Mengulik Makna Berbakti Kepada Orang Tua Dalam QS. Al-Isra [17]: 23-24

Al-Qur’an sebagai kitab pentunjuk hampir secara seluruh membahas masalah kehidupan, baik itu problema ilmu, etika, sosial dan sebangsanya. Terutama hal-hal yang pokok yang diajarkan kepada umat, seperti tauhid, iman, apa lagi tata cara berbakti kepada kedua orang tua.

Sosok orang tua sangat dimuliakan oleh al-Qur’an bahkan cara memperlakukan mereka berdua harus dengan perlakuan istimewa tidak seperti memperlakukan orang lain. Seolah al-Qur’an sedang mengajarkan kepada semuanya bahwa orang tua itu bukan orang sembarang, bahkan dikatakan bahwa ridha Allah beserta dengan ridha orang tua.

Tentu saja sudah jelas betapa keramatnya sosok orang tua. Mereka berdua adalah sosok yang telah melahirkan kita, berkorban segalanya untuk kita, baik itu materi, tenaga, pikiran dan semua nya.  Oleh karena itu sebagai anak, kita harus memperlakukan balik kedua orang tua, meski tidak mungkin bisa membalas jasa keduanya.

Al-Qur’an jauh-jauh hari telah hadir untuk mengarahkan kita semua bagaimana cara memperlakukan orang tua, terutama orang tua lanjut usia (lansia). Mari simak penjelasan berikut.

Dalil Memperlakukan Orang Tua dalam Al-Qur’an

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا ﴿٢٣﴾وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا ﴿٢٤﴾

Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”.” (QS. Al-Isra [17]: 23-24)

Baca Juga:  Berkah Merawat yang Terkasih
Makna Berbakti Kepada Orang Tua

Berbakti artinya berbuat bakti, dalam KBBI bakti sendiri berarti 1) Pernyataan tunduk dan hormat; perbuatan yang menyatakan setia (kasih, hormat, tunduk 2) Memperhambakan diri; setia.

Ibnu Jarir menjelaskan bahwa berbuat baik kepada orang tua artinya berbakti dengan sebaik-baiknya (Tafsir Thabari [16]: 602) Sedang Asy-Syaukani menyebutkan alasan mengapa harus berbuat baik kepada orang tua karena kedua orang tua merupakan alasan anak itu lahir ke dunia. (Tafsir Fathul Qādir [6]: 535)

Wahbah Zuhaili menjelaskan bahwa berbakti kepada orang tua adalah upaya membalas jasa mereka, yang diwujudkan dengan bersikap baik, berakhlak terpuji kepada kedua orang tua. Hal ini tidak lain karena kasih sayang, pemberian, bahkan pengorbanan orang tua dalam mendidik dan menjaga anak hingga besar. (Tafsir al-Munir [8]: 72)

Ragam Memperlakukan Orang Tua
  1. Perlakukan Secara Istimewa

Ath-Thabari menjelaskan bahwa dalam menghadapi orang tua baik itu ibu maupun ayah adalah agar selalu sabar atas tingkah laku dua orang tua dan mencari pahala atas kesabaran tersebut, hal serupa juga dialami kedua orang tua yang merasakan kesabaran saat kita masih kecil. (Tafsir Thabari [16]: 604)

Ar-Razi berpendapat memperlakukan istimewa kepada orang tua yaitu dalam hal berbakti. Mengapa demikian? Tentu saja ini untuk membalas budi keduanya, karena orang tua telah banyak berbuat baik, maka sebagai anak harus memperlakukan hal serupa, meski jasa orang tua tidak pernah bisa terbalaskan.  (Tafsir Al-Kabir wa Mafātih al-Ghaibi [21]: 188)

  1. Larangan Berkata Kasar

Ath-Thabari menjelaskan bahwa penggunaan lafad أُفٍّ atau “ah” berarti segala ujaran buruk lagi kasar kepada orang tua. Sedang Wahbah Zuhaili menjelaskan bahwa lafad “ah” berarti sebuah kekesalan dan keluhan yaitu ucapan buruk yang paling rendah.

Baca Juga:  Mulianya Seorang Anak

Mengelak yang dilakukan atas perintah orang tua tidak dibenarkan. Larangan berkata demikian terutama dalam semua kondisi, apalagi saat orang tua sudah usia lanjut. Sebab saat usia lajut orang tua kondisinya yang telah lemah dan renta amat sehingga sangat membutuhkan anaknya. (Tafsir al-Munir [8]: 72).

  1. Larangan Membentak

Thabari mengartikannya sebagai larangan menghardik orang tua. Sedang Wahbah Zuhaili menyebutnya sebagai larangan bentakan ataupun sikap kasar kepada kedua orang tua.

Ibnu Katsir menjelaskan bahwa membentak dalam hal ini adalah adanya perbuatan buruk kepada orang tua, seperti ringan tangan, perkataan buruk dan perbuatan tercela. (Tafsir Ibnu Katsir [5]: 153-154)

  1. Perintah Berkata Santun

Ibnu Katsir menjelaskan maksud dari berkata santun kepada orang tua adalah berkata dengan penuh lemah lembut, sopan santun, dibarengi dengan penghormatan kepada orang tua (Tafsir Ibnu Katsir [5]: 153-154)

Wahbah Zuhaili menggambarkannya seperti hal seorang budak yang telah melakukan kesalahan kepada majikannya yang amat galak dan mencoba meminta maaf.

  1. Bersikap Tawadhu

Wahbah Zuhaili menjelaskan bahwa anak harus merendahkan dirinya dihadapan kedua orang tua dengan sungguh-sungguh tawadhu. Sebab apa yang sudah di peroleh adalah termasuk dari doa dan restu orang tua.

Sedang Imam Thabari memaknainya sebagai bentuk kerendahan diri kita kepada orang tua sebagai bentuk kasih sayang dengan mentaati perintah mereka berdua selama bukan maksiat, dan jangan menentang keinginannya mereka. Ar-Razi menambahkan bahwa selain itu juga tidak boleh berkata bohong kepada orang tua.

  1. Memohonkan Rahmat Kepada Allah

Wahbah Zuhaili berpendapat bahwa bentuk kasih sayang kepada orang tua juga tampak dari cara kita mendoakan mereka bedua, sebagai anaknya harus memohonkan rahmat dan kasih sayang ketika memasuki usia lanjut bahkan setelah meninggal dunia.

Baca Juga:  Indahnya Birrul Walidain

Berbakti pada orang tua tidak hanya saat masih hidup saja, namun juga setelah meninggal yaitu dengan mendoakannya. Sedang jika orang tuanya kafir, maka hendaknya mendoakannya agar mendapatkan hidayah serta memohon limpahan rahmat untuk keduanya setelah mereka beriman.

Bagaimana cara mendoakannya? Yaitu dengan doa berikut:

رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا

“Wahai Tuhanku, kasihanilah kedua orang tuaku, sebagaimana mereka berdua telah mengasihiku ketika aku kecil dulu.”

Pesan Bagi Penulis dan Pembaca

Jika orang tua kita masih hidup, mari segeralah temui mereka berdua, kita cium tangan serta menunduklah didepannya laksana hamba, mintalah keridhaan mereka berdua, sebab ridha Allah ada pada mereka berdua, dan jika mereka telah tiada, doakanlah mereka berdua.

Demikianlah sajian singkat cara berbakti kepada orang tua. Semoga bermanfaat. Wallahu A’lam. []

Ramdhan Yurianto
Mahasiswa Studi Islam UIN Walisongo Semarang

Rekomendasi

Tinggalkan Komentar

More in Opini