Antara Nasihat Berharga dari Gurunda KH. Lailurrahman, Lc.

Kehidupan kita barangkali sudah terpenuhi dengan kontradiksi, kita sering bercakap mengenai lapangnya hati, padahal hati kita sangatlah sempit. Kita bahkan tak jarang melantunkan kalimat cinta, padahal kepada tetanggapun jarang kita peduli, hingga dalam ihwal bertemanpun mencari yang dianggap setingkat dengan kita. Jika betul demikian, tak obahnya yang kita lakukan hanyalah kedok belaka, hanya ingin dianggap baik oleh sebagian orang dan acuh tak acuh dalam keberanggapan sebagian kalangan yang setingkat jauh dibawah kita. Penilaian yang semisal adalah pemetaan yang buta dan cobalah melihat kekayaan dalam diri setiap jiwa. Sungguh seluruh bumi dan langit adalah kata-kata bagi mereka yang mengerti bahkan sebagai anak dari kalimat “kun-fayakun”-jadi, maka jadilah.

Celotehan ini mengingatkan saya kepada nasihat Syekh Tanthawi:

إذا اردت ان لا تندم على شيئ فافعل كل شيئ لوجه الله

Jika anda tidak ingin menyesal atas sesuatu, maka lakukan segala sesuatu untuk mencari ridha Allah.

Hal yang senada dijumpai dalam riwayat yang lain, Abdul Ibnu Mobarok mengatakan:

نحن الى قليل من الادب أحوج منا الى كثير العلم

kami lebih membutuhkan sedikit orang yang beradab dari pada orang yang hanya mempunyai ilmu (tapi tidak beradab).

Ada dua bagian ilmu pengetahuan sebagaimana yang disabdakan oleh baginda Muhammad saw. yang termaktub dalam kitab mukasyafatu al-qulub:

قال رسول الله صلى الله عليه و سلم: العلم علمان علم فى القلب فذلك العلم النافع و علم على اللسان فذلك حجة الله على خلقه

Ilmu ada dua macam: ilmu yang ada di hati maka itulah ilmu yang bermanfaat dan ilmu yang ada di lisan dan itu sebagai bukti Allah atas hambanya. (HR. Atturmudzi)

Baca Juga:  Nasihat al-Buthi

Ilmu yang menancap di hati manusia akan membuahi rasa yang mengagungkan Allah, ketundukan, kepedulian dan kecintaan kepada sesama (sebagaimana yang dicontohkan oleh baginda nabi lebih peduli kepada yang lemah) dan inilah yang disebut dengan ilmu yang berguna. Mengenai ilmu lisan, imam Hasan al-Basri berkata bahwa ilmu lisan itu hanya akan menjatuhkan ahlinya pada hari kiamat.

Hal yang senada disampaikan oleh gurunda KH. Lailurrahman, Lc. Pimpinan Pondok pesantren Ummul Quro As-suyuty pamekasan Madura, bahwa ilmu yang bermanfaat itu adalah ilmu yang senantiasa membawa kita selalu dekat dengan Allah. Dalam arti, kualitas ilmu seseorang tidak serta merta dinilai dari tingginya gelar yang telah dicapai, begitupun bukan dengan kemantapan argumentasi yang dengannya ia dapat bersilat lidah, sedang yang dilakukan tidak seberes yang diucapkan. Yang demikian oleh Aris Toteles masih belum dapat dikatakan sebagai ilmu pengetahuan, tersebab yang diketahui masih bertentangan dengan yang diamalkan.

Asy Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani rahimahullah pernah berkata: “aku lebih menghargai orang yang beradab dari pada orang yang berilmu. Kalau hanya berilmu, iblispun lebih tinggi ilmunya daripada manusia.”

Sedangkan ilmu ialah setiap usaha sadar untuk menyelidiki dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Sementara segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan yang pasti.

Sehingga mudah saja mengatakan:

“Dimanapun kamu berada, selamanya engkau akan tetap tersimpan rapi dalam kalbu.”

Tapi nyatanya tak lama dari itu kamu mudah saja menghapus kenangannya.

“Senyummu adalah sodaqah.”

Padahal sedikitpun kamu tak pernah merekahkan senyum teruntuk kenalanmu yang sekarang sudah dianggap tak se level denganmu, akibat engkau sudah menggenggam jabatan sedang ia masih saja setia dengan kemiskinannya, bahkan sering lagi kamu menganggap remeh segala amal baiknya dan sering mengacuhkan sapaan dan senyum merona yang dilayangkan teruntuk dirimu.

Baca Juga:  Nasihat al-Buthi

Manusia dilahirkan bukan untuk memilih diantara ras dan nasabnya, jika tak menghormati makhluk, maka sama halnya engkau tak menghormati penciptanya. Dan ingatlah, bahwa waktu dan perhatian yang kamu berikan adalah ihwal berharga untuk orang lain. Betapa banyak orang terkenal di mata manusia tapi hina dina di mata Allah.

Ada yang kamu hormati tersebab memang terhormat, baik dengan alasan ia sudah berjasa baik (mentarbiyahi/mendidik) dalam kelangsungan hidupmu semisal orang tua dan gurumu. Dan ada pula orang yang kamu hormati tersebab kamulah yang terhormat.

Mari rapatkan barisan dan asah kembali tekad menggali ilmu Allah untuk kemudian diamalkan dan diajarkan kepada yang lain. Mari berlomba lomba dalam kebaikan hingga pada akhirnya kita betul-betul melakukan segala sesuatu karena Allah sebagai refleksi dari kecintaan Allah kepada kita. Karena hasil yang baik hanya dapat diperoleh dengan usaha yang baik pula.

Belajarpun jika bertujuan bukan untuk kepentingan Allah, dapat dipastikan ini bukan hal yang mulia. Berdasar kepada hadis Nabi:

من طلب العلم ليجاري به العلماء او يماري به السفهاء و يصرف به وجوه الناس  اليه ادخله الله النار

Barangsiapa menuntut ilmu untuk mendebat para ulama’ atau untuk berbangga di hadapan orang-orang yang bodoh, serta untuk mencari perhatian manusia, Allah akan memasukkannya ke dalam neraka. (HR. Ibnu Majah, Tirmidzi dan dihasanahkan oleh Imam Al-Albani).

Dan bilamana menghadirkan argumentasi ataupun asumsi guna membantah ketidakwajaran orang yang melakukan kebatilan adalah tidak termasuk ke dalam larangan ini. Tersebab menggagalkan hal yang demikian adalah kewajiban.

Kesuksesan seseorang tidak dibangun di atas gelar yang sudah dicapai, namun ia tegak berdiri di atas akhlak dan tabiat seorang yang baik hatinya kepada orang lain.

Baca Juga:  Nasihat al-Buthi

berikut salah satu doa yang paling sering dibaca baginda Nabi:

اللهم كما احسنت خلقي فحسن خلقي

Yaa Allah sebagaimana engkau mengindahkan bentuk penciptaanku, maka indahkan pula akhlakku..

اللهم طول عمورنا و صحح اجسادنا و نور قلوبنا و ثبت إيماننا و أحسن اعمالنا و وسع ارزاقنا و الى الخير قربنا و عن الشر ابعدنا و اقض حوائجنا فى الدين و الدنيا و الاخرة انك على كل شيئ قدير

Wallahu A’lamu bisshawab. []

Akh. Sulaiman
Wakil Ketua Forum Journal Mahasiswa Pasca Sarjana IAIN Madura dan Alumni sekaligus Tenaga Pengajar PP. Ummul Quro As-suyuty Pamekasan Madura.

    Rekomendasi

    1 Comment

    1. alumni beliau turut salut.
      sekarang juga sedang aktif di dumay.
      ini hasil karya nekadnya.😂
      https://m.youtube.com/watch?v=7pwG4QlcYSA

    Tinggalkan Komentar

    More in Hikmah