Pesona Studi di Yordania; Kuliah Sembari Menjelajah

Jika anda peminat Studi Islam di Timur Tengah, pasti yang akan anda masukkan list tujuan studi adalah Mesir, Yaman, Arab Saudi, Maroko, Tunisia dan Syiria sebelum terjadi konflik. Mesir dengan Al Azharnya masih menjadi daya Tarik yang kuat bagi santri-santri Indonesia. Arab Saudi juga begitu, kuliah dengan bonus ibadah haji dan umroh berkali-kali, belum lagi fasilitas beasiswa yang premium turut menjadi magnet. Sebenarnya ada satu negara yang layak dipertimbangkan untuk dijadikan tujuan belajar selain yang disebutkan di atas, yaitu Yordania. Namun perlu disampaikan bahwa biaya hidup dan kuliah di negara ini relatif tinggi, serta sangat jarang sekali ada beasiswa. Untuk yang menginginkan studi dengan beasiswa bisa terlebih dulu mendaftar di lembaga penyelenggara beasiswa seperti LPDP atau MORA-Kemenag.

Setidaknya ada 5 kampus yang bisa dipilih: University of Jordan, Yarmouk University, W.I.S.E University, Mu’tah Universiy dan Aal Al-Bayt University. Bahkan untuk bidang Ekonomi Islam  Yarmouk University mendapat predikat terbaik se Kawasan Timteng. Kampus-kampus tersebut menerapkan sistem SKS dengan tiga semester selama 1 tahun; Fall, Spring dan Summer (semester pendek, opsional) sehingga jenjang S-1 sangat mungkin  diselesaikan kurang dari  4 tahun dan S-2 bisa kurang dari 2 tahun. Bahasa pengantar kuliah didominasi Bahasa Arab dan pada mata kuliah tertentu menggunakan Bahasa Inggris sebagai Bahasa resmi kedua di Yordania.

Para pengajar kebanyakan adalah professor yang sudah banyak berkiprah di dunia internasional. Mereka tidak hanya dari Yordania, banyak dosen yang berasal dari Mesir, Iraq, Syiria, Libya dan Yaman. Di W.I.S.E University, tempat penulis menyelesaikan program  Master, Syeikh Ramadhan Al Buthy, Syeikh Wahbah Al Zuhayli, Syeikh Musthofa Al Bugha, Syeikh Qahthan al Doury dan lain sebagainya pernah didaulat menjadi Professor tamu selama beberapa tahun dan kemudian dilanjutkan oleh professor-professor muda dari Syiria. Yang menarik, di kampus yang sama ada Professor yang sangat akrab dengan Indonesia dan menjadi kawan karib Gus Dur, Yaitu Prof. Hamdy Murad, salah satu dewan pakar di kementerian Wakaf dan tokoh perdamaian dari Yordania. Keduanya sering bertemu di forum-forum internasional dan beberapa kali menjadi pembicara di acara-acara besar yang diselenggarakan oleh NU.

Baca Juga:  Kementerian Agama dan LPDP Luncurkan Program Beasiswa Non-Gelar Santri Internasional Fellowship di Inggris

Selain di kampus, mahasiswa juga bisa mengikuti pembelajaran dengan sistem talaqqi atau Sorogan dalam bahasa pesantren. Ada banyak lembaga dan Masyayikh yang membuka lebar-lebar pintu rumahnya untuk para mahasiswa yang ingin intens ngaji, menyambung tali sanad dan menambah wawasan keislaman. Talaqqi yang digelar bisa berupa mengaji/Tahfid Al Qur’an bersanad dan mengaji kitab-kitab rujukan primer Islam; Tafsir, Akidah, Hadis, Tasawuf, Mantik dan Fikih. Jangan khawatir soal aliran dan pemikiran, mayoritas warga Yordania penganut Sunni-Syafi’I dan beberapa bermadzhab Hanafi.

Yordania memiliki 4 musim: dingin, semi, panas dan gugur. Musim dingin di sana bisa sampai -5 C, sehingga tak jarang jalanan akan tertutup salju jika musim dingin mencapai puncaknya. Musim panasnya relatif tidak terlalu panas jika dibanding dengan negara sekitar. Saat libur musim panas tiba, wisatawan-wisatawan dari negara arab teluk banyak menghabiskan waktu liburnya di Yordania untuk menghindari udara panas menyengat di negara mereka yang sampai 50 C.

Soal destinasi wisata, tidak diragukan lagi. Yordania merupakan negara yang kaya tempat bersejarah dan wisata alami yang mendunia. Beberapa tempat wisata bahkan sering digunakan lokasi syuting film-film Hollywood seperti Petra (Transformer II) dan Wadi Rum (Indiana Jones dan The Martian). Tempat wisata lain yang menjadi destinasi favorit wiasatawan adalah Dead Sea, Jordan River (tempat pembaptisan Yesus), Mount Nebo (tempat bersejarah Nabi Musa), Gua Ashabul Kahfi, Kastil Ajloun dan istana-istana peninggalan Romawi, pohon Nabi, Wadi Mujib, Aqabah, Citadel dan masih banyak lagi. Nah. Bagi para Sarkubers yang gemar jelajah makam, jangan khawatir. Ada banyak makam Nabi dan Sahabat yang bisa dikunjungi: Nabi Syuaib, Nabi Yusha’ bin Nun, Nabi Ayyub, Nabi Harun, Sahabat Ja’far bin Abu Thalib, Bilal bin Rabbah, Muadz bin Jabal, Abdullah bin Rawahah dan Zaid bin Haritsah.

Baca Juga:  Alumni Beasiswa 5000 Doktor Beri Motivasi Generasi Muda Belajar di Eropa dan Timur Tengah

Wisatawan dari Asia Tenggara yang ingin ke Masjid Al-Aqsha pasti akan singgah di Yordania dulu. Kemudian masuk wilayah Palestina melalui jalur darat. Sebenarnya jarak antara Amman dan masjid Al-Quds tidak begitu jauh sekitar 75 KM. Dahulu sebelum ada blokade perbatasan oleh Israel, orang-orang Amman banyak yang pergi ke Aqsha hanya untuk salat Jumat.

Jika anda berstatus sebagai mahasiswa di Yordania, anda akan mendapat banyak keuntungan. Kartu mahasiswa dan Visa pelajar merupakan dokumen ‘sakti’ untuk bisa masuk tempat wisata dengan tarif yang sangat murah. Jika wisatawan asing di Petra dikenai tarif 50 JD, maka anda sebagai mahasiswa hanya membayar 1 JD. 1 JD sekitar Rp. 20.000. Visa pelajar juga bisa anda gunakan untuk pengajuan Visa Umroh ke Baitullah dengan biaya yang relatif aman dikantong mahasiswa, kurang lebih 250-300 JD atau sekitar 6 jutaan selama satu minggu via jalur darat. Pastinya umroh naik bus 16 jam melewati batas-batas teritorial negara orang akan jadi pengalaman berharga yang langka dan sensasinya sudah pasti BEDA. Bagaimana? Anda tertarik kuliah sambil menjelajah Yordania?

Kalau ingin tau tips-tips jitu kuliah dan beasiswa di  yordania, jangan lupa ikuti International Webinar Dunia Santri Community melalui link pendaftaran berikut: Seri 3 Scholarship 4 Islamic Studies . Gratis dan banyak ilmu yang akan didapat dari para pemateri berpengalaman. [HW]

Narahubung: Darwis (085646864222)

Fahim Khasani
Pegiat Dunia Santri Community, Alumni PP Mambaul Ma’arif Denanyar, Alumni Universitas Al Azhar Mesir dan Dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

    Rekomendasi

    1 Comment

    1. Ingin sekali kuliah ditimur tengah

    Tinggalkan Komentar

    More in Opini