Syair

Munajat Corona

(Foto:beritagar.id)

Inikah caraMu menunjukkan kuasa atas kami
Peradaban yang kami bangun ternyata serapuh virus yang begitu kecil
Bagaimana pula kami harus melawan murkaMu yang begitu besar
Segala macam senjata perang tak berdaya menghadapi musuh yang tak terlihat

China dan Amerika tengah berebut menjadi negara adidaya nomor satu
Saudi dan Iran terus ribut Sunni-Syiah tak berkesudahan
Eropa pun konflik sesama mereka sejak Brexit mengemuka
Indonesia tercinta terus mempolitisasi agama tiada henti

Tiba-tiba virus itu hadir
Luluh lantak semua kesombongan kami yang seolah berlomba menguasai panggung peradaban dunia

Penduduk dunia seolah terpenjara
Dalam rumah mereka sendiri
Dalam batas negara mereka sendiri

Kemakmuran ekonomi yang mereka agungkan kini terancam pupus dengan kerugian pundi dan sendi ekonomi mereka

Mereka yang sibuk hari demi hari memoles penampilannya kini terpaksa menyembunyikan wajah kinclong mereka dalam masker

Mereka yang sibuk ikut campur kepo urusan orang lain kini terpaksa menjaga jarak dengan sesama satu setengah meter

Mereka yang selama ini bolak-balik ke tanah suci tiba-tiba terperangah melihat sepinya Ka’bah

Mereka yang sibuk menjadikan mimbar Jumat sebagai ajang memaki pihak lain dan bahkan mengkafirkan sesama kaget ketika jamaah pun tak lagi datang Jumatan

Tuhan,
Inikah kuasaMu atau sebenarnya inikah caraMu menunjukkan kasihMu?

Kau tahan doa-doa para kekasihMu
Kau beri tangguh semua kunci yang telah Kau letakkan di genggaman para kekasihMu

Seolah Kau berseru: “Tunggu!
Jikalau Ku ijinkan kalian mengangkatnya sekarang
Siapa lagi yang merintih dan berdoa menyebut asmaKu”

Jika itu yang Kau kehendaki, oh Tuhanku
Dengarkanlah rintihan kami

Ampuni kami yang senjatanya hanya berdoa. Sayangi kami yang hanya mampu terus menerus mengetuk pintu rahmatMu. Sembuhkan kami yang hanya bisa mengharap pasrah padaMu. Pulihkan kembali keadaan kami seperti dulu lagi. Wahai Dzat Yang Maha Agung. Pada tanganMu segala kebaikan terkumpul. Dan sungguh kami membutuhkanMu. Kabulkanlah dengan wasilah kecintaan kami pada Nabi pilihanMu, Sayidina Muhammad al-Musthofa.

Nadirsyah Hosen
Rais Syuriyah PCINU Australia-New Zealand dan Dosen Senior Monash Law School

    Rekomendasi

    Tinggalkan Komentar

    More in Syair