Keutamaan Surat Al-Kahfi

Al- Kahfi merupakan salah satu surat ke-18 yang ada di dalam kitab suci umat islam yaitu Al-Qur’an. Terletak diantara juz 15 (akhir) – 16 (awal) dan terdiri dari 110 ayat. Pada ayat 1-30 menjelaskan mengenai ashabul kahfi. Ashabul kahfi sendiri merupakan cerita mengenai tujuh pemuda beriman yang bersembunyi dalam gua untuk menghindari kekejaman Raja Dikyanus demi menjaga imannya dan tertidur dalam Gua Rajib selama ratusan tahun tepatnya selama 309 tahun.

Kemudian dalam ayat 31-59 menjelaskan mengenai 2 laki-laki pemilik kebun. Dikisahkan ada seorang yang memiliki kebun yang kaya namun ia menyekutukan Allah Swt. dan seorang yang kebunnya sedikit namun beriman kepada Allah Swt. Pada suatu hari si kaya mengatakan bahwa hartanya lebih banyak dan dia tidak percaya mengenai Tuhan. Kemudian pemilik kebun satunya mengingatkan tetapi si kaya tidak percaya. Sampai keesokan harinya kebun si kaya yang ditanami pohon anggur semuanya roboh. Dan dia menyesal karena telah menyekutukan Allah Swt.

Selanjutnya ayat 60-82 menceritakan tentang Nabi Musa dan Nabi Khidir. Dalam ayat-ayat tersebut menceritakan bahwa Nabi Musa meminta Nabi Khidir untuk mengajarkan atau memberikan ilmu yang benar sebagai petunjuk. Kemudian Nabi Musa diminta untuk bersabar dengan apapun yang dilakukan oleh Nabi Khidir sampai ia menjelaskannya sendiri. Setelah itu ada beberapa hal yang dilakukan Nabi Khidir yang membuat Nabi Musa tidak sabar. Namun  setelah dijelaskan, ternyata dibalik itu semua ada alasan baik mengapa Nabi Khidir melakukan hal-hal tersebut.

Yang terakhir adalah ayat 83-110 mengisahkan Zulkarnain dan Ya’juj dan Ma’juj. Ada sebuah kaum yang meminta Zulkarnain untuk dibangunkan dinding agar Ya’juj dan Ma’juj (pembuat kerusakan di bumi) tidak dapat masuk ke daerah atau tempat tinggalnya. Kemudian Zulkarnain melakukan apa yang diminta dan membangun dinding dari besi dan tembaga sehingga Ya’juj dan Ma’juj tidak mampu untuk melubangi dan menaikinya. Selain itu, ayat-ayat tersebut juga menjelaskan mengenai balasan untuk orang kafir (Neraka Jahanam) dan balasan untuk orang baik (Surga Firdaus).

Baca Juga:  Esensi Keutamaan Diam dan Berkata Baik 

Ada banyak manfaat dan keutamaan dalam surat Al-Kahfi. Diantaranya dapat menghindarkan diri dari fitnah dajjal kelak, dipancarkan cahaya antara diri yang membaca Al-Kahfi dan Baitul ‘atiq (Ka’bah), dan dipancarkan cahaya antara dua jum’at. Berikut ini adalah hadits mengenai keutamaan Al-Kahfi :

  1. Menghafal 10 Ayat Pertama Al-Kahfi.

Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda :

مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ

Artinya : “Barang siapa yang menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi, maka ia akan terlindungi dari fitnah Dajjal. (HR. Muslim nomor 809).

Selain itu ada hadits lain yang menyatakan tidak hanya 10 ayat awal saja, melainkan juga 10 ayat terakhir. Ada juga yang berpendapat bahwa setiap rumah yang dibacakan surat Al-Kahfi akan terhindar dari dajjal karena ia tidak berani mendekatinya. Wallahu a’lam bishawab.

  1. Dipancarkan Cahaya.

Diriwayatkan Abu Said al-Khudri Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda :

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ

Artinya : “Barang siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada malam Jumat, dia akan disinari cahaya antara dirinya dan Baitul ‘atiq (Ka’bah).” (HR. ad-Darimi 3470 dishahihkan al-Albani dalam Shahihul Jami’, no. 6471).

Ada juga hadits lainnya, Rasulullah SAW bersabda :

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ

Artinya : “Barang siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari jumat, maka dia akan disinari cahaya di antara dua Jumat.” (HR. Hakim 6169, Baihaqi 635, dan dishahihkan al-Albani dalam Shahihul Jami’, no. 6470).

Pada kedua hadits di atas dapat disimpulkan bahwa waktu terbaik membaca Al-Kahfi adalah dimulai malam jum’at atau sore setelah terbenamnya matahari di hari kamis sampai terbenamnya matahari di hari jum’at. Cahaya yang dimaksud adalah cahaya kebaikan (dijauhkan dari maksiat). Jadi apabila seseorang membaca surat Al-Kahfi hari jum’at, maka cahaya kebaikan akan selalu bersamanya sampai jum’at berikutnya. Ada juga yang berpendapat makna lain cahaya, apabila seseorang membaca Al-Kahfi hari kamis, maka dia akan dimudahkan untuk menuju ke Baitul ‘atiq (Ka’bah).

  1. Setan tidak akan berani masuk ke dalam rumah.
Baca Juga:  Keutamaan Shalat Dhuha dalam Kehidupan Sehari-Hari

Sering kali kita merasa takut dan was-was ketika berada di dalam rumah karena merasa takut ada yang mengganggu atau setan di sekitar, terlebih lagi pada malam jum’at. Dengan membaca surat Al-Kahfi, hati kita pasti akan merasa lebih tenang, karena setan tidak akan memasuki rumah orang yang membaca surat Al-Kahfi. Ibnu Mardawaih meriwayatkan dari Abdullah Bin Mughaffal, “Setiap rumah yang dibacakan Surat Al-Kahfi dan Surat Al-Baqarah, setan tidak akan memasuki rumahnya sepanjang malam itu”.

Dengan demikian, besar sekali keutamaan menghafal dan membaca surat Al-Kahfi sehingga jangan lupa membacanya setiap hari kamis atau jum’at. Apabila mengamalkannya secara rutin, sedikit demi sedikit akan mengubah hidup menjadi lebih baik tanpa kita sadari. Ada banyak surat dalam Al-Qur’an dan berbagai macam keutamaannya. Jadi, jangan lupa untuk membaca dan mengamalkan surat-surat yang lain yang ada dalam Al-Qur’an. []

Silvia Ayu Dwi Ratnasari
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya

    Rekomendasi

    Tinggalkan Komentar

    More in Pustaka