Bhinneka Tuggal Ika di Pesantren

Indonesia adalah negara kepulauan yang memilki keragaman budaya ras, suku bangsa, kepercayaan, agama, dan bahasa. dapat dikatakan bahwa Indonesia merupakan negara dengan masyarakat multikultural. dalil yang bersangkutan mengenai multikulturalisme terdapat dalam al-Qur’an Surah al-Hujurat ayat 13:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersukusuku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”

Gambaran keberagaman Indonesia sangat tergambarkan di lingkungan pesantren, karena pesantren sendiri merupakan intitusi pendidikan traditional Indonesia yang identik dengan keberagaman dalam aspek bahasa, budaya dan suku. Murid pesantren atau yang lebih dikenal dengan santri berasal dari berbagai kota, provinsi, bahkan pulau. Mereka mempunyai kebudayaan dan adat yang sangat berbeda satu sama lain. Akan tetapi mereka mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk menuntut ilmu.

Pesantren dikenal sebagai institusi pendidikan tertua di Indonesia yang berkarakter serta berciri yang khas pendidikan Indonesia yang mana menjadi pembeda dengan institusi pendidikan lainnya. Disebabkan betapa majemuknya kehidupan di pesantren, Abdurrahman Wahid menyebut pesantren sebagai subkultur masyarakat Indonesia terkhusus masyarakat Jawa. Multikulturalisme pesantren dianggap sebagai sebagai institusi yang menjunjung tinggi persamaan nilai, bukannya menerapkan benar salah akan sesuatu, namun mewujudkan sinergitas dalam interaksi sosial.

Karakter santri di pesantren yang dididik dengan banyaknya perbedaan menjadikan santri lebih mampu untuk menghadapi perbedaan di masyarakat. Pesantren menjadi agen yang mampu membentuk santri untuk menjaga harmoni dalam keragaman masyarakat Indonesia dengan nilai, sistem, dan aturan yang menjadikannya ideal untuk menjadi lembaga pendidikan multikultural, multi-bahasa serta multi-etnis. Itulah pesantren, perbedaan tidak menjadikan mereka rapuh akan tetapi menjadikan mereka lebih kuat. Pesantren adalah miniatur dari Indonesia yang bersemboyan Bhinneka tunggal ika yang artinya adalah “Berbeda-beda tetapi tetap satu”. []

Moh. Zaenal Shofi Anwar
santri Ma'had Aly Pesantren Maslakul Huda Kajen Margoyoso Pati.

Rekomendasi

Tinggalkan Komentar

More in Opini