor neurotropik pada otak bekerja dengan maksimal. Selain itu, kelenjar adrenal juga lebih sedikit memproduksi kortisol yang berfungsi untuk menurunkan stres, bahkan hingga memicu tubuh guna memproduksi lebih banyak sel yang dibutuhkan otak dll..

Baca Juga:  Tawasul (di Medsos) Sebagai Ikhtiar Melawan Pandemi

Sementara itu, dengan merujuk pada surat al-Baqarah, pesan Allah yang berbunyi sebagai berikut:

شهر رمضان الذي انزل فيه القرأن هدى للناس وبينت من الهدى و الفرقان فمن شهد منكم الشهر فليصمه ومن كان مريضا او على سفر فعدة من ايام اخر يريد الله بكم اليسر ولا يريد بكم العسر ولتكملوا العدة و لتكبروا الله على ما هدىكم ولعلكم تشكرون

Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan alquran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.” (QS. Al Baqarah: 185)

Dengan perantara ayat di atas Allah SWT memerintahkan kepada sekalian orang islam untuk berpuasa, ialah menahan diri dari makan dan minum, bersenggama serta meninggalkan hal-hal yang dilarang agama dengan niat ikhlas karena Allah. Tersebab di dalam laku puasa mengandung saving grace bagi yang menunaikannya; membersihkan dan menyucikan hingga kepada proses pembebasan jiwa dari berbagai refleksi buruk bagi tubuh sampai kepada akhlak yang rendah.

Dalam sebuah riwayat kaum ‘urafa meyakini puasa sebagai “zakat badan” terkait dengan fadilahnya mereka beranggapan bahwa dengan puasa manusia akan berkarakter layaknya malaikat. Sebagai akibat dari kebulatan lakunya, mengkonsumsi makanan dzikir serta menghindari makanan-makanan dzahir.

Pada riwayat yang lain kaum ‘urafa tidak memaknai ifthar dengan berbuka puasa setelah seharian menahan dari makan dan minum, melainkan diartikan dengan seseorang yang menunaikan puasa sedari pagi hingga terbenamnya matahari dan malam harinya penglihatannya terpenuhi dengan keindahan sang kekasih (Allah Tuhan semesta alam beserta para kekasih-Nya). Dan pada kesempatan lain dikatakan bahwa puasa adalah modal mendapatkan kesehatan jasmani, dan selanjutnya puasa sebagai perisai dari neraka.

Baca Juga:  Menipu Tuhan (Tafsir Ayat 8-10 Surah Al-Baqarah)

Istirahat, makan dan tidur adalah tiga hal yang dibutuhkan manusia, namun tidaklah baik jika dilakukan secara berlebihan. berikut Hadis yang senada  yang tercantum dalam kitab  Lubabu al-hadits  bab ke tiga puluh empat:

Hadis Pertama

قال النبي صلى الله عليه وسلم: ثلاثة تورث قسوة القلب حب النوم و حب الراحة و حب الأكل

Nabi saw. bersabda, “ tiga hal yang dapat menyebabkan kerasnya hati adalah senang tidur, senang istirahat dan senang makan.”

Hadis Kedua

قال النبي صلى الله عليه وسلم: أحيوا قلوبكم بقلة الضحك و قلة الشبع و طهروها بالجوع تصفو و ترق

Nabi saw. bersabda, “Hidupkanlah hati kalian dengan sedikit tertawa dan sedikit kenyang, dan sucikanlah ia dengan lapar, maka ia akan jernih dan lunak.”

Imam Nawawi Al-Bantani ketika mensyarah hadis ini tidak menjelaskan periwayatannya. Hanya saja  beliau mengatakan bahwa hadis ini seperti yang terdapat dalam kitab Ihya’ Ulumuddin, “Hati-hati kalian itu dapat menjadi buruk dengan tertawa dan makan, maka sucikanlah ia dengan rasa lapar, maka kalian akan melihat keagungan Maula (sang maha agung).

اللهم سلمني لرمضان و سلم رمضان لي و سلمه مني

اللهم ربنا تقبل منا صلاتنا و صيامنا و قيامنا و تخشعنا و تضرعنا و تعبدنا و تمم تقصيرنا يا الله و يا ارحم الراحمين. فتقبل يا مجيب السائلين

Diriku rindu bulan ramadan-Mu, dan engkau beri kesempatan di bulan ini kepadaku. Mohon ampun atas segala salah dan khilaf-ku, semoga senantiasa terlimpahi banyak rahmat-Mu. []

و الله أعلم بالصواب

Akh. Sulaiman
Wakil Ketua Forum Journal Mahasiswa Pasca Sarjana IAIN Madura dan Alumni sekaligus Tenaga Pengajar PP. Ummul Quro As-suyuty Pamekasan Madura.

    Rekomendasi

    1 Comment

    1. […] mayorita ulama’. Namun ada salah satu tips yang selalu disampikan bapak disetiap malam pertama ramadan: ”dalu niki dalu pertama romadhan niat Nawaitu shouma jami’i ayyami syahri romadhoni hadzihis […]

    Tinggalkan Komentar

    More in Opini