kartun pernikahan

Alhamdulillah, Sabtu siang kemarin acara launching dan bedah buku ketiga saya, Menikah Meraih Sakinah, yang diadakan @duniasantricommunity berjalan lancar dan hangat. Bersyukur sekali dipertemukan dengan teman-teman baru yang sangat semangat menyimak dan khususnya para pembedah buku serta moderator yang semakin menambah pengetahuan kami semua meski berdasarkan dari penilaian atas buku saya yang tentunya masih banyak kurangnya ini.

Saya sangat berterima kasih terhadap Gus Doktor Abdullah Hamid selaku founder DSC, yang sudah sangat tepat – dalam pandangan saya terutama – dalam memilihkan pembedah buku saya. Sebab benar-benar bisa memberi banyak masukan khususnya kepada saya sendiri.

Satu dari sekian catatan menarik yang dipaparkan salah satu pembedah, ning Maya, seorang psikolog, yaitu tentang hubungan syukur dan meningkatnya kualitas cinta dalam pernikahan. Kebetulan beliau meminta saya untuk menambahkan catatan ini dalam penulisan selanjutnya. Maka saya mengamini permintaan beliau dengan menulis catatan singkat ini, semoga bisa bermanfaat bagi kita semua.

Saya memang lupa menyertakan masalah ini dalam buku saya secara gamblang dengan penulisan tersendiri. Kalau kita ingat firman Allah swt dalam Al-Qur’an,

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7)

Dalam firman-Nya, Allah swt meyakinkan hamba-Nya bahwa dengan bersyukur nikmat akan bertambah.  Kita pun bisa semakin mengerti, bahwa keberadaan nikmat itu tidak bergantung seberapa banyaknya, tapi tentang bagaimana syukur kita sehingga kita bisa bahagia meski mungkin hanya sedikit yang baru kita terima.

Baca Juga:  Menikah itu Memahami Tanda

Begitupula dalam pernikahan, konsep bersyukur ini mestinya juga diperthatikan betul oleh tiap pasangan. Bahkan dalam satu kesempatan, Rasul saw bersabda, “Allah tidak akan melihat kepada wanita yang tidak mensyukuri suaminya, yaitu dia tidak merasa cukup atas apa yang telah suaminya berikan kepadanya.” (HR. Baihaqi)

Hadis ini semakin menekankan pentingnya rasa syukur dalam sebuah pernikahan. Meskipun mungkin redaksi dalam sabda tersebut adalah untuk seorang istri, tapi jika melihat kembali ayat Al-Qur’an yang menyebutkan bahwa masing-masing suami istri memiliki kewajiban sebagaimana mereka memiliki hak, maka rasa syukur ini pun perlu dilakukan dan dijaga oleh keduanya. Sebab lagi-lagi saya tidak bosan mengingatkan kalau pernikahan itu adalah sinergitas dalam artian jika ingin pernikahannya bahagia perlu usaha dari keduanya.

Lalu bagaimana mengaplikaskan syukur kita dalam pernikahan? Yang tentunya kita harapkan bisa semakin meningkatkan kualitas cinta dan samara di dalamnya? Jika melihat dari tafsir surah Ibrahim ayat 7 di atas pengaplikasian syukur atas nikmat Allah swt adalah dengan meningkatnya kualitas ibadah seseorang, semakin taat dalam menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Begitu pula sepasang suami istri, maka hendaknya menghadirkan ruh ibadah dalam pernikahan mereka. Upayakan quality time dengan berjamaah bersama, mengaji bersama. Selanjutnya jangan bosan untuk saling mengingatkan kepada kebaikan satu sama lain. Ini yang harus selalu dijaga khususnya sebagai bentuk rasa syukur kita telah dianugerahi pasangan yang baik.

Selain itu, kebersyukuran pasangan perlu dijaga dengan tidak membandingkan diri maupun pasangan dengan orang lain. Karena membandingkan hanya akan menyebabkan syukur kita berkurang dan yang ada malah terkikisnya rasa cinta kepada pasangan. Terlebih di zaman teknologi yang serba terbuka saat ini, kita mudah melihat postingan orang lain yang bertabur kebahagiaan.

Baca Juga:  Menikah itu Memahami Tanda

Padahal belum tentu hidup nyatanya benar seperti itu. Karena banyak dari mereka memilih untuk tidak memposting kesulitan mereka, sehingga akhirnya yang kita lihat hanya bahagianya saja. Jadi berhentilah untuk membandingkan jika kita ingin menjaga kualitas syukur kita kepada Yang Maha Kuasa.

Terakhir namun tidak kalah penting, pengaplikasian syukur tiap pasangan tentunya adalah dengan juga memaksimalkan peran kita sebagi suami, istri, ataupun orangtua. Karena nikmat ini berhubungan dengan Sang Pemberi Nikmat, Allah swt.  Dia sudah meletakkan  kepada tiap dari suami dan istri masing-masing kewajiban mereka dalam pernikahan. Maka jalani itu dengan lebih baik. Jika engkau istri, tingkatkan khidmahmu, hormatmu, dan tentu cintamu pada suami. Jika engkau suami, tambah perhatian dan kasih sayangmu terhadap istri, serta jadilah sosok suami yang lebih hangat. Dan lakukan itu semua sebab mencari ridha Allah juga sebagai bentuk syukur kepada-Nya.

Jangan pernah menuntut lebih dari pasangan, karena tidak ada manusia sempurna. Namun fokuslah pada nikmat yang telah Allah swt berikan, karena meski itu sedikit namun akan mendatangkan bahagia dalam hati jika diterima dengan penuh syukur.

Semoga catatan syukur dalam pernikahan ini bisa bermanfaat untuk kita semua. Khususnya kita yang sudah menikah, sehingga lebih mudah lagi meraih sakinah dengan bahtera rumah tangga bersaman pasangan kita J. Sekali lagi terima kasih teman-teman @duniasantricommunity untuk kesempatannya sehingga bisa tambah wawasan kembali. Rabbi zidnaa ‘ilman, aamiin.. (IZ)

Atina Balqis Izzah Bcs, M.Ag
Penulis Buku Bias Cinta dari Mukalla, Tentang Muslimah, Alumnus PP Ashiddiqiyah Jakarta, PP Manbaul Ulum Banyuwangi, PPQ Nurul Huda Singosari, PP Al Asy'ariyah Wonosobo, Universitas Al-Ahgaff Yaman, PTIQ Jakarta dan Pengasuh PP Ashiddiqiyah Bogor

    Rekomendasi

    Tinggalkan Komentar

    More in Opini