Kiai Said Aqil Kenang KH Noer Muhammad Iskandar SQ: Semua Tamu Disilakan Makan

Jakarta, Pesantren.id – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj merasa kehilangan yang sangat mendalam atas wafatnya KH Noer Muhammad Iskandar SQ, Pengasuh Pesantren As-Shiddiqiyah, Jakarta, pada Ahad (13/12).

Kiai Said pun mengenang kebaikan teman sekaligus sahabatnya semenjak bersama-sama menuntut ilmu di Pesantren Lirboyo itu.

“Salah satu contoh kebaikan beliau: semua tamu diterima tanpa ada perbedaan. Baik tamu itu orang kaya, orang miskin, orang biasa atau pejabat, diterima dengan sama. Semua disediain makan. Di ruang tengah selalu siap ada makan Semua dipersilakan makan, tidak dibedakan mana tamu yang terhormat mana tamu yang dari masyarakat biasa. Itu salah satu kelebihan Kiai Noer,” kenang Ketua Umum PBNU dua periode ini, seperti ditayangkan dalam video berdurasi 3 menit 35 detik yang diunggah akun Youtube Kang Said Official, Ahad (13/12).

Menurut pengasuh Pesantren Ats-Tsaqafah, Jagakarsa, Jaksel ini, Kiai Noer merupakan seorang pejuang, pendidik, muballigh, tokoh ulama, dan sangat baik dalam pergaulan. Beliau secara pribadi juga mengenang kebaikan Kiai Noer ketika awal-awal memasuki Jakarta.

“Kemudian, terutama saya pribadi, saya pribadi, ketika saya baru datang ke Jakarta dengan membawa anak tiga, membawa anak tiga yang harus sekolah, saya titipkan ke Ash-Shidiqqiyah, semuanya gratis. Karena waktu itu saya baru masuk ke Jakarta, belum mengerti situasi dan kondisi Jakarta yang sangat ganas, yang sangat menantang ini,” ungkap Kiai Said.

Oleh karena itu, Kiai Said mendoakan kebaikan kepada Almarhum.

“Ya Allah, dengan nama-Mu, dan dengan nama Rasulullah, bukalah pintu langit-Mu, untuk ruhnya saudara saya – yang saya cintai, yang saya kasihi – almarhum KH. Noer Muhammad Iskandar. Dia adalah hamba-Mu, dia adalah hamba-Mu, yang mengarapkan ampunan-Mu dan rahmat-Mu,” pintanya.

Baca Juga:  Kiai dan Politik Cultuurstelsel

Terakhir, kiai asal Kempek, Cirebon, ini berharap agar keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan.

“Dan kepada keluarga yang ditinggal, semoga mendapatkan kekuatan, kesabaran. Insya Allah, Allah akan memberikan ketenangan kepada keluarga yang ditinggal, dan insya Allah Pesantren Ash-Shiddiqiyah akan semakin maju, semakin eksis, semakin bermanfaat, sebagai peninggalan yang sangat mulia, berharga, dari almarhum KH. Noer Muhammad Iskandar,” pungkasnya.[]

Rekomendasi

1 Comment

  1. […] mondok di Pesantren Lirboyo Kediri, aku satu kelas dengan Kiai Noer Muhammad Iskandar, saat itu dipanggil Gus Nur, dan Kiai Ayik Muhammad al Hasani, biasa dipanggil Ayik yang artinya […]

Tinggalkan Komentar

More in Ulama