Mau sampai kapan ngejagain jodoh orang?

Apakah engkau yakin pacarmu sekarang akan menjadi jodohmu? Pacaran muncul dikala ada ikatan saling suka. Sungguh pacaran itu mestinya biasa dan sederhana, sebab hanya ikatan rasa suka yang alamiah. Artinya, rasa suka itu tidak terlarang. Terkadang, saling beri perhatian, masuk dalam batas-batas yang tak wajar, sampai-sampai terbius melakukan perbuatan yang diharamkan. Namun, jika melewati batas norma agama, maka menjadi dosa-dosa yang dilarang oleh agama. Setan pun berperan masuk dalam nadi nafsu.

Masa muda terindah adalah waktu menjalankan jutaan peluang aktivitas yang bermanfaat. Sayang sekali, jika kesempatan dahsyat itu sirna hanya disebabkan oleh terjebak fokus pada pacaran. Allah SWT. telah berfirman didalam Alquran “Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.”(Q.S Al-Israa’ ayat 32). Maka, barangsiapa yang mendekati daerah larangan, ia dikhawatirkan akan terjerumus kepadanya, terlebih lagi dalam masalah zina yang kebanyakan hawa nafsu sangat kuat dorongannya untuk melakukan zina.

Ketika Allah melarang kita mendekati zina, kita malah sengaja melanggar aturan Allah tersebut, dengan cara melampiaskan cinta melalui cara-cara yang tidak diridai-Nya. Jangan sampai kita melakukan perbuatan tersebut, karena yang demikian itu dapat mengantarkan kepada kebinasaan, kehinaan, dan kerendahan di dunia serta mengantarkan kepada azab dan kehinaan di akhirat kelak.

Sebuah kesalahan besar jika masa pacaran dinyatakan sebagai masa terindah pada seorang terutama masa muda.

Jika seseorang tahu banyak kemaslahatan yang akan dia dapat, pasti seseorang rela memagari kebebasannya. Betapa banyak orang yang berpacaran telah melakukan hubungan seks dengan dalih ingin mengetahui kepribadian pasangannya. Namun, jika masa pacaran itu “putus” atau bahkan sampai tidak menuju ke ajang pernikahan, mulailah menjadi masalah psikologis yang besar kepada keduanya, terutama di pihak perempuan.

Baca Juga:  Tiga Pengaruh Dosa dalam Keseharian

Berhati-hatilah jika kau telah menyadari bahwa setiap tawa akan berdampingan dengan duka, hingga kau tak perlu menyalahkan orang lain atas setiap sakit yang engkau derita. Berhati-hatilah jika menaruh hati, karena hatimu adalah tanggung jawab dirimu sendiri. Ambil hikmah dari pahitnya masa lalu, belajarlah untuk memperbaiki semuanya agar pahitnya tidak terulang kembali dimasa depan. Masa muda yang indah adalah saatnya mengeluarkan semua potensi diri kebaikan untuk hal-hal yang membawa manfaat.

Kita harus sadar bahwa pacaran bukan masa terindah remaja. Justru, pacaran adalah pintu pembuka munculnya masalah yang mestinya tidak perlu ada. Pacaran itu hanya akan menguras pikiran, perasaan, waktu bahkan harta terhadap sesuatu yang belum pasti kita dapatkan namun sudah pasti kita mendekati zina dan menabung dosa. Logikanya sederhana, jika dia cinta dia pasti akan melakukan apa saja yang dicintainya. Termasuk dalam hal meminta bersabar untuk tidak pacaran. Sebab, memacarinya akan membawa keburukan untuk yang dia cintai.

Namun, bagaimana jika orang yang kita cintai tidak dipertemukan dalam ikatan halal?

Jangan takut kehilangan seseorang yang engkau cintai dalam hidupmu, tapi takutlah jika iman yang hilang didalam hatimu. Karenanya, apa yang telah Allah takdirkan untukmu tidak akan pernah Allah biarkan menjadi milik orang lain. Pacaran atau tidak pacaran kamu akan tetap dipertemukan dengan jodohmu. Bedanya, berkah dalam menjalani rumah tangga akan begitu terasa jika kamu menjemputnya dengan cara yang benar.

Jadilah sebaik-baiknya seseorang agar nanti engkau bisa disandingkan dengan seseorang sebaik-baiknya juga dibawah naungan rida-Nya. Jika kamu mencintai dirinya, maka kamu akan menjaganya dari perbuatan yang mengotori kesuciannya. Mulailah dengan diri kita untuk tidak pacaran, dan melepaskan orang yang kamu cintai dalam ikatan yang dilarang oleh Allah. Kemudian, berdoa kepada Allah agar kelak dipertemukan dengan jodoh yang menjaga dirinya.

Baca Juga:  Menjadi Baik

Romantis adalah ketika kamu dan dirinya tak saling mengatakan cinta namun saling mendoakan dalam doa. Teruslah bersabar dan teruslah berusaha rida. Karena semua yang kamu jalani akan membuahkan hasil yang tidak engkau duga. Pada akhirnya engkau akan akan dipertemukan dengan seseorang yang tak akan mengajari lagi sebuah kepatahan, namun akan dipertemukan seseorang yang bersedia membimbing dalam ketaatan menuju surga-Nya. Sibuklah masa mudamu untuk perbanyak ibadah kepada Allah, karena pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allah akan mendapatkan naungan dari Allah di hari kiamat kelak.

Berhijrahlah dari pacaran sebelum banyak yang kau sesali nantinya.

Tidak lupa pula untuk mencari teman yang bisa menuntunmu kepada kebaikan, serta teman yang mengajak menuntut ilmu agama ke majlis taklim bukan hanya yang bisa membuatmu bahagia sebab riuhnya dunia. Itu sebabnya, saat kita hijrah kita butuh teman-teman yang baik. Dan tidak lupa pula untuk mengajak teman-temanmu untuk berhijrah menjadi pribadi yang lebih baik lagi agar tidak terjebak dari perbuatan pacaran.

Jika ada teman yang mengingatkanmu agar tidak terjebak dalam pahitnya pacaran dan mengingatkanmu tentang akhirat dan itu berarti dia tidak hanya ingin berteman di dunia saja tetapi juga di akhirat. Teman yang baik adalah ketika engkau bersamanya semakin membuatmu ingin dekat dengan Allah, dia pula yang membantu untuk selalu mengingat Allah, dan mengingatkanmu ketika kamu melupakan Allah.

Jika ada masalah semakin dekat dengan Allah maka itu bukan masalah namun itu anugerah dari Allah. Namun, jika dengan kesenangan semakin jauh dari Allah maka itu bukan kesenangan melainkan itu musibah. Semoga masalah ini akan membuat seorang semakin dekat dengan Allah serta menjauhi larangan-Nya. Hidup ini tidak akan terasa membosankan ketika kita mau menjalin kontak dengan Allah Sang memberi kebahagiaan dunia dan akhirat.

Baca Juga:  “Memantaskan Diri” di Kalangan Remaja Muslim

Mulai sekarang, janganlah menjaga jodoh orang karena pacarmu belum tentu jodohmu. Tinggalkan sesuatu karena Allah, maka Allah pasti akan menggantikan dengan yang lebih baik. [HW]

Utami Laili Abidah
Mahasiswa Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya

    Rekomendasi

    neoplatonisme-5
    Opini

    Neoplatonisme (5)

    Para Cendekiawan muslim ketika itu berusaha memasukkan filsafat Yunani sebagai bagian dari metodologi ...

    Tinggalkan Komentar

    More in Opini