Amalan Cerdas di Waktu Terbatas

Kehidupan di dunia adalah kehidupan yang fana, artinya setiap apa yang kita kerjakan dan hasilkan ketika di dunia tidak akan kita bawa ke akhirat. Kecuali bagi manusia yang aktivitasnya diniatkan beribadah kepada Allah SWT.

Dengan mengetahui bahwa dunia hanya sementara maka kita harus pintar memilih amalan yang ringan tapi memiliki manfaat yang luar biasa bahkan sampai ke akhirat.

Mari kita bahas satu persatu!
Amalan.

Orang arab menyebutkan amal adalah aktivitas yang setiap kali dikerjakan. Sedangkan orang yang mengerjakan amal disebut dengan insan (65 kali disebutkan dalam Alquran). dalam kitab Al-Furuq Al-Lughawiyah karangan Abu Hilal Al-Askari menyebutkan jika dalam arti bahasa memiliki arti yang sama namun penyebutannya berbeda, maka pasti memiliki titik penekanan makna di dalamnya. Salah satunya adalah penyebutan manusia dalam Alquran. Sangat perlu diketahui bahwa ada 5 nama manusia dalam Alquran:
Basyar. Yakni melihat manusia dari aspek nafsu yang ada dalam dirinya. 35 kali disebutkan dalam Alquran salah satunya ada di Surah Al-Hijr ayat 28.

Dalam ayat yang ada kata basyar, Allah menjelaskan bagaimana cara mengendalikan hawa nafsu.

Nass, yakni melihat manusia dari aspek sosial dimana manusia tidak bisa hidup sendirian. Sehingga senantiasa berinteraksi dengan orang lain. Disebutkan 241 kali dalam Alquran. Memiliki surah sendiri dalam Alquran yakni surah ke 114 An-Nass di juz 30. Dalam ayat yang memakai kata nas disini maka Allah menjelaskan hubungan sosial manusia dengan manusia, seperti berta’aruf, menikah, berinteraksi sosial. dll

Bani Adam, yakni melihat manusia dari asal keturunannya. Dalam konteks ini, seluruh manusia tanpa terkecuali akan kembali ke bapak yang sama yakni Nabi Adam as. disebutkan 7 kali dalam Alquran. Salah satunya di Surah Yasin ayat 60.

Baca Juga:  Mengenali Tingkat Pikiran Kita Yuk!

Ins, yakni melihat manusia sebagai makhluk yang lembut. Dalam Alquran kata “ins” disandingkan dengan Jin. Sebagaimana yang termaktub dalam Alquran surah Adz-Dzariyat ayat 56. Disebutkan 18 kali dalam Alquran Insan.

Melihat manusia sebagai makhluk yang memiliki aktivitas harian yang dilakukannya. Disebutkan 65 kali dalam Alquran. Terdapat nama surah yang khusus yakni surah ke 76 juz 29 Al-Insan yang terdiri dari 40 ayat.

Lalu kategori amal itu sendiri terbagi menjadi 3 bagian, berikut uraiannya:
العمل الادي (Al-Amalul ‘Adi). Yakni amalan yang jika dikerjakan hanya dirasakan di dunia. Seperti tidur, makan, minum. Sehingga amalan ini disebut dengan rutinitas. Seperti contoh, kita makan hanya untuk menghilangkan lapar saja, minum hanya menghilangkan dahaga. Orang yang seperti ini akan merasakan kenyamanan di akhirat namun tidak memiliki bekal di akhirat.

Padahal manusia hidup di dunia memiliki batas hidup yang disebut dengan ajal. Seperti yang disebutkan dalam Alquran surah Al-A’raf ayat 34. Orang yang memiliki ajal disebut dengan ميت ( orang yang dipastikan akan wafat) seperti yang tercantum dalam Az-Zumar ayat 30. Sehingga sangat disayangkan jika kita melakukan amalan di dunia yang semata untuk dunia saja.

عمل الصالح yakni amalan yang memiliki nilai investasi akhirat. Disini penulis akan memberikan dua tips amalan rutin jadi amalan saleh, berikut urainnya:

Awali setiap aktivitas yang ditujukan langsung kepada Allah dengan berdoa setiap saat. Kalau tidak diketahui doanya, cukup sertakan Allah dalam pekerjaannya. Seperti memulai dengan Bismillah dan mengakhiri dengan Alhamdulilah.

عمل السوء yakni amalan yang membawa kerugian dunia dan akhirat. Tentu saja ini mengacu kepada perbuatan maksiat yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya.

Baca Juga:  Ikhwan Al-Shafa’: Al-Tawfiq dan Al-Talfiq (Upaya Rekonsiliasi Agama dan Filsafat)

Nah, amalan saleh yang cerdas sehingga dapat memberikan pahala akhirat. Salah satunya adalah bershadaqah jariyah. Perlu diketahui pula, cara melaksanakan shadaqah ada dua yakni shadaqah jariyah dan shadaqah tsabitah.

Shadaqah jariyah adalah pekerjaan atau ibadah yang saat dikerjakan akan tetap mengalir tidak dibatasi oleh kematian. Contohnya, adalah ilmu yang bermanfaat dan anak yang saleh. Membaca Alquran juga menjanjikan pahala terbaik yaitu setiap hurufnya bernilai sepuluh kebaikan. Setiap kebaikan yang kita sebarkan juga dapat menjadi amalan terbaik, maka dari itu janganlah kita meremehkan suatu kebaikan karena kita tidak tahu kebaikan mana yang mengantarkan kita untuk selamat di dunia dan akhirat.

Boleh jadi amalan besar yang kita mengiranya diterima Allah justru kalah dengan amal kebaikan kecil yang tidak kita sadari membawa kemaslahatan bagi orang lain. Seperti contoh memberikan mushaf kepada penghafal Alquran.

Sebagaimana kita tahu bahwa seorang penghafal Alquran selalu berinteraksi dengan Alquran, maka pahala dari setiap huruf yang dibaca dan dihafalkan akan mengalir pula kepada kita yang memberi Alquran.

Shadaqah tsabitah yakni pekerjaan atau ibadah yang saat dikerjakan dan pada saat itu pula balasan diberikan serta selesai balasan sampai saat itu. Seperti bersedekah dengan makanan atau minuman, tujuan seorang makan atau minum adalah untuk mengisi energi dalam dan luar tubuh. Sehingga ketika energi itu mulai hilang, maka hilang pula pahala bagi kita yang memberinya.

Tapi bukan berarti kita tidak boleh bershadaqah dengan makanan, minuman atau semacamnya. Karena amalan tersebut juga dianjurkan oleh Rasulullah SAW untuk memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan. Namun kembali kepada niat dan keikhlasan kita, jika meniatkan semata-mata karena Allah SWT maka amal tersebut akan bersemi sampai menghadap Allah SWT.

Baca Juga:  Perempuan dan Wacana Agama

Sehingga perlu dari kita sebagai umat Nabi Muhammad SAW yang cerdas melakukan amalan yang membawa barakah dunia akhirat.

Terlebih jika itu bermanfaat untuk kemaslahatan bagi orang lain dan lingkungan sekitar yang diniati keikhlasan dan ketulusan menyebar kebaikan karena Allah SWT. [IM]

Siti Junita
Mahasiswi Manajemen Pendidikan Islam Institut Agama Islam Negeri Jember

    Rekomendasi

    Tinggalkan Komentar

    More in Opini