Fans Boy Muhammad Al Fatih

Ini perbandingan antara orang-orang yang mengaku pengikut Nabi Muhammad saw dan manhaj Nabi saw yang sebenarnya.

Banyak orang memfasikkan ulama Asy’ariyah, mengkafirkan ulama sufi, dan menyerang imam Mazhab 4, khususnya Mazhab Hanafi, dan kepada Imam Abu Hanifah dan mengatakan sesuatu yang tidak layak kepada beliau, menuduh Abu Hanifah pernah diminta taubat dari kekufurannya dua kali, dan Allah menumpahkan belenggu api kedalam kuburnya. Ada lebih 100 macam fitnah yang tidak patut ditujukan kepada Imam Abu Hanifah.

Rasulullah saw dalam sebuah hadisnya memuji Muhammad al-Fatih sang pembebas Konstantinopel, sedangkan Muhammad al-Fatih bermazhab Hanafi dengan akidah Asy’ari dan beliau adalah penganut sufi dengan mengamalkan tarekat Naqsyabandiyah.

Demikian juga para tentara yang berjuang bersama beliau adalah pengikut Asy’ariyah dan Maturdiyah dalam akidah dan mengikuti salah satu dari mazhab empat. Dan al-Fatih serta pengikutnya oleh Nabi saw di sucikan dalam sabdanya.

Apakah kita semua akan mengikuti kelompok takfiri yang ditimpa musibah pemikiran ataukah kita mengikuti Nabi saw.

Dari Abdullah bin Bisyr al-Khasyma’ani dari ayahnya RA, ia mendengar dari Nabi saw bersabda, “akan dibebaskan Konstantinopel, sebaik-baiknya panglima adalah panglima perangnya dan sebaik-baiknya pasukan adalah pasukan tersebut”. Diriwayatkan oleh Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Imam Ahmad bin Hanbal dengan para perawi yang terpercaya.

Tulisan tersebut saya terjemahkan dari tulis Doktor Muhammad Adil. Ironi dan kekonyolan Wahabi ini banyak dikomentari oleh ulama 900an, termasuk Syekh Yusuf bin Ismail a-Nabhani dalam bukunya Syawahidul Haq. Inilah kalau beragama tidak mengikuti kurikulum ulama bersanad, atau sanadnya munqathi, sanadnya terputus.

Mengelu-elukan Shalahudin al-Ayubi, Muhammad al-Fatih tapi mencela Kiai, Ulama, Habib, Santri, dan masyarakat muslim yang akidahnya sama, fikihnya sama, manhaj beragamanya sama dengan Muhammad al-Fatih. Dan mereka sendiri menganut akidah yang dibersihkan oleh Solahudin al-Ayubi, Al-Fatih dan tokoh idola mereka lainnya. [HW]

Ahmad Tsauri
Dosen IAIN Pekalongan, Alumnus UIN Sunan Kalijaga, dan Pondok Pesantren Lirboyo Kediri.

Rekomendasi

Tinggalkan Komentar

More in Opini