Mengenal Nasruddin Hoja, Tokoh Pelawak Yang Jenius

Dalam khazanah literasi islam, nama Nasruddin Hoja mungkin tidak sefamiliar Abu Nawas maupun tokoh jenaka lainnya. Tapi sampai sekarang, nama Nasruddin sudah cukup membikin orang terhibur dengan kisah-kisahnya yang jenaka dan serat dengan pesan-pesan moral yang cerdas. Ia dikenal karena kecerdasan dan kedunguannya. Dua dimensi inilah yang kemudian ditulis oleh para pengarang buku. Mereka menulis buku-buku tentang proferne yang memadukan antara kecerdasan dan kekonyolan.

Selain itu, dia dianggap sebagai tokoh yang turut memberikan andil dalam memperkaya khazanah kemanusiaan dunia Lembaga Pendidikan dan Kebudayaan PBB (UNESCO). Selain dia, tokoh muslim yang namanya juga tercatat adalah Maulana Rumi.

Hidup Nasruddin memang penuh lelucon. Orang sedunia selalu mengingatnya sebagai insan yang kocak, konyol tapi jenius. Ceritanya melegenda dari jazirah Arab, Persia, Eropa, Asia Tengah hingga Indonesia.

Menurut Prof. Mikail Bayram nama lengkapnya adalah Nasiruddin Mahmud al-Hoyi. Ia mempunyai gelar Ahi Evran (pemimpin organisasi ahli). Orang menyebutnya dengan bermacam nama, seperti Nasreddin Hoca di Turki, Nasrudddin Khawaja di Persia, Juha Nasruddin di Arab, Nasruddin Mala bagi masyarakat Urdu, Nasrudddin Hoja bagi masyarakat Bosnia dan lain sebagainya.

Ia Lahir di Kota Hoy di Azerbajan. Pendidikannya di tempuh  di Hurasan dan menjadi murid seorang mufassir Quran yang terkenal Fachruddin Ar- Razi  di Herat. Ia dikirim ke Anatolia oleh oleh khalifah di Baghdad untuk mengorganisasi pertahanan dan perlawanan terhadap invasi Mongol.

Sumber lain mengatakan bahwa Nasruddin bukan lahir di Kota Hoy di Azerbajan, melainkan di Desa Hortu di Sivrihisar Turki. Menurut pendapat masyhur, Nasruddin Hoja hidup pada akhir abad ke 14 dan awal abad 15. Lahir di desa Khortu, Sivri Hisar, Anatolia Tengah Turki 776 H/1372 M, dan meninggal di kota Ak-Shehir, Propensi Konya 838 H/1432 M, dan dimakamkan pula di sana pula. Nasruddin barmazhab Hanafi.

Baca Juga:  Mistisisme dalam Dunia Islam I: Definisi, Pendapat Tokoh, hingga Pengendalian Diri

Selain dikenal sebagai tokoh jenaka, Nasruddin sebenarnya juga seorang sufi. Hal ini bisa dibuktikan dengan cerita tentangnya dalam manuskrip Ebu ‘l-Khayr-i Rumis Saltuk-name (1480 M), Nasruddin diceritakan sebagai murid sufi Seyyid Mahmud Hayreni di Ak-Shehir, Barat Laut Turki Modern. Jadi Tak heran jika kisah-kisah jenakanya serat dengan hikmah. Kalimah dan petuah Nasruddin Hoja, juga mencerahkan, penuh hikmah dan sarat pelajaran kehidupan, sama seperti kalimah atau kisah al-Ghazali atau Ibrahin bin Adham.

Tak Pernah Serius

Seperti halnya Abu Nawas, Nasruddin Hoja juga termasuk sosok yang tidak pernah serius dalam menyikapi apapun, semuanya ditanggapi dengan guyonan tapi benar, seperti kisah berikut ini:

Alkisah, pada suatu ketika Nasruddin Hoja kedatangan tamu seorang laki-laki, tanpa basa-basi tetiba laki-laki tersebut bertanya kepada Nasruddin,

“Mengapa setiap hari orang-orang berjalan hilir mudik kes sana ke mari. Yang ini ke barat, yang itu ke timur; yang dari utara menuju ke selatan, yang dari selatan ke utara?”

Mendapat pertanyaan itu, Nasruddin berpikir sejenak, baru kemudian menjawabnya,

“Ah, begitu saja kau tidak tahu; kalau manusia berjalan menuju ke satu arah, bumi ini akan miring dan kita semua akan jatuh terlempar ke jurang.”

Mendengar jawaban dari Nasruddin, sontak saja laki-laki tadi tertawa terbahak-bahak. Laki-laki itu pun berlalu sambil terus tertawa.

Cerita ini dinarasikan oleh sufi kontemporer bernama Idris Shah.

Waallahu A’lam. []

Bushiri
Satri di Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil Bangkalan. Penikmat Kajian Keislaman.

Rekomendasi

Tinggalkan Komentar

More in Humor