Imam As-Syibli dipeluk Kanjeng Nabi

Imam Syibli termasuk waliyullah pada zamannya. Banyak hikayat menceritakan tentang keutamaan beliau. Dinukil dari kitab Nashoikhul Ibad karya Syeikh Imam Nawawi al-Bantani, dikisahkan Ibn Mujahid bermimpi bertemu Rasulullah SAW. Dalam mimpinya Imam As-Syibli menghadap Rasulullah SAW dan dipeluk kanjeng Nabi. Kanjeng Nabi berdiri, lalu memeluk dan mengecup Imam As-Syibli. Kemudian Ibn Mujahid penasaran dan bertanya, “Ya Rasulullah, apa yang Engkau lakukan, berdiri kepada Imam As-Syibli?”. Rasulullah menjawab, “Iya. Karena dia telah bershalawat kepadaku dan membaca laqod jaakum sampai akhir ayat”.

Setelah sekian waktu lamanya Imam As-Syibli wafat, seorang teman beliau memimpikannya. Dalam mimpinya terlihat Imam As-Syibli nampak mendapatkan nikmat kubur. “Wahai Imam As-Syibli, apa yang diperbuat Allah SWT kepadamu?” tanya temannya. “Allah SWT telah menempatkanku di tempat yang mulia,” jawab Imam As-Syibli. “Tolong beritahu aku amal apa yang engkau perbuat sehingga mendapatkan kemuliaan itu” pinta temannya.

Imam As-Syibli  bercerita bahwa dirinya pernah ditanya Allah SWT tentang amal yang membuat ampunan datang kepadanya. Imam As-Syibli menjawab bahwa dirinya telah melakukan amal baik dan ikhlas dalam beribadah. Akan tetapi, jawaban itu ditolak oleh Allah SWT. Imam As-Syibli pun langsung menjawab amal lainnya, “mungkin karena ibadah hajiku, puasaku, dan shalatku,” kata Imam As-Syibli.

Namun, lagi-lagi penyataan itu ditolak. As-Syibli lantas mencoba mengingat ingat amal baik lainnya semasa hidupnya “atau mungkin karena kelanggenganku dalam mencari ilmu,” tebaknya. Pernyataan itu kembali ditolak hingga akhirnya Imam As-Syibli menyerah. Ia kemudian berkata, “Ya Rabbi, semua itu adalah amalanku yang karenanya aku berharap Engkau memaafkanku.”

“Semua itu tidaklah membuat-Ku mengampunimu” Allah SWT menjawab perkataan Imam As-Syibli. Imam As-Syibli lantas bertanya,“lalu karena apa Engkau berkenan mengampuniku?” Allah SWT berkata “ingatkah engkau, ketika engkau berjalan di pinggiran kota Baghdad, engkau menemukan seekor anak kucing yang sedang kedinginan dan merapatkan tubuhnya ke sebuah tembok. Karena merasa kasihan, engkau mengambil anak kucing itu dan memasukkannya ke dalam saku jubahmu agar ia terjaga dari kedinginan?”. “Benar” jawab Imam As-Sybli. Kemudian Allah SWT berkata “karena rasa kasihmu pada anak kucing itulah Aku berkenan mengampunimu.” Mendapat jawaban yang demikian, Imam As-Syibli bersyukur telah mendapatkan ampunan Allah. Ia sendiri tak menyangka jika amal menolong kucing itulah yang mengantarkannya mendapatkan kemuliaan dari Allah SWT.

Madchan Jazuli
Santri PP Miftahul Huda Malang Jawa Timur, Ketua PR IPNU Karanganom dan diamanahi lembaga pers PAC IPNU Durenan Trenggalek

Rekomendasi

Tinggalkan Komentar

More in Kisah