pelatihan media sosial

Keberadaan media sosial menjadi tantangan yang sangat berdampak secara signifikan dalam kehidupan masyarakat, sekalipun juga menjadi peluang bagi sebagian yang lain. Diakui atau tidak, keberadaan medsos menjadi kebutuhan bagi masyarakat milenial. Khususnya konten video yang bisa dibuka dari mana saja, kapan saja tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.

Berbagai konten video apa saja bisa ditemukan dalam satu ruang yang tak terbatas. Banyak yang memberikan tontonan manfaat atas konten-konten video tersebut, mulai dari pembelajaran secara efektif, teleconference, instragamable, streaming, dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, komunitas Da’i Intelektual Nusantara Network (DINUN) yang bekerjasama dengan Universitas Negeri Malang dan ISNU Jawa Timur menjaring komunitas pesantren dengan menyelenggarakan Pelatihan Pembuatan Konten Islam Moderat dan Videografis bagi Santri di Jawa Timur.

Secara umum, program ini bertujuan untuk melakukan penguatan literasi dakwah di pesantren dengan menggunakan media online terutama dalam bentuk videografis. Dipilihnya pesantren karena selain menjadi pusat kajian dan praktik keislaman di Nusantara, masyarakat pesantren selama berabad-abad terbukti telah mengawal model keberagamaan yang moderat.

Abdulloh Hamid, Tim Media RMI PBNU sedang menyampaikan materi kepada para santri

Sebagaimana yang disampaikan oleh Achmad Tohe selaku direktur DINUN dalam sambutannya bahwa kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran kalangan pesantren mengenai pentingnya pembelajaran pembuatan konten video cyber santri.

“Kegiatan ini juga diharapkan mampu meningkatkan wawasan dan kemampuan dalam penanganan hoax melalui pembuatan konten Islam moderat dan video yang positif sebagaimana ciri khas dan khazanah yang telah dimiliki pesantren, serta meningkatkan keterampilan dalam memanfaatkan media sosial untuk kepentingan dakwah Islam yang moderat” imbuh dosen Universitas Negeri Malang tersebut.

Perlu diketahui bahwa kegiatan pelatihan ini dilakukan selama dua kali (dua angkatan), yang pertama diselenggarakan di Pondok Pesantren Bayt Al-Hikmah Kota Pasuruan pada Ahad 28 Juli 2019. Pada sesi ini, turut menghadirkan beberapa narasumber ahli, antara lain, Dr M Faisol Fatawi (Sekertaris DINUN dan Pegiat Literasi Pesantren), Mistam Abu Zamna (Jurnalis Seniod dan Dewan Pengawas Radio Republik Indonesia/RRI Pusat di Jakarta), Hafid Roziki (Dosen Multimedia UIN Maulana Malik Ibrahim Malang) dan Viki Maulana (Pegiat dan Analisis Media Sosial). Sedangkan peserta yang ikut dalam kegiatan ini adalah delegasi dari beberapa pesantren yang ada di Lumajang, Pasuruan, Jombang, Nganjuk, Probolinggo, dan Situbondo.

Baca Juga:  Bagaimana budaya mengantre di Indonesia?

Adapun pelatihan angkatan kedua diselenggarakan di Pondok Pesantren Al Hikam Kota Malang pada Ahad 4 Agustus 2019. Narasumber yang dihadirkan pada sesi ini antara lain, Abdulloh Hamid (Tim Media RMI PBNU), Hafid Roziki (Dosen Multimedia UIN Maliki Malang) dan Winartono (Pegiat Literasi Desa dan Sekertaris ISNU Kota Malang). Sedangkan peserta yang tercatat sebagai peserta antara lain dari Kediri, Tulungagung, Jombang, Kertosono-Nganjuk, Lumajang, Blitar, dan Malang Raya.

“Kegiatan ini dilaksanakan selama sehari penuh sebagai pemantik atau permulaan, dan akan ditindaklanjuti dengan pendampingan/choacing selama empat bulan ke depan” imbuh alumnus Universitas Boston Amerika tersebut.

Redaksi
Redaksi PesantrenID

Rekomendasi

Tinggalkan Komentar

More in Berita