Sebelum Lahir, Mbah Maimoen Sudah NU

Dalam manakib Syaikh Abdul Qadir Jailani disebutkan:

لا ينبغي لفقير أن يتصدي ويتصدر لارشاد الناس إلا أن أعطاه ال
١. علم العلماء
٢. وسياسة الملوك
٣. وحكمة الحكماء

Orang yang bersiap membimbing manusia ke jalan yang benar akan efektif jika mampu mengumpulkan tiga aspek:

1. Keluasan ilmu Ulama
2. Kemampuan strategi yang jitu sebagaimana strategi para raja
3. Mempunyai Hikmah (kearifan-wisdom) para ahli Hikmah.

Tiga aspek inilah yang akan memudahkan seseorang dalam proses dakwah Islam di tengah masyarakat. Walisongo dan para pendiri Nahdlatul Ulama adalah contoh orang-orang yang diberi Allah tiga kemampuan hebat di atas sehingga mereka mampu melakukan perubahan positif konstruktif di tengah masyarakat. Bagaimana dengan KH Maimun Zubair ?

KH Maimoen Zubair sebagai Ulama

Sudah Tidak diragukan lagi kapasitas keulamaan KH Maimun Zubair. Kemampuannya membaca kitab dan menjabarkannya secara kontekstual sangat dahsyat.

Beliau termasuk keturunan Ulama besar (KH Zubair Dahlan yang sangat masyhur yang mampu melahirkan Ulama besar, seperti KH MA Sahal Mahfudh dan KH Ahmad Fayumi Munji) yang mampu melahirkan prestasi besar bagi dirinya sendiri.

فخير الناس ذو حسب قديم – أقام لنفسه شرفا جديدا

“Sebaik-baiknya generasi adalah orang yang memiliki keturunan orang mulia, namun dirinya sendiri mampu melahirkan kemuliaan atau prestasi baru.”

Berbagai kitab karya KH Maimun Zubair menjadi bukti kepakaran Dan kedalaman ilmu beliau. Beliau sosok mutafannin (lintas disiplin ilmu). Beliau pakar nahwu, ahli tafsir, ahli hadis, ahli sejarah, pakar fiqh, dan menguasai sejarah kebudayaan Nusantara.

KH Maimoen Zubair sebagai Politisi

Tidak banyak Ulama yang berkecimpung dalam politik, kharisma kekiaiannya masih melekat kuat di hati umat. Di antara yang sedikit tersebut adalah KH Maimun Zubair.

Baca Juga:  Peran KH Mahfudh Salam dan KH Zubair Dahlan dalam Mendidik Keturunannya Jadi Ulama Besar

Beliau adalah Aktivis politik yang menjalani karir politiknya dari bawah sampai puncak sebagai politisi senior partai politik. Sampai wafatnya, jabatan politik itu masih disandangnya. Berbagai jabatan politik seperti Wakil Rakyat pernah diembannya.

Tentu, dalam menjalani karir ini, beliau ditempa dengan banyak gesekan, tarikan kepentingan, Dan konflik internal yang biasa ada dalam partai politik. Semua ini beliau jalani dalam koridor sebagai Ulama yang harus memainkan perannya sebagai hamba Allah dan khalifatullah dalam rangka memakmurkan bumi Allah dengan program-program positif.

Kematangan dan kepiwaian sebagai politisi senior ini menjadikan pemikiran dan gerak langkah politik KH Maimoen Zubair membawa kesejukan, kedamaian, dan persatuan, tidak hanya bagi internal partainya tapi juga bagi bangsa secara keseluruhan.

Darah politik KH Maimoen Zubair saat ini diteruskan sebagian putranya. Salah satunya adalah KH Taj Yasin Maimoen yang sekarang menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Tengah.

KH Maimun Zubair sebagai Ahli Hikmah

Hikmah menurut Prof Dr Said Aqil Siroj adalah cahaya Allah yang diberikan kepada orang yang dikehendakinya. Orang yang diberi Hikmah ini, hidupnya membawa kemanfaatan dan keberkahan bagi diri sendiri dan orang lain dalam skala yang luas.

Dalam Al Qur’an disebutkan:

ومن يؤت الحكمة فقد أوتي خيرا كثيرا

“Orang yang diberi Allah Hikmah, maka sungguh IA telah diberi kebaikan yang banyak.”

Hikmah ini menjadi diskursus ilmu tasawuf yang menarik dikaji dan diperbincangkan. Dawuh-dawuh dan aktivitas serta pengaruh besar KH Maimoen Zubair menunjukkan beliau adalah sosok yang diberi Allah Hikmah yang besar.

Keikhlasan, kezuhudan, kewiraian, kesabaran dan keqanaahan KH Maimoen Zubair melahirkan santri-santri dan anak-anak beliau ulama-ulama hebat yang berjasa besar dalam pembangunan peradaban bangsa.

Baca Juga:  BAZNAS Terbitkan Buku “Teladan Ulama Nusantara”

Tanbihul Mughtarrin: Kitab Yang Dibaca Saat Ramadlan 1440 Kemarin

Orang yang diberi Hikmah salah satu tandanya ia intens mengkaji dan mengamalkan ajaran tasawuf. KH Maimun Zubair pada penghujung usianya selalu intens mengkaji tasawuf.

Ramadlan 1439 H, KH Maimoen Zubair membaca Risalah Qusyairiyah. Keponakan Saya, Moh. Khoirun Niam, alhamdulillah bisa mengikuti pengajian kitab ini.

Ramadlan 1440 H kemarin, KH Maimoen Zubair membaca kitab Tanbighul Mughtarrin (تنبيه المغترين) karya Imam Abdul Wahab As-Sya’roni, sosok Sufi agung yang juga Pakar fiqh. Alhamdulillah, Anak saya Su’aidi Na’im diberi anugerah Allah bisa mengikuti pengajian kitab ini dari awal sampai khatam dengan niat tabarrukan (mengharap keluberan berkah Kiai Maimoen Zubair).

Sanad kitab ini didapatkan KH Maimoen Zubair dari Syaikh Yasin bin Isa Al Fadani yang dikenal sebagai resi sanad dunia (مسند الدنيا).

Dalam kitab ini, dijelaskan hal-hal tentang kematian. KH Maimoen Zubair seperti sudah mengetahui isyarah kematian beliau sehingga beliau mempersiapkan diri menjemputnya dengan membaca kitab ini dan mengamalkan kandungannya.

Husnul khatimah adalah harapan orang-orang shaleh saat menjemput kematiannya. Orang baik selalu gelisah memikirkan kematiannya dan berusaha semaksimal mungkin mempersiapkannya, lahir maupun batin.

Kitab Tanbighul Mughtarrin ini menjelaskan upaya orang mukmin selamat dari tipu daya, baik yang berasal dari nafsunya sendiri, setan, dan lingkungan manusia yang menjurumuskannya ke jalan kesesatan. Semua usaha ini dalam rangka menggapai ridla Allah dan mendapatkan husnul khotimah.

Tanda Alam

Tanda-tanda husnul khatimah saat kematian KH Maimoen Zubair sulit dibantah.

Merupakan anugerah Allah Penulis bisa ikut hormat KH Maimoen Zubair saat kematian beliau, baik di RS An-Noor Mekah, tempat pemandian jenazah, bersama banyak orang melakukan shalat jenazah dan tahlil di Daker (Daerah Kerja) Mekah, dan bersama pecinta beliau mengiri pemakamannya di Maqbarah Ma’la Mekah.

Baca Juga:  Wasiat dan Doa-Doa KH. Zubair Dahlan Sarang

Kesaksian alam memang sulit dinalar. Menjelang shubuh sampai shubuh Mekah gerimis. Sepanjang hari saat kematian KH Maimoen Zubair (Selasa, 5 Dzulhijjah 1440 – 6 Agustus 2019), Mekah mendung, tidak seperti biasanya.

Kehadiran habaib, Ulama, dan Santri yang membludak turut menjadi saksi bahwa KH Maimoen Zubair adalah sosok yang dicintai seluruh elemen lintas sektoral.

Beberapa hari setelah wafatnya KH Maimoen Zubair, Mekah masih dalam suasana tidak seperti biasanya. Cuaca mendung dan sengatan sinar Matahari tidak sepanas biasanya.

Semoga Penulis dicatat sebagai orang yang mencintai orang-orang shaleh, meskipun diri ini banyak dosa dan salah. Semoga Penulis, istri dan anak-anak mendapatkan berkah ilmu, kematangan strategi, dan Hikmah KH Maimoen Zubair.

Sebagaimana dawuh Imam Syafii:

احب الصالحين ولست منهم لعلي أن انال بهم الشفاعة يوم القيامة

“Saya mencintai orang-orang shaleh, Dan saya tidak termasuk dari mereka. Semoga Saya memperoleh pertolongan bersama mereka di Hari kiamat.”

الي روح شيخنا العالم العلامة ميمون زبير الساراني
اللهم اغفر له وارحمه وعافه واعف عنه واجعل الجنة مثواه ونفعنا بعلومه في الدارين الفاتحة

Amiin Yaa Rabbal Alamiin.

Dr. H. Jamal Makmur AS., M.A.
Penulis, Wakil Ketua PCNU Kabupaten Pati, dan Peneliti di IPMAFA Pati

    Rekomendasi

    Tinggalkan Komentar

    More in Ulama