Yasin

DALAM penyusunan disertasi, Prof. KH. Said Agiel Munawar pernah mengalami kesulitan mentakhrij 2 buah hadis. Beliau tidak menemukan sanad 2 hadis tersebut. Apakah betul hadis atau bukan. Beliau pun menghampiri Syekh Yasin Padang.

Saat mendekat pada Syekh Yasin, Syekh Yasin bertanya pada Pak Said Agiel, “indak musykilah?”. “Na’am, ya Syaikh”, jawab Pak Said.

Syekh Yasin mendengarkan 2 buah hadis tersebut dari Pak Said. Syekh Yasin lalu berucap, “nanti malam saya tanyakan kepada Rasulullah”.

Besok pagi, Pak Said menemui Syekh Yasin. Syekh Yasin bilang: “Ada kabar gembira buat kamu. Tadi malam sudah saya tanyakan ke Rasulullah, 2 buah hadis kemarin itu memang sabda beliau. Itu ada dalam kitab ini halaman dan juz sekian”.

Luar biasa…. Syekh Yasin bisa bertemu Rasulullah SAW sesuka beliau…

Karenanya, belum pernah saya temukan seorang muhaddis yang mengatakan hadis-hadis yang ada dalam kitab Ihya Ulumiddin itu maudhu (palsu). Mereka hanya mengatakan “laa ashla lahu”. Mereka tahu betul siapa Imam Ghazali, satu-satunya ulama yang bergelar Hujjatul Islam.

Maka berkata Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Martapura, yang beliau kutip dari kalamnya Syekh Syarwani Abdan Bangil: “Imam Ghazali itu kedudukannya mulhaq bish-shohabat, karenanya beliau tidak menyebutkan riwayat hadis yang beliau tulis dalam kitab-kitabnya. Imam Ghazali sudah diberi makam ijtima’, yang bisa bertemu langsung dengan Rasulullah dalam keadaan mimpi ataupun terjaga”.

Wallahu a’lam.

Baca Juga:  Mengkhusyu’i Tapak Hijrah Kanjeng Nabi
Nur Hidayatullah
Alumni PP Rasyidiyah Khalidiyah Amuntai Kalsel, Penulis Buku KH Idham Khalid Dimensi Spiritual & Negarawan Agamis, Dosen Ilmu Falak UIN Walisongo Semarang

    Rekomendasi

    Tinggalkan Komentar

    More in Karamah