foto kegiatan pelantikan

Pesantren.id– Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Sidoarjo resmi dilantik oleh Pimpinan Wilayah IPNU dan IPPNU Jawa Timur. Acara pelantikan tersebut berlangsung di Gedung Lokaphala Kec. Krian Kabupaten Sidoarjo, yang dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur HJ. Anik Maslacha, Ketua DPRD Kabupaten Sidoarjo H.Ustman, Forkopimda Kabupten Sidoarjo, dan PCNU Sidoarjo KH.Maskun beserta jajaran Pengurus Harian PCNU Sidoarjo dan Badan Otonom dilingkunagan PCNU Sidoarjo, Sabtu (20/03/2021).

Hj. Anik Maslachah selaku Pembina IPPNU Sidoarjo dalam sambutannya menyampaikan, sangat bangga dan terharu karena IPNU dan IPPNU Sidoarjo sudah lebih maju dengan membuat acara yang dianggapnya bisa sekelas Pimpinan Pusat.

“Saya Terus terang setelah video tron tertanyang berbagai kegiatan, Ketika berbagai form yang sudah disaksikan ketika pra acara saya selaku mantan ketua IPPNU Kabupaten Sidoarjo dua periode, saya ingin menangis, kenapa? karena perubahan IPNU dan IPPNU di Kabupaten Sidoarjo dari 500 sekian cabang formula acara hari ini pantas dilakukan oleh IPNU IPPNU Pusat, saya hadir di forum IPNU IPPNU cabang se Jawa Timur yang pernah mengudang, baru kali ini saya menjumpai excelled nilainya bagi saya, dalam kata kunci market packaging adalah salah satu faktor yang menjadikan pasar itu laku, maka kalau packaging nya IPNU dan IPPNU baik iner maupun outnernya seperti yang tersajikan hari ini, saya yakin bahwa NU tidak akan kekurangan kader, bahwa NU tidak akan mati suri, bahwa NU akan maju lebih dahsyat lagi, karenanya selaku Pembina saya perlu berterima kasih.” Tutur Ketua Perempuan Bangsa ini.

Selain itu, Mbak Anik sapaan akrab perempuan yang aktif menjadi politisi sejak tahun 2004 ini, menyampaikan tentang perjuangannya di Legislatif terutama masalah undang-undang Pondok Pesantren sejak tahun 2020 kemarin.

“Hari ini provinsi Jawa Timur sedang menggodok Perda pesantren, itu salah satu bentuk khitmad kami kepada Nahdlatul Ulama, bagaimana pilar indonesia salah satunya adalah pondok, untuk membentengi moralitas maka intervensi pemerintah harus memberikan payung hukum karena kami didaerah namanya peraturan daerah, undang-undangnya sudah terbit maka kemudian break down kepada Provinsi dan Kabupaten/Kota, yang ini juga matching dengan IPNU dan IPPNU, karenanya rekan dan rekanita, fenomena-fenomena yang terjadi yang kemudia kalau kita melihat keseluruhan nasional.” Ungkap Ketua Perempuan Bangsa ini.

Mbak Anik juga mengapresiasi tema dari pelantikan dan rapat kerja I PC IPNU dan IPPNU dan berpesan agar nantinya para kader IPNU dan IPPNU jangan sampai terjerumus dengan narkoba dan kejahatan sosial serta radikalisme.

“Alhamdulillah disini ada BNN yag hadir, kita merasa prihatin bahwa di lima tahun kebelakang ini Jawa Timur diantara 34 provinsi masih mewarnai narkoba menjadi rangking ke dua, Jawa Timur itu kalau tidak nomor satu ya nomor dua dan prosentase terbesar yaitu prosentase usia produktif yang tadi dikatakan, apasih yang dimaksud dengan bonus demografi? adalah masa usia produktif dari 17 hingg 60 tahun, Jawa Timur per 2019 kemarin ada 67%, 33% nya adalah anak dan orang tua, diantara masa produkif itulah ditengah-tengahnya ada IPNU dan IPPNU, yang mendominasi kedua, kalau tidak salah kasus-kasus narkoba di Jawa Timur, belum lagi kalau kita ngomong kejahatan social, Jawa Timur masih menduduki posisi 1 diantara 34 provinsi, yang didalamnya terjadi kasus-kasus yang dialami oleh usia anak, kalau kemudian kita ngomong adanya radikalisme, hari ini juga masih sangat kuat dan pada tahun 2020 pelajar terpapar 4% diantara dari orang-orang yang masuk dalam persolan radikal, fenomena dan kondisi faktual itu kemudian, tema hari ini sudah sangat bagus dan berlian, karena tema tersebut sudah sangat pas untuk melakukan progam IPNU dan IPPU hari ini, satu ciri organisasi maju dibilang dengan organisasi modern diantaranya adalah mengelolah secara efektif, efesien dan singkat artinya butuh kecepatan-kecepatan berfikir, butuh keringanan-keringanan berkinerja, butuh efesiensi segalanya, yang hari ini sudah disajikan oleh adik-adik, apa? Digitalisasi organisasi adalah keharusan, lebih menunjukkan gerak Langkah adalah kewajiban, karenanya kemudian IPNU dan IPPNU yang dalam masanya usia maksimal 30 tahun ini sangat pas kalau menjadi Garapan terutama adik-adik.” Ungkap Sekertaris DPW PKB JATIM ini.

Meskipun demikian, Mbak Anik berharap nantinya IPNU dan IPPNU Sidoarjo akan menngeluarkan progam-progam yang dapat fokus dan nantinya akan bersinergi dengan berbagai pihak dan dapat menjadi solusi masyarakat.

“adik-adik cukup bagaimana caracter building Islam aswaja ini menjadi doktrin terhadap seluruh masa kader IPNU dan IPPNU se Sidoarjo, contoh yang harus dilakukan adik-adik kalau tadi saya melihat sudah ada modul komisariat, ini menjadi sesuatu yang luar biasa, bagaimana kita melakukan internalisasi sikap-sikap NU terhadap pelajar dunia formal, maka hari ini yang disambut oleh masyarakat Ketika Pendidikan masih dikatakan mahal, masih ada anak yang tidak bisa les private karena tuntutan penguatan SDM, IPNU dan IPPNU hadir dengan progam membentuk rumah belajar di kampung-kampung di desa-desa terutama di plosok-plosok desa, itu sudah luar biasa dari pada anda menbuat progam yang sesungguhnya itu domain Fatayat dan Ansor, ini spesialisasi kalau anda mau menjadi organisasi yang maju dan modern, sehingga tidak bisa kita menjenderalisasi semua progam dilakukan tetapi koor dari IPNU dan IPPNU terpelajar malah dilupakan, ini penting adik-adik sekalian Ketika moralitas karakter tadi mejadi doktrin kepada kader muda nya NU maka yang saya katakan narkoba, persoalan-persoalan kriminal, kejahatan social secara otomatis teratasi dengan cepat apalagi memang efek dari globalisasi adalah arus yang begtu cepat,baik arus yang bersifat positif ataupun negatif yang menjadikan dekadensi moral”. Kata Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur ini

Sambutan Mbak anik ditutup dengan memberikan hadiah kepada pra kader IPNU dan IPPNU Sidoarjo, yang nantinya hadiah tersebut bisa menjadi pemicu semangat dalam organisasi khusunya dalam hal memobilisasi anggota.

“kami siap untuk membantu adik-adik IPNU dan IPPNU baik dalam bentuk progam maupun dalam bentuk mobilisasi untuk pecepatan, maka kami ditahun 2021 ini akan memberikan sepeda motor masing-masing kecamatan dua. Satu untuk IPNU dan satunya untuk IPPNU ditahun 2021, besar harapan itu tidak menjadi milik ketua tetapi itu menjadi infentaris anak cabang, selain itu kami memberikan laptop tapi laptop cuma satu perkecamatan ditahun 2021, ini yang bisa saya sampaikan moga memberikan manfaat, akan memberina nama harum dan menjadikan kader NU yang positif kedepannya.” Tutup kader tulen IPPNU tersebut. (IZ)

Redaksi
Redaksi PesantrenID

Rekomendasi

Tinggalkan Komentar

More in Berita