peran pesantren untuk pemberdayaan ekonomi

Pesantren merupakan lembaga pendidikan islam yang telah berkembang selama berabad-abad.  Pesantren berperan sebagai lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia khususnya di Jawa, sejak awal keberadaanya sangat erat dengan kehidupan masyarakat sekelilingnya. Pesantren juga berfungsi sebagai lembaga sosial di pedesaan yang memiliki peran sosial dan bisa menggerakkan swadaya dan swakarsa masyarakat, mampu melakukan perbaikan lingkungan hidup dari segi ruhaniah maupun jasmaniah[1].

Pondok pesantren tidak hanya mampu berperan dalam bidang pendidikan keagamaan saja, namun juga mampu berperan dalam pemberdayaan masyarakat sekitar baik dibidang sosial, budaya, lingkungan, kesehatan maupun ekonomi. Peran pondok pesantren dalam bentuk pemberdayaan masyarakat mengarah kepada terjalinnya komunikasi antara pesantren dengan masyarakat sekitar. Dengan harapan saling memberikan kemajuan dan pengalaman antara satu dengan yang lain, bukan hanya dalam bidang pendidikan tapi dalam berbagai bidang yang menjadi tuntunan pesantren terhadap masa depan[2]. Peran pesantren secara optimal dalam pemberdayaan masyarakat sangatlah penting, guna terwujudnya pesantren yang bermanfaat bagi masyarakat.

Pondok Pesantren Maslakul Huda, melakukan pemberdayaan masyarakat dengan mewujudkan peranannya pada masyarakat sekitar dengan mendirikan Biro Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (BPPM). BPPM ini lahir dari pemikiran KH. MA. Sahal Mahfudz dengan menghadirkan syariat islam untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapi oleh masyarakat dengan mengkontekstualkan ajaran fiqh didalamnya. Karena pada waktu itu kehidupan sosial ekonomi di desa Kajen belum berkembang.

Di desa ini tidak tersedia lahan pertanian dan perkebunan luas serta banyaknya penduduk miskin yang sebagian besar berprofesi sebagai pengrajin krupuk tayammum. Mencermati kondisi sosial ekonomi di Kajen dan sekitarnya ini kiai Sahal Mahfudh menilainya sebagai potensi besar yang memerlukan pembinaan lebih lanjut melalui pendidikan keagamaan sekaligus program pengembangan masyarakat. BPPM ini merupakan suatu lembaga yang terjun langsung dalam masyarakat dengan tujuan mengurusi pemberdayaan masyarakat dengan harapan agar masyarakat mampu mandiri tanpa meninggalkan urusan akhirat[3]. Berikut merupakan sebagian contoh pemberdayaan masyarakat yang dilakukan Pesantren Maslakul Huda :

Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Lingkungan

Dalam bidang lingkungan BPPM Pesantren Maslakul Huda mengadakan program pengadaan air bersih dengan membuat saluran limbah desa kajen sepanjang 647,8 M bekerja sama dengan pemerintah desa kajen , serta penelitian kemanfaatan limbah tapioka di desa ngemplak kidul yang bekerja sama dengan UNDIP. Hal itu menunujukkan fakta besarnya potensi pesantren. pesantren telah terbukti mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam memberdayakan masyarakat.[4]

Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Ekonomi

Dalam bidang ekonomi program pengembangan masyarakat yang ditangani BPPM Pesantren Maslakul Huda diorientasikan pada pemecahan masalah (problem solving). Proyek-proyek BPPM ini tersebar di berbagai unit kegiatan ekonomi di antaranya pengembangan holtikultura, usaha simpan pinjam, penyuluhan dan pembinaan sektor-sektor ekonomi masyarakat. Pembudidayaan holtikultura dilaksanakan di Desa Bulungan dan Gerit dengan penanaman buah rambutan. Proyek ini telah berlangsung selama enam tahun serta telah panen 2 kali. Mekanisme penanamannya adalah tanah disediakan petani setempat, sementara pihak BPPM yang menyediakan bibit rambutan dan teknik pengelolaannya.[5]

Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kesehatan

Dalam bidang kesehatan, BPPM mendirikan Pos kesehatan yang bertujuan untuk membantu menangani masalah kesehatan masyarakat. Ketika ada warga atau santri yang sakit bisa dirawat sementara di pos tersebut, namun bila dua hari masih tidak sembuh maka pasien dirujuk ke puskesmas. Operasional dan pembiayaan kesehatan dikelola bersama oleh pesantren dan masyarakat melalui penarikan Dana Sehat. Untuk itu dalam pelayanan kesehatan ini BPPM bekerjasama dengan Dr. Muhtadi, seorang dokter yang bekerja di puskesmas setempat. Selain itu dalam rangka mempersiapkan pelaksaan program taman gizi untuk masayarakat sekitar pesantren, BPPM mengadakan pembinaan kader gizi lewat sebuah latihan yang diselenggarakan setiap tahunnya bekerjasama dengan HISMAWATI (Himpunan Siswa Mathali’ul falah Putri), puskesmas setempat, RSI dan BKKBN Pati.[6]

Referensi:

[1] KH. MA. Sahal Mhfudh, Nuansa Fiqih Sosial, (Yogyakarta: LkiS, 1994, Cet I) hal. 390

[2] M. Yusuf Agung Subekti, Moh. Mansur Fauzi, Peran Pondok Pesantren dalam Pemberdayaan Masyarakat Sekitar

[3] Nurfajar RJ, Ika (2008) Studi analisis pemikiran KH. MA. Sahal Mahfudz tentang peran Pesantren Maslakul Huda dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat

[4] Subaidi, Azzah Nor Laila, PESANTREN PUSAT COMMUNITY DEVELOPMENT (Mengkaji Ulang BPPM Pondok Pesantren Maslakul Huda Kajen

[5] Zubaedi, MEMOTRET KETERLIBATAN BPPM PESANTREN MASLAKUL HUDA KAJEN DALAM AKSI PENGEMBANGAN MASYARAKAT

[6] Subaidi, Azzah Nor Laila, PESANTREN PUSAT COMMUNITY DEVELOPMENT (Mengkaji Ulang BPPM Pondok Pesantren Maslakul Huda Kajen

(IZ)

Erliana Wahidatul Zahroh
Santri Ma'had Aly Maslakul Huda

    Rekomendasi

    Tinggalkan Komentar

    More in Pesantren