Salah satu upaya pemerintah dalam menangani Covid-19 adalah PSBB (pembatasan sosial berskala besar). Merupakan suatu kebijakan yang diambil oleh pemerintah untuk menghentikan rantai penyebaran Covid-19, sesuai dengan PP No. 21 tahun 2020 mengenai PSBB merupakan pembatasan kegiatan tertentu dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi Covid -19. Penerapan PSBB hanya diterapkan diwilayah provinsi, kabupaten atau kota penyebaran Covid-19. Namun hal itu bukan berarti daerah yang tidak adanya PSBB bisa keluar masuk, tentu kita harus berhati-hati dan selalu menjaga kesehatan serta dianjurkan untuk tetap di rumah.

Memang pandemi  Covid-19 ini kita di suruh untuk tetap di rumah aja, bukan hal yang mudah bagi seseorang yang sering bekerja atau traveling di luar rumah. Sebagai manusia pasti memiliki sifat bosan akan sesuatu hal, apalagi pandemi Covid-19 yang penyebarannya semakin meningkat sehingga diperpanjangnya PSBB juga semakin lama, yang berdampak pada batin kita yang bosan, jenuh dan kecewa. Terutama bagi kaum wanita, karena zaman yang semakin berkembang sekarang ini banyak dari kalangan wanita yang melakukan kegiatan di luar rumah. Bosan, jenuh, dan kecewa banyak dialami oleh kaum wanita karena sistem hormon wanita cepat berubah-ubah. Oleh karena itu, sebagai kaum wanita harus pintar-pintar untuk mengkontrol diri sendiri. Pandemi Covid-19 ini memberikan banyak hikmah yang dapat diambil, terutama bagi kaum wanita.

Wanita memanglah rentang terkena dosa karena seluruh bagian tubuh wanita adalah aurat kecuali wajah dan telapak tangan. Haram bagi seorang perempuan yang memperlihatkan salah satu anggota tubuh kepada seorang laki-laki yang bukan mahramnya. Dan wanita yang cerdas, jika wanita itu pandai bersembunyi dari kalangan laki-laki. Sebagaimana dalam Alquran Surah Al-Ahzab ayat 33 “Dan hendaklah kamu tetap tinggal di rumah-rumah kalian dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu. dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul- Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, wahai ahlul bait, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya”. (Al-Ahzab :33). Ayat tersebut menjelaskan kepada kita untuk selalu mejaga tingkah laku, martabat seorang wanita, menjauhi larangan dan dekat dengan perintah Allah SWT. Hikmah lainnya dapat kita ambil dari kisah Sayidah Fatimah Azzahra.

Baca Juga:  “Lockdown” Madinah ketika Perang Khandaq

Sebuah kisah dari Putri Nabi SAW sang pemimpin surga Sayidah Fatimah Azzahra. Kisah yang menceritakan, ketika Sayidah Fatimah menemui Nabi SAW karena menangis tidak ada hentinya kecuali Sayidah Fatimah yang dapat mendiamkan, bertemu dengan nabi, ketika Sayidah Fatimah masuk ke masjid para sahabat nabi berteriak Allahuakbar, mereka berteriak karena mereka jarang melihat sayidah Fatimah, seorang syarifah, putrinya nabi, yang pada suatu waktu nabi membuat teka-teki. Dimana teka teki itu berbunyi.

“Taukah kalian sebaik-baik wanita?”. Tidak ada satu pun sahabat nabi yang menjawabnya, sampai kemudian Imam Ali pulang ke rumah dan dia menyampaikan pertayaannya kepada putri Nabi SAW Sayidah Fatimah Azzahra, maka Sayidah Fatimah Azzahra menjawabanya ialah sebaiknya perempuan adalah yang tidak pernah dilihat laki-laki dan tidak melihat laki-laki. Dalam kisah yang sangat luar biasa tersebut mengajarkan bagi kaum wanita untuk berdiam diri di rumah.

Wanita salihah adalah sebaik-baiknya perhiasan dunia, sebagai mana hadis Nabi SAW “Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah istri yang salihah” (HR Muslim dari Abdullah bin Amr). Bagi wanita yang sudah bersuami akan memiliki hikmah menjadi istri yang salihah dan bagi wanita yang belum bersuami akan memiliki hikmah menjadi putri yang salihah bagi orang tuanya. Karena wanita yang salihah itu lebih baik dari pada bidadari surga, keistimewaan dan lebih mulia. Dalam hadis disebutkan Rasulullah SAW bersabda, “Perempuan berjenis manusia asal dunia lebih utama dari pada para bidadari surga 70.000 kali lipat”.

Dalam masa pendemi Covid-19 ini merupakan kesempatan bagi kita kaum wanita untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT, berbakti kepada suami atau orang tua, dan juga dapat berkumpul bersama keluarga atau mendapat memperbaiki kesalahan  hubungan keluarga serta mendapat waktu lebih banyak bersama keluarga adalah hal yang paling terindah dan tidak akan terganti kehindahannya. [HW]

Laila Maghfiroh
Mahasiswi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya

    Rekomendasi

    Tinggalkan Komentar

    More in Perempuan